7 Langkah Anjuran Pakar Paru untuk Hadapi Buruknya Polusi Udara

Reporter

Antara

Sabtu, 26 Agustus 2023 22:07 WIB

Ilustrasi ruang hijau. (TEMPO/Yayuk Widiyarti)

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara terus menghantui Jakarta dan sekitarnya dan sudah muncul dampak pada kesehatan. Oleh karena itu, penanganan yang paling tepat yakni mengidentifikasi faktor penyebab dan segera mengatasinya dengan tindakan yang berdampak nyata tanpa perlu terlalu mengorbankan masyarakat.

Selain penanganan di hulu, yang utama perlu ada pelayanan di hilir tentang kesehatan masyarakat. Direktur Program Pascasarjana Universitas YARSI, Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, mengusulkan tujuh langkah untuk bisa dilaksanakan di puskesmas, terutama di Jakarta. Pertama, aktifkan perlengkapan untuk sanitasi yang ada di puskesmas untuk menilai kualitas udara setempat.

"Jadi, akan ada data polusi per kecamatan dan bahkan per kelurahan walaupun mungkin kualitas udara tidak lengkap sempurna," tuturnya.

Selanjutnya, aktifkan kegiatan practical approach on lung health (PAL) atau pendekatan praktis terkait kesehatan paru yang digagas Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena akan amat berperan dalam deteksi, evaluasi, dan tindakan kesehatan paru di lapangan.

"Saya kira puskesmas di Jakarta dan sekitarnya sudah mengenal PAL, tinggal mengaktifkannya saja," kata Tjandra.

Advertising
Advertising

Ketiga, menjaga dan menindaklanjuti surveilans keluhan respirasi dan lainnya, baik dalam gedung puskesmas, di lapangan wilayah kerja, maupun oleh kader kesehatan kalau memang data menunjukkan tren peningkatan. Keempat, meningkatkan promosi kesehatan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE), baik tentang berbagai kemungkinan dampak kesehatan maupun akses informasi polutan setempat. Kelima, untuk pasien-pasien penyakit kronis yang biasanya ditangani puskesmas maka diberi perhatian khusus.

"Kalau mungkin dikontak untuk tanya keadaannya, telemedisin, atau diminta datang ke puskesmas atau dilakukan kunjungan rumah," saran Tjandra.

Keenam, apabila ada peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan lainnya maka puskesmas diharapkan memberi pengobatan yang baik. Bila perlu diberi rujukan ke rumah sakit umum daerah atau rumah sakit lain. Terakhir, sebaiknya semua puskesmas membuat semacam pojok polusi yang dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang berbagai aspek polusi udara di wilayahnya.

Wisata ruang terbuka
Tjandra mengatakan ruang terbuka hijau bisa menjadi pilihan baik lokasi wisata, terutama bagi yang biasa beraktivitas di lingkungan dengan polusi udara.

"Kalau berada di ruang terbuka hijau yang luas tentu akan lebih menyegarkan daripada berada di tengah perempatan yang penuh kemacetan. Jadi, baik saja kalau memang akan ke kebun raya dan lainnya," ujar Tjandra.

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) itu mengingatkan orang tetap harus memeriksa kadar polusi di ruang terbuka hijau yang akan dikunjungi. Secara umum, keberadaan ruang terbuka hijau akan dapat menurunkan kadar polusi udara tetapi tergantung berapa besar ruang itu dan berapa tinggi polusi yang sudah terjadi.

"Tentu juga tidak ada patokan pasti kalau kadar polutan di kebun raya adalah sekian maka sekian lama harus berada di ruang terbuka atau tidak," ujar penasihat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia cabang Jakarta itu.

Pilihan Editor: Tingkatkan Ketepatan Diagnosa Kanker dengan Tata Laksana Multidisiplin

Berita terkait

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

3 hari lalu

Daftar Kota dengan Kualitas Udara Terbaik di Indonesia

Meski Indonesia memiliki kota dengan kualitas buruk, namun masih terdapat beberapa kota dengan kualitas udara terbaik. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

4 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Gencarkan Edukasi Polusi Udara

Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta melakukan kampanye edukasi dengan tema 'Udara Bersih Untuk Jakarta', di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pandawa Tanah Tinggi.

Baca Selengkapnya

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

6 hari lalu

Tidak Sehat, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia pada Minggu Pagi

Jakarta hanya satu level di bawah Delhi (India).

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

13 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

14 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

15 hari lalu

Cibis Park: Lokasi, Jam Buka, Harga Tiket, dan Daya Tariknya

Untuk menemani weekend, Anda bisa datang ke Cibis Park yang terletak di daerah Pasar Minggu. Ini lokasi, jam buka, dan harga tiketnya.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

15 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

16 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

16 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

17 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya