Bahaya Antibiotik pada Hewan yang Dimakan, Bisa Bikin Resisten di Manusia

Reporter

Antara

Sabtu, 15 Juli 2023 09:52 WIB

Ilustrasi daging ayam mentah. Foto: Freepik/azerbaijan_stockers

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter hewan R.D. Wiwiek Bagja mengatakan orang yang tak sembuh diobati antibiotik bukan hanya karena tak sesuai dosis tetapi bisa jadi karena sering makan makanan tercemar antibiotik.

"Belum tentu karena minum antibiotik enggak full dosis, tetapi karena memang makanan sudah tercemar atau mengandung residu yang terkontrol," katanya.

Menurut Wiwiek, pada hewan antibiotik digunakan untuk pengobatan, bukan demi memicu pertumbuhan dan pencegahan penyakit. Pengobatan biasanya dilakukan sebatas lima hari atau maksimal tujuh hari dan setelahnya dihentikan.

Pada sisa hari-hari berikutnya hingga 23 hari (khusus untuk ayam broiler) ke depan, tubuh hewan sudah bebas dari antibiotik. Hewan pun bisa dijual ke pasaran. Namun, penjual atau peternak yang tidak taat dapat menjual hewan kurang dari batas waktu maka menyebabkan badan hewan dipenuhi antibiotik saat diterima konsumen.

"Ini belum berhenti, jual-jual saja. Badan ayam broiler penuh antibiotik, residunya tinggi. Kita yang mengonsumsi daging yang di dalamnya ada antibiotikanya. Efeknya badan jadi punya antibiotik yang terus menerus ada di dalam badan," papar Wiwiek.

Advertising
Advertising

Dosis antibiotik yang sebenarnya kecil. Namun karena tubuh terus menerus dipaparkan akibat sering mengonsumsi produk hewan tercemar antibiotik maka tanpa sadar jadi menumpuk dan menyebabkan bakteri dalam tubuh kebal.

Resistensi antibiotik
Pada manusia, penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dengan rekomendasi dokter (overuse and misuse) dapat menyebabkan tubuh resisten antibiotik. Resistensi antibiotik merupakan kondisi saat bakteri bertahan hidup dari serangan antibiotik yang sebenarnya berfungsi mengatasi infeksi bakteri penyebab penyakit serius seperti diare parah. Dalam sejumlah kasus, kondisi ini sulit disembuhkan dan memerlukan perawatan di rumah sakit serta biaya pengobatan yang lebih mahal.

"Untuk itu sebabnya produsen ayam broiler direkomendasikan punya NKV, ada pemeriksaan pengawasan dan pengontrolan," jelasnya.

NKV atau Nomor Kontrol Veteriner (NKV) merupakan sertifikasi atau bukti tertulis sah telah dipenuhinya higiene dan sanitasi sebagai jaminan keamanan produk hewan pada unit usaha produk hewan. NKV dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian dan peternak atau pengelola rumah pemotongan hewan bisa mengurusnya ke Dinas Peternakan di Provinsi tanpa dikenakan biaya.

Konsumen bisa bertanya terkait NKV saat membeli produk hewan demi mendapatkan daging bermutu, aman, dan halal. NKV biasanya dimiliki mulai dari peternak hingga penjual produk daging.

Pilihan Editor: Lakukan Langkah Ini untuk Mencegah Penyebaran Antraks

Berita terkait

Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

3 hari lalu

Ratu Camilla Tak akan Lagi Beli Baju dari Bulu Hewan

Istana Buckingham mengirimkan surat ke PETA kalau Ratu Camilla tak akan lagi membeli baju baru yang terbuat dari bulu hewan asli.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

3 hari lalu

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.

Baca Selengkapnya

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

7 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

14 hari lalu

5 Fakta Orangutan, Hewan Tercerdas yang Mirip Manusia

Orangutan memiliki kecerdasan lebih tinggi dari simpanse dan gorila.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

18 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

23 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

24 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

26 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

29 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

29 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya