TEMPO.CO, Jakarta - Meski pandemi Covid-19 dianggap sudah berlalu dan peraturan terkait sudah dilonggarkan, National Health Service (NHS) Inggris tetap mengeluarkan panduan untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Seperti banyak negara lain, Kerajaan Inggris juga mengalami kenaikan kasus baru Covid-19 belakangan ini.

Sejak terdeteksinya varian baru Covid-19 Eris pada Juli 2023 dan varian Pirola sebulan kemudian, kasus positif pun beranjak naik di Inggris. Lockdown dan isolasi wajib sudah menjadi bagian dari masa lalu namun badan kesehatan ini masih merekomendasikan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan. Hal pertama yang penting dilakukan adalah mewaspadai gejala Covid-19.

NHS menyebut infeksi dapat terjadi seperti flu atau pilek, dengan gejala seperti batuk, sakit tenggorokan, dan hidung meler. Orang juga bisa merasakan demam, kehilangan indera penciuman dan perasa, kelelahan, sakit kepala, sulit bernapas, mual, dan diare.

Lama tinggal di rumah
NHS menyatakan kebanyakan orang bisa sembuh total dalam 12 pekan. Tapi pada sebagian orang, gejala bisa menetap lama yang disebut long Covid. Jika merasakan gejala-gejala tersebut, jangan keluar rumah dan hindari kontak dengan orang lain.

"Anda bisa kembali beraktivitas normal jika merasa lebih baik dan temperatur menurun," jelas NHS, dikutip dari Express. Anda mungkin tak butuh tes jika merasakan gejala tapi tetap bisa dilakukan. Jika hasilnya positif, NHS pun menganjurkan hal berikut.

"Usahakan di rumah saja dan hindari berkontak dengan orang lain selama tiga hari setelah dites pada anak di bawah 18 tahun karena anak-anak dan orang muda cenderung lebih sulit menularkan penyakit dibanding orang dewasa," paparnya.

"Tinggal di rumah selama lima hari setelah di tes jika Anda berusia di atas 18 tahun. Hindari bertemu orang yang mudah tertular virus penyakit, seperti orang dengan imun lemah, selama 10 hari setelah tes," tambah NHS.

Pilihan Editor: Gejala Kanker Pankreas yang Tampak di Mata dan Kulit