Pameran Alat Kesehatan 2023 Siap Digelar Pada 18-21 Oktober 2023

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 13 Oktober 2023 01:48 WIB

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pameran alat kesehatan bertajuk “Hospital Expo 2023” akan kembali digelar untuk ke-35 kalinya di Jakarta Convention Center (JCC) pada 18-21 Oktober 2023.

“Pengunjung pameran ini merupakan pembeli potensial para perusahaan peserta Hospital Expo. Pimpinan dan manajemen RS seluruh Indonesia memang sudah memasukkan dalam agenda tahunan untuk peremajaan peralatan dan pengadaan peralatan baru,” kata Direktur Pemasaran dan Finansial PT Okta Sejahtera Insani, penyelenggara Hospital Expo 2023, Yudha Imam Sutedja melalui keterangan pers di Jakarta, Kamis 12 Oktober 2023.

Hospital Expo merupakan pameran alat kesehatan yang menargetkan kalangan rumah sakit dan masyarakat umum serta terdiri dari 923 tenant peserta (mencakup 334 perusahaan nasional dan 235 perusahaan internasional asal Tiongkok, Taiwan, Jepang, Korea, Singapura, Thailand, Malaysia, Austria, Belgia, dan Rusia).

Tahun ini, pengunjung Hospital Expo diharapkan mencapai 12 ribu pengunjung setiap hari. Acara itu akan menghadirkan beragam alat kesehatan untuk dipamerkan, mulai dari perangkat diagnosis, baju seragam, alat tindakan gawat darurat, mesin laundri, tempat tidur perawatan hingga peranti teknologi informasi.

Hospital Expo 2023 juga berkolaborasi dengan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) untuk melakukan kegiatan seminar, lokakarya dan berbagai kompetisi bagi kalangan rumah sakit. Salah satu tema seminar yang sangat ditunggu adalah Seminar Nasional Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) ke-19 dan Seminar Tahunan Patient Safety ke-17 yang bertemakan “Sumber Daya Lokal, Berdaya Saing Global”.

Advertising
Advertising

Masyarakat umum juga dapat mengunjungi tenant-tenant pameran yang menyediakan berbagai alat kesehatan untuk kepentingan pribadi, seperti alat cek gula darah, termometer, kursi roda, kruk, hingga pemerah ASI. Tidak hanya melihat tenant-tenant pameran alat kesehatan, pengunjung juga dapat menghadiri acara bincang-bincang kesehatan yang akan diselenggarakan pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Acara bincang-bincang akan dilakukan sebanyak dua sesi, yakni sesi pertama pada pukul 10:00-12:00 WIB yang membahas tentang “Menunda Proses Menua” oleh Dr. Handrawan Nadesul dan sesi kedua pada pukul 13:00-15:00 WIB oleh Dr. dr. Riwanti Estiasari, Sp.S (K) dengan tema “Penyakit Autoimun Multipel Sklerosis (MS) & Neuromyelitis Optica (NMO): Serupa Tapi Tak Sama”.

Untuk dapat masuk ke dalam area “Hospital Expo 2023”, pengunjung dapat melakukan registrasi ke situs resmi diri dan menyumbang ke PMI DKI Jakarta sebesar Rp 10 ribu.

Pilihan Editor: Dorong Wisata Medis, Medan Hospital Expo Diikuti 46 Perusahaan

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

2 hari lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

3 hari lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

3 hari lalu

Jokowi Hapus Kelas BPJS Kesehatan, Nilai Iuran belum Ditentukan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menghapus pembagian kelas rawat inap BPJS Kesehatan. Nilai iuran yang baru belum ditentukan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Hapus Sistem Kelas BPJS Kesehatan YLKI Pertanyakan Alasannya, Bea Cukai Banyak Disorot Sri Mulyani Rapat Internal

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI mempertanyakan alasan pemerintah menerapkan sistem Kelas Rawat Inap Standar dalam layanan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

4 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

7 hari lalu

Surabaya Hospital Expo ke-18 Diharapkan Bisa Dukung Industri Alkes di Timur Indonesia

Panitia menargetkan kehadiran 3 ribu pengunjung dalam Surabaya Hospital Expo ke-18 untuk dukung layanan unggulan rumah sakit di Timur Indonesia

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

8 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

10 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

10 hari lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya