Penyebab Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Berisiko Stunting

Reporter

Antara

Senin, 17 Juli 2023 20:58 WIB

Anastasia Solodkova, perawat anestesi melakukan operasi pada bayi yang baru 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung bawaan merupakan kelainan pada struktur atau fungsi jantung yang bisa ditemukan sejak anak lahir. Spesialis jantung Sisca Natalia Siagian mengatakan anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) sulit makan sehingga berisiko tumbuh kembangnya terganggu.

"Anak PJB dengan keluhan berat seperti sesak napas kadang-kadang enggak gampang minta dia makan, untuk mendapatkan asupan agak susah," kata dia dokter di RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita itu.

Kelainan ini bisa sangat bervariasi. Secara anatomi misalnya terganggunya sekat atau dinding jantung (tidak ada sekat tapi ada lubang) atau pembuluh darah keluar dari jantung yang menyempit. Menurut Sisca, PJB diidentifikasi sebagai salah satu penyebab kematian tersering pada satu tahun pertama kehidupan.

PJB dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, juga meningkatkan risiko stunting. Stunting merupakan gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi kronis yang dalam jangka pendek bisa menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik anak.

"Pasien PJB dengan malnutrisi kronis bisa mengakibatkan stunting. Terganggunya tumbuh secara kronis mengakibatkan bukan hanya berat badan kurang tetapi juga tinggi badan," kata anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) itu.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan deteksi dini dan pengelolaan PJB yang tepat dapat mencegah stunting dan memastikan tumbuh kembang yang optimal pada anak.

"Memastikan stunting yang penyebabnya PJB. PJB diobati, didiagnosis secepatnya, kita berharap stuntingnya akan tertangani," jelasnya.

Kegiatan di Pulau Morotai
Sisca bersama tim dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita bekerja sama dengan Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Universitas Indonesia, dan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) dijadwalkan akan mengevaluasi angka stunting yang disebabkan PJB di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, pada 20-21 Juli 2023. Ini bagian dari salah satu bentuk pengabdian dokter jantung dan pembuluh darah di salah satu pulau terluar Indonesia itu, yang dikatakan kekurangan tenaga medis untuk melakukan pelatihan layanan kesehatan jantung, kendala jarak, dan sebagainya.

"Kita nanti mengevaluasi, mencari tahu di sana kira-kira berapa persen stunting yang disebabkan PJB dan membantu dokter melakukan deteksi dini dengan baik sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih cepat," papar Sisca.

Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat dan Riset Kardiovaskular Kabupaten Pulau Morotai, dr. Ade Meidian Ambari, SpJP, mengatakan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan juga meliputi pelatihan dan peningkatan kompetensi secara gratis bagi tenaga medis, seperti Advanced Cardiac Life Support (ACLS), Basic Cardiac Life Support (BCLS), Bantuan Hidup Dasar (BHD), pelatihan EKG dasar, dan kegawatan kardiovaskular.

Dia dan tim berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat di Kabupaten Morotai mengenai faktor risiko penyakit kardiovaskular serta deteksi dini penyakit jantung reumatik dan kongenital sehingga bisa membantu menurunkan angka kejadian penyakit kardiovaskular dan juga stunting di Kabupaten Pulau Morotai.

Pilihan Editor: Dokter: Perlu Tindakan Segera pada Bayi dengan Kelainan Jantung Bawaan

Berita terkait

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

19 jam lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

1 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

2 hari lalu

Bahaya Konsumsi Ganja, Jenis Narkoba yang Membuat Bintang Preman Pensiun Epy Kusnandar Diciduk Polisi

Epy Kusnandar ditangkap polisi lantaran terlibat penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Jenis narkoba ini berbahaya dan merusak tubuh.

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

3 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

3 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

4 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

5 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

5 hari lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

5 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

6 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya