Jangan Dibuang! Berikut Cara Membuat Pestisida dari Puntung Rokok

Jumat, 21 Juli 2023 14:35 WIB

Anak muda melakukan aksi sehat pengendalian tembakau di Lapangan Monas pada 2017, dengan mengumpulkan ribuan puntung rokok di Jabodetabek yang menyebabkan sejuta masalah. Foto: Dok. Lentera Anak.

TEMPO.CO, Jakarta - Puntung rokok tercatat sebagai limbah yang berdampak buruk pada lingkungan. Dilansir dari golimbah.com, The Ocean Conservancy menyebut puntung rokok sebagai salah satu sampah yang paling mengotori pantai dan saluran air. Lembaga Demografi UI pada tahun 2014 juga menyebutkan konsumsi rokok Indonesia mencapai 302 miliar batang per tahun. Jika sebanyak 80 persen puntung rokok dibuang sembarangan, maka sejumlah 660 juta puntung rokok sudah mengotori lingkungan. Namun, ternyata limbah puntung rokok tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi pestisida nabati yang berguna untuk pertanian. Lalu, bagaimana cara pembuatannya? Simak informasi di bawah ini.

Kandungan dalam puntung rokok

Dilansir dari cybex.pertanian.go.id, puntung rokok terdiri dari tembakau yang mengandung senyawa niktin sebagai anti hama yang bersifat racun saraf bagi serangga. Tembakau sangat bermanfaat untuk membuat pestisida nabati. Hal tersebut menjadi peluang bagi masyarakat petani melalui limbah puntung rokok. Selain hemat karena petani tidak perlu membeli tembakau, hal ini juga bisa mengurangi sampah puntung rokok yang biasanya berserakan di mana saja yang merugikan lingkungan dan menganggu kenyamanan orang di sekitarnya.

Pestisida nabati merupakan racun untuk hama tanaman yang dibuat dari bahan organik. Bahan organik tersebut dapat terbuat dari tumbuhan dan tanpa bahan kimia. Keunggulan menggunakan pestisida nabati di antaranya mudah dibuat, tidak mengakibatkan resistensi pada hama, tidak mencemari lingkungan, dan aman digunakan karena tidak meninggalkan residu kimia pada hasil panen, serta mengurangi biaya produksi untuk membeli pestisida kimia yang harganya relatif mahal.

Limbah puntung rokok dapat menjadi pestisida nabati

Advertising
Advertising

Dalam melakukan pekerjaannya, biasanya petani melakukan penyemprotan pestisida kimia ke tanaman yang dibudidayakan tanpa melihat apakah tanaman tersebut sudah terserang hama ataupun penyakit dengan tanpa melihat ambang batas keberadaan hama, seperti wereng dan walang sangit. Hal tersebut dikarenakan petani terlalu takut mengalami gagal panen, sehingga walaupun belum terserang hama maupun penyakit, petani tetap rutin melakukan penyemprotan.

Jika dibiarkan terus-menerus, tentu saja sangat berbahaya apabila petani melakukan penyemprotan dengan pestisida kimia yang bisa meninggalkan residu kimia pada hasil panen serta mencemari lingkungan. Berdasarkan hal tersebut, pestisida nabati dari limbah puntung rokok menjadi alternatif tepat yang dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia. Pestisida nabati limbah puntung rokok aman untuk digunakan di tanaman sehingga tidak meninggalkan residu kimia.

Cara membuat pestisida nabati dari puntung rokok

Bahan-bahan:

1 kg puntung rokok

1 sdm sabun colek.

Cara membuat:

1. Rendam 1 kg puntung rokok ke dalam air sebanyak 1 liter

2. Tambahkan 1 sdm sabun colek ke dalam rendaman tersebut

3. Aduk campuran tersebut sampai merata kemudian diamkan larutan tersebut selama minimal 10 hari dalam wadah tertutup.

4. Setelah 10 hari, saring air rendaman tersebut

5. Setelah disaring, pindahkan air rendaman ke dalam wadah penyemprotan

Cara menggunakannya sebagai berikut:

Penyemprotan pestisida nabati dari puntung rokok dapat digunakan untuk pengendalian hama maupun jamur. Cara menggunakannya yakni dengan perbandingan 20 ml ekstrak tembakau dari puntung rokok tersebut, lalu ditambah 1 liter air. Jika serangan hama banyak, maka konsentrasi larutan bisa ditingkatkan sesuai kebutuhan.

Pilihan Editor: Forum Anak di Denpasar Kumpulkan 10 ribu Puntung Rokok dalam 1 Jam

Berita terkait

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

11 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

12 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

12 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Usai Panen di Gorontalo, Jokowi Target Kurangi Impor Jagung

22 hari lalu

Usai Panen di Gorontalo, Jokowi Target Kurangi Impor Jagung

Jokowi berharap produksi komoditas jagung dapat terus meningkat sehingga mengurangi impor.

Baca Selengkapnya

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

43 hari lalu

Mentan Minta Bulog Serap Gabah Petani, Bapanas: Kalau Panen Melimpah Saja

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menanggapi imbauan Menteri Pertanian Andi Arman Sulaiman agar Bulog membeli gabah langsung petani.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

49 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Harga Beras dan Cabai Turun, Daging Ayam dan Telur Stabil Tinggi

57 hari lalu

Kemendag Sebut Harga Beras dan Cabai Turun, Daging Ayam dan Telur Stabil Tinggi

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Isy Karim menyatakan bahwa harga cabai dan beras sudah mulai turun. Sedangkan harga daging ayam dan telur masih stabil tinggi.

Baca Selengkapnya

Kementan Klaim Panen Jagung Melimpah, Tak Perlu Impor

57 hari lalu

Kementan Klaim Panen Jagung Melimpah, Tak Perlu Impor

Kementan meminta Bulog dan pengusaha membeli hasil panen jagung lokal secara maksimal.

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

12 Maret 2024

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Timnas AMIN Ingatkan Defisit Anggaran dalam Makan Siang Gratis, Panen Maret Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras

2 Maret 2024

Terkini Bisnis: Timnas AMIN Ingatkan Defisit Anggaran dalam Makan Siang Gratis, Panen Maret Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras

Timnas AMIN ingatkan defisit anggaran jika pemerintah ngotot menjalankan program makan siang gratis. Panen Maret diprediksi capai 3,4 juta ton beras.

Baca Selengkapnya