Saran Dokter Paru buat Anak dengan Imunitas Rendah

Reporter

Antara

Jumat, 14 Juli 2023 16:09 WIB

Ilustrasi anak pakai masker. Freepik.com/Mdjaff

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis paru anak di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Nastiti Kaswandani Sp.A (K), mengatakan anak dengan imunitas rendah tetap harus waspada dan disarankan tetap memakai masker di tempat umum.

“Jadi saat ini yang diperlukan adalah masing-masing mengukur seberapa bugar atau sehat anak-anak kita dalam arti ketika anak mempunyai imunitas yang rendah, maka kita tetap harus selalu waspada dengan meminta anak mengenakan masker di tempat umum,” ucap Nastiti.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan anak dengan imunitas rendah seperti leukemia dan pengidap penyakit ganas sebaiknya tetap memakai masker untuk menghindari risiko tertular karena selain menghindari COVID-19, memakai masker juga dapat mengurangi risiko tertular penyakit lain seperti flu dan pilek.

Meskipun status pandemi COVID-19 sudah dianggap selesai, kasus penularannya masih ada meski sudah menurun. Untuk menjaga imunitas anak di tempat umum yang sudah membebaskan masker, orang tua harus mengukur taraf kesehatannya, terlebih yang memiliki risiko rentan tertular penyakit.

“Misalnya anak kita merupakan anak yang rentan, maka kita anjurkan untuk menggunakan masker, terutama di tempat-tempat yang tertutup dan orang-orang padat berkerumun. Kita tidak mengenal mereka dan tidak tahu apakah ada yang punya gejala-gejala sakit, seperti kalau menumpang kendaraan umum,” ucapnya.

Advertising
Advertising

Jangan lupa vaksinasi
Nastiti mengatakan penting juga untuk melengkapi vaksinasi anak sesuai usia untuk mencegah terjangkit penyakit saluran pernapasan. Vaksinasi yang dapat dilengkapi adalah vaksin yang terkait radang paru atau pneumonia seperti vaksin DPT, vaksin campak, influenza, HIB, dan pneumococcus.

Ia juga berpesan untuk membekali anak dengan nutrisi yang baik, makanan dengan gizi seimbang, serta susu dan vitamin jika perlu untuk membangun imunitas karena sering kali penyakit yang menyerang anak usia sekolah adalah yang ditularkan melalui percikan virus di udara seperti infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

Selain itu, penularan penyakit melalui bakteri juga sering dijumpai anak usia sekolah karena penularan dari makanan yang terkontaminasi dengan tangan atau jajan di tempat yang kebersihannya kurang terjamin. Nastiti pun menyebut melestarikan budaya cuci tangan sangat baik karena dapat mencegah berbagai penyakit yang ditularkan melalui udara maupun makanan.

“Tentu kita juga harus terus melestarikan budaya mencuci tangan, itu memiliki banyak keuntungan untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui udara, droplet, maupun makanan,” tutur Nastiti.

Pilihan Editor: Penderita Diabetes dan Jantung Disarankan Konsumsi Buah Kesemek, Kenapa?

Berita terkait

Jaga Daya Tahan Tubuh saat Perjalanan Jauh dengan Makan Setiap 3 Jam

14 jam lalu

Jaga Daya Tahan Tubuh saat Perjalanan Jauh dengan Makan Setiap 3 Jam

Makan tiga jam sekali sesuai kebutuhan diperlukan saat melakukan perjalanan jauh agar energi dan daya tahan tubuh tetap terjaga.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

1 hari lalu

Lonjakan Covid-19 di Singapura Dinilai Tidak Berdampak ke Indonesia, Imbas Capaian Vaksinasi

Di saat fase pandemi telah berakhir, bukan berarti masyarakat terbebas dari terinfeksi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

6 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

13 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

13 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

13 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

16 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

18 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

19 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

20 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya