Muasal Penetapan 10 Oktober Sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia
Reporter
Puspita Amanda Sari
Editor
Dwi Arjanto
Selasa, 10 Oktober 2023 00:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kesehatan Mental Sedunia diperingati pada 10 Oktober setiap tahun. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan jiwa di seluruh dunia dan memobilisasi upaya untuk mendukung kesehatan mental. Hari Kesehatan Jiwa Sedunia memberikan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan yang menangani kesehatan mental untuk mendukung kesehatan mental, dikutip dari Pan American Health Organization.
Selain itu, berdasarkan laman sama, hari ini juga memberikan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan yang menangani masalah kesehatan mental untuk membicarakan pekerjaan mereka. Seluruh pemangku kepentingan juga diberi kesempatan membicarakan apa lagi yang perlu dilakukan untuk mewujudkan layanan kesehatan mental bagi masyarakat di seluruh dunia.
Dilansir laman National Today, kesehatan mental sudah berkembang pesat sejak awal tahun sembilan puluhan saat Federasi Kesehatan Mental Sedunia atau Federation of Mental Health (WFMH) secara resmi menetapkan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Hari itu jatuh pada 10 Oktober dan seiring dengan berkembangnya pemahaman kita tentang kesehatan mental, kita pun ikut bertumbuh.
Pada 1992, WFMH yang dipimpin wakil sekretaris jenderal kala itu, Richard Hunter, menetapkan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Mereka tidak mempunyai tujuan pasti selain mengadvokasi kesehatan mental secara keseluruhan. WFMH menyadari, mereka perlu bertindak dalam skala global untuk menyelesaikan krisis global.
Yang mana dunia memiliki sejumlah masalah kesehatan mental yang tidak ditangani dengan baik. Ada perjuangan demi memperoleh pendanaan publik untuk pengobatan di Perancis, perlakuan tidak manusiawi di Selandia Baru, dan ketidaktahuan mengenai apa sebenarnya kesehatan mental itu.
Selama tiga tahun pertama, ada siaran televisi berdurasi dua jam yang disiarkan ke seluruh dunia melalui satelit badan informasi Amerika Serikat. Studio yang berlokasi di Tallahassee, Florida ini menjadi cara berguna untuk menyebarkan pesan advokasi mereka ke seluruh dunia. Mereka mendapat partisipasi dari Chile, Inggris, Australia, dan Zambia. Sementara Jenewa, Atlanta, dan Mexico City telah merekam segmen untuk siaran tersebut.
Ada 27 negara yang mengirim laporan umpan balik setelah kampanye dan terdapat kampanye nasional di Australia dan Inggris. Melanjutkan momentum ini, anggota dewan WFMH di seluruh dunia mengatur acara sesuai dengan hasil tersebut. Popularitasnnya pun semakin meningkat di kalangan departemen pemerintah, organisasi, dan masyarakat sipil.
Mulai 1995 dan seterusnya, Pan American Health Organization (PAHO) mengatur penerjemahan materi perangkat perencaan ke dalam bahasa Spanyol, Perancis, Rusia, Hindi, Jepang, Cina, dan Arab. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak negara terlibat. Akibatnya, masyarakat sipil juga ikut terlibat karena persepsi kesehatan mental semakin identik dengan hak asasi manusia.
Hari Kesehatan Mental Sedunia pertama kali diperingati pada 10 Oktober 1992. Tema pertamanya pada 1994 adalah 'Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Mental di Seluruh Dunia'. Dengan terjadinya peningkatan acara internasional, memunculkan lebih banyak konferensi tentang subjek dan perayaan komunitas.
Pilihan editor: Tombo Ati: Seni Visual sebagai Pintu Menuju Kesehatan Mental yang Lebih Dalam