5 Fakta Susu Kental Manis yang Perlu Diketahui

Reporter

Malini

Editor

Nurhadi

Kamis, 12 Oktober 2023 12:13 WIB

Ilustrasi susu kental manis. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Meski merupakan produk susu, tampilan dan rasa susu kental manis (SKM) berbeda dengan susu sapi biasa. SKM dibuat dengan menghilangkan sebagian besar air dari susu sapi. Proses ini meninggalkan cairan padat, yang kemudian dimaniskan dan dikalengkan.

Meski merupakan produk susu, tampilan dan rasa susu kental manis berbeda dengan susu biasa. Rasanya lebih manis, warnanya lebih gelap, dan teksturnya lebih kental. Berikut adalah sederet fakta mengenai susu kental manis yang perlu diketahui.

1. SKM Berbeda dengan Susu Sapi

Dikutip dari Healthline, susu kental manis dibuat dengan menghilangkan lebih dari separuh udara dari susu sapi sehingga susu kental manis jauh berbeda dan lebih manis dibandingkan susu sapi.

2. Tinggi Gula

Advertising
Advertising

Jika dibandingkan dengan susu evaporasi, susu kental manis lebih tinggi gula karena ada gula yang ditambahkan selama proses pembuatannya. Sehingga SKM tidak cocok dikonsumsi bagi penderita diabetes.

Misalnya, 30 mililiter susu kental manis mengandung lebih dari 15 gram gula. Sedangkan susu evaporasi tanpa lemak dalam jumlah yang sama mengandung lebih dari 3 gram saja.

3. Umur Simpan yang Panjang

Umur Simpan yang panjang pada susu kental manis karena tambahan gula sehingga membuatnya tahan lebih lama dibandingkan susu biasa.

SKM dapat disimpan dalam kaleng untuk waktu yang sangat lama tanpa pendinginan bahkan hingga satu tahun. Namun, setelah dibuka, harus disimpan di lemari es, dan umur simpannya berkurang drastis menjadi sekitar dua minggu.

4. Kandungan Kalori dan Protein

Kandungan kalori yang tinggi membuat susu kental manis menjadi bahan yang sangat baik bagi orang yang sedang mencoba menambah berat badan. Dalam 2 sendok makan susu kental manis menambah 90 kalori ekstra dan 2 gram protein.

Menggunakan susu kental manis untuk meningkatkan kandungan kalori lebih cepat daripada menggunakan gula saja karena produk ini juga menyediakan tambahan protein, lemak, dan beberapa mineral yang menyehatkan tulang seperti kalsium dan fosfor.

5. Tidak Cocok sebagai Asupan Susu Utama

Dilansir dari Antara, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tidak menganjurkan untuk mengonsumsi SKM sebagai hidangan tunggal berupa minuman susu.

Susu kental manis adalah produk susu yang memiliki karakteristik kadar lemak susu tidak kurang dari 8 persen dan kadar protein tidak kurang dari 6,5 persen. Sehingga susu kental lebih tepat digunakan sebagai topping, pelengkap, atau campuran pada makanan atau minuman.

Pilihan Editor: Kemenkes Ingatkan Susu Kental Manis Bukan Pengganti ASI

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

9 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

11 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

11 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

11 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

14 hari lalu

Tinggi Gula dan Asam, Siapa Saja yang Harus Menghindari Nanas?

Buah nanas memang kaya vitamin dan mineral. Tapi tak semua orang bisa leluasa memakan buah ini. Berikut yang sebaiknya menghindari.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

15 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

15 hari lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

26 hari lalu

Bapanas Naikkan Harga Acuan Gula Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Badan Pangan Nasional (Bapanas) merespons kenaikan harga gula di tingkat konsumen. Saat ini harga gula sudah jauh melampaui Harga Acuan Pemerintah (HAP) Rp 15.500 per kilogram. Karena itu, Bapanas menaikan HAP gula mulai 5 April 2024 menjadi Rp 17.500 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

27 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

29 hari lalu

Pentingnya Jaga Asupan Gula Anak di Libur Lebaran

Dokter anak mengingatkan orang tua untuk mengawasi dan menjaga asupan gula anak saat libur Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya