Malaria dan Nyamuk Anopheles, Seluk-beluk Penularan dan Lainnya

Minggu, 16 Juli 2023 00:25 WIB

Malaria Masih Mengancam

TEMPO.CO, Jakarta - Malaria masih menjadi salah satu penyakit menular yang mematikan di seluruh dunia, dengan jutaan kasus dan ada kemajuan kesempatan setiap tahunnya. Penyakit ini disebabkan oleh parasit Plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika, nyamuk Anopheles merupakan vektor utama penularan malaria.

Nyamuk betina dari spesies Anopheles menggigit manusia untuk mencari darah, yang diperlukan sebagai sumber makanan untuk mengembangkan telur. Selama menggigit, nyamuk betina yang terinfeksi parasit Plasmodium dapat mentransmisikan parasit tersebut ke dalam darah manusia.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health menunjukkan bahwa proses penularan malaria juga terkait dengan aspek biologi seksual nyamuk Anopheles. Penelitian ini menemukan bahwa beberapa nyamuk betina memiliki kemampuan untuk menyimpan parasit Plasmodium dalam saluran reproduksi mereka.

Sebagai akibatnya, nyamuk-nyamuk ini dapat mentransmisikan parasit melalui gigitan pada manusia tanpa terkait dengan jumlah darah yang dihisap. Penemuan ini mengungkapkan peran penting reproduksi nyamuk Anopheles dalam penularan penyakit malaria.

Advertising
Advertising

CDC juga menjelaskan bahwa nyamuk Anopheles termasuk dalam kelompok nyamuk nokturnal, yang berarti mereka lebih aktif mencari makan pada malam hari. Nyamuk-nyamuk ini biasanya mencari makan antara senja dan fajar, dengan puncak aktivitas pada waktu menjelang tengah malam. Oleh karena itu, risiko gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi Plasmodium meningkat selama periode ini.

Selain itu, World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa ada lebih dari 400 spesies nyamuk Anopheles yang tersebar di seluruh dunia. Namun, tidak semua spesies ini dapat menjadi vektor penularan malaria.

Beberapa spesies nyamuk Anopheles lebih sering terkait dengan penularan malaria daripada yang lainnya. Misalnya, di Afrika Sub-Sahara, nyamuk Anopheles gambiae dan Anopheles funestus merupakan spesies yang paling umum dan berperan penting dalam penularan penyakit ini.

Untuk mengurangi penularan malaria, pencegahan dan pengendalian vektor nyamuk Anopheles merupakan faktor kunci. WHO merekomendasikan upaya pengendalian vektor yang meliputi penggunaan kelambu berinsektisida, penggunaan obat anti-nyamuk, pemantauan dan pengendalian populasi nyamuk, dan perbaikan lingkungan untuk mengurangi tempat perindukan nyamuk.

Pilihan editor : Malaria Sergap Amerika Serikat, Bagaimana Kasus Itu Mengganas di Florida danTexas

Berita terkait

Dinas Kesehatan Sorong Selatan Temukan 47 Kasus Malaria pada Januari-Maret

16 Maret 2024

Dinas Kesehatan Sorong Selatan Temukan 47 Kasus Malaria pada Januari-Maret

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sorong Selatan, Marthina Atanay, mengatakan seluruh kasus malaria tersebut sudah ditindaklanjuti puskesmas setempat.

Baca Selengkapnya

128 Penumpang Kapal Pesiar Diare dan Muntah, Ini Tips Cegah Penyakit selama Berlayar

7 Februari 2024

128 Penumpang Kapal Pesiar Diare dan Muntah, Ini Tips Cegah Penyakit selama Berlayar

Bepergian dengan kapal pesiar membuat orang terpapar pada lingkungan baru, ada risiko penyakit akibat makanan atau air, bahkan orang baru.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

30 Januari 2024

Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

Universitas Jember targetkan tembus 100 guru besar pada 2028.

Baca Selengkapnya

6 Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah

12 Januari 2024

6 Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah

Satu hal yang tidak bisa Anda ubah adalah golongan darah yang jadi salah satu faktor krusial penentu kesehatan.

Baca Selengkapnya

Hampir 50 Persen Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Varian JN.1

24 Desember 2023

Hampir 50 Persen Kasus Covid-19 di Amerika Serikat Varian JN.1

Badan pengawas penyakit Amerika Serikat menyebut varian Covid-19 JN.1 menjadi penyumbang 35-50 persen kasus di Negara Abang Sam ini

Baca Selengkapnya

WHO: strain Covid JN.1 Memiliki Risiko Rendah

20 Desember 2023

WHO: strain Covid JN.1 Memiliki Risiko Rendah

WHO mengklasifikasikan jenis virus corona JN.1 sebagai "varian yang menarik" dan mengatakan bukti saat ini menunjukkan risiko rendah.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan saat Bepergian ke Tempat Rawan Malaria

26 November 2023

Yang Perlu Diperhatikan saat Bepergian ke Tempat Rawan Malaria

Berikut informasi mengenai malaria dan tindakan pencegahan yang perlu diambil ketika bepergian ke daerah yang umum terjadi kasus malaria.

Baca Selengkapnya

Pesan WHO Soal Upaya Preventif untuk Cegah Infeksi Virus Nipah

14 September 2023

Pesan WHO Soal Upaya Preventif untuk Cegah Infeksi Virus Nipah

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat khusus terkait dengan infeksi virus Nipah.

Baca Selengkapnya

Bedah Kunyit: Kandungan Senyawa hingga Manfaatnya

14 September 2023

Bedah Kunyit: Kandungan Senyawa hingga Manfaatnya

Kunyit salah satu tanaman obat yang paling banyak digunakan karena mengandung beberapa khasiat farmakologi.

Baca Selengkapnya

Moderna, Pfizer Klaim Vaksin Terbarunya Mampu Menangkal Varian Baru Covid-19

7 September 2023

Moderna, Pfizer Klaim Vaksin Terbarunya Mampu Menangkal Varian Baru Covid-19

Menurut pejabat WHO, varian terbaru Covid-19 kini telah terdeteksi di Swiss dan Afrika Selatan serta Israel, Denmark, AS, dan Inggris.

Baca Selengkapnya