Ini Beda Gatal Biasa dan Gatal Diabetes

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Nurhadi

Sabtu, 5 Agustus 2023 07:50 WIB

Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pruritus adalah istilah medis yang berarti gatal. Ini mengacu pada perasaan atau sensasi pada kulit yang ingin digaruk. Pruritus dapat menyakitkan atau menjengkelkan dan dapat terlokalisasi ke satu area tubuh atau menyebar ke beberapa area.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, pruritus dapat menjadi gejala dari kondisi yang mendasarinya. Penyebab yang paling umum adalah alergi, kulit kering, kehamilan, dan reaksi tubuh terhadap obat. Pruritus bisa kronis jika rasa gatal berlanjut selama enam minggu atau lebih.

Pruritus bisa menimbulkan sensasi yang tidak nyaman atau mengganggu. Terkadang pruritus bisa menyakitkan dan terasa seperti ada sesuatu yang menggelitik kulit. Menggaruk lokasi gatal dapat menyebabkan lebih banyak rasa sakit dan iritasi dan tidak akan selalu menghilangkan rasa gatal.

Tak hanya alergi atau kulit kering, rasa gatal juga dialami oleh penderita diabetes. Gatal menjadi salah satu gejala diabetes atau pradiabetes, yaitu ketika gula darah meningkat.

Dikutip dari Medical News Today, seseorang yang menderita diabetes lebih rentan terhadap kulit gatal. Mereka tidak boleh mengabaikan kulit gatal karena akan mudah terinfeksi dan sulit untuk diobati.

Advertising
Advertising

Ada beberapa alasan penderita diabetes mengalami rasa gatal lebih sering daripada yang lain. Salah satunya adalah akibat kerusakan serabut saraf di lapisan luar kulit akibat polineuropati diabetik atau neuropati perifer.

Ini adalah komplikasi diabetes yang berkembang ketika kadar glukosa darah tinggi menyebabkan kerusakan pada serabut saraf, terutama yang ada di kaki dan tangan.

Sebelum kerusakan saraf mulai terjadi pada penderita diabetes, sitokin tingkat tinggi mengedarkan tubuh. Ini adalah zat inflamasi yang dapat menyebabkan gatal.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa peningkatan sitokin pada akhirnya mungkin memiliki hubungan dengan kerusakan saraf diabetes.

Terkadang, gatal yang terus-menerus mungkin mengindikasikan bahwa penderita diabetes berisiko mengalami kerusakan saraf karena peningkatan kadar sitokin. Banyak orang juga mengalami gatal sebagai gejala setelah neuropati berkembang.

Pilihan Editor: Mengapa kita merasa gatal dan haruskah menggaruknya?

Berita terkait

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

1 hari lalu

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Menjaga Kelembapan Kulit, Ini Tips Menggunakan Moisturizer

3 hari lalu

Pentingnya Menjaga Kelembapan Kulit, Ini Tips Menggunakan Moisturizer

Berikut tips yang perlu diperhatikan agar tidak salah dalam memilih produk moisturizer.

Baca Selengkapnya

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

3 hari lalu

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

Dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tak boleh, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman ibadah haji mereka tanpa komplikasi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

3 hari lalu

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Kulit dengan Konsumsi Buah-buahan Ini

3 hari lalu

Jaga Kesehatan Kulit dengan Konsumsi Buah-buahan Ini

Kandungan berbagai vitamin dan mineral dalam buah-buahan ini dapat membantu kulit menjadi sehat, cerah, dan terawat.

Baca Selengkapnya

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

4 hari lalu

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

4 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

5 hari lalu

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan penderita diabetes yang akan menunaikan ibadah haji menuru spesialis penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

5 hari lalu

Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

Penderita diabetes bisa mengalami masalah kesehatan kalau tidak memperhatikan kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi pada kaki saat ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

5 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

Jemaah haji dengan diabetes diminta mengatur pola makan agar kadar gula darah stabil selama beribadah di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya