Takut Melajang Bisa Memicu Sejumlah Kebiasaan Tidak Sehat, Apa yang Terjadi?

Minggu, 15 Oktober 2023 19:58 WIB

Ilustrasi wanita jomblo. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Memikirkan aspek-aspek positif dari hidup melajang dapat membantu mengurangi rasa takut lajang. Ini karena menjadi lajang juga bisa memberikan imbalan dan menawarkan kehidupan bahagia dan memuaskan. Tapi ketakutan kuat untuk melajang dapat menyebabkan perilaku tidak sehat, seperti menurunkan standar hubungan, dikutip Psychology Today.

Berdasarkan laman sama disebutkan, beberapa orang melihat status lajang sebagai status yang harus dihindari dengan cara apa pun. Ini karena mereka tidak menyadari adanya peluang untuk menjadi lajang. Bukti baru mendukung gagasan bahwa saat orang mengalami ketakutan kuat untuk melajang, mereka mungkin berperilaku berlawanan dengan kepentingan terbaik mereka.

Para ahli telah mengidentifikasi beberapa ciri umum di antara orang-orang yang sangat takut lajang. Misalnya orang-orang itu lebih mungkin merasa ada yang salah dengan mereka apabila tidak mempunyai pasangan. Mereka juga merasa cemas untuk tetap melajang sepanjang hidup, dan merasakan tekanan bahwa mungkin sudah "terlambat" bagi mereka untuk menemukan cinta jangka panjang.

Banyak orang takut menjadi lajang karena status mereka saat ini sebagai orang lajang, tapi orang lain yang sangat takut melajang kini berada dalam hubungan jangka panjang. Kendati demikian, kelompok pertama mungkin merasa mendapat stigma aktif karena masih lajang. Sementara kelompok kedua takut akan kemungkinan perpecahan.

Mereka mungkin memiliki motivasi kuat untuk tetap menjalin hubungan bukan hanya karena mereka ingin tetap menjalin hubungan, namun juga untuk menghindari masa lajang di masa depan.

Advertising
Advertising

Lantas mengapa rasa takut yang kuat untuk melajang bisa menjadi masalah bagi banyak orang? Bukti-bukti terkumpul menunjukkan orang-orang yang sangat termotivasi untuk menghindari kehidupan lajang mungkin terlibat dalam perilaku berisiko demi kesejahteraan mereka.

Dilansir Psychology Today akhir pekan ini, berikut bagaimana ketakutan menjadi lajang memprediksi kecenderungan tidak sehat.

1. Meningkatkan kerinduan terhadap mantan pasangan

Pada dasarnya merindukan cinta yang hilang bukan masalah. Tapi keasyikan berkepanjangan dengan mantan pasangan dapat membatasi ruang mental untuk pemikiran lain yang berpotensi lebih positif. Hal tersebut bisa menguras energi orang-orang, yang seharusnya mereka habiskan untuk berinvestasi dalam pengalaman mereka menjadi lajang.

Melajang memberikan banyak sekali kebebasan untuk mengeksplorasi dan mengembangkan minat baru. Adapun manfaat dari menjadi lajang mungkin sulit dilihat jika Anda sibuk dengan mantan.

2. Mendorong penyelesaian

Saat seseorang terdorong untuk menghindari kehidupan lajang, bukti menunjukkan bahwa mereka cenderung menurunkan standar mereka dan menerima hubungan kurang memuaskan. Menjadi tidak bahagia adalah satu hal. Tetapi rasa takut melajang menjadi sangat bermasalah apabila hal itu mendorong orang untuk tetap berada dalam hubungan penuh kekerasan secara emosional atau fisik.

3. Meramalkan keinginan putus hubungan seks

Sejalan dengan gagasan bahwa rasa takut menjadi lajang memicu kerinduan terhadap mantan pasangan, orang (khususnya wanita) yang mempunyai rasa takut kuat untuk melajang, lebih cenderung menginginkan hubungan seks putus.

Hubungan seks yang putus dapat dianggap sebagai kesempatan untuk menghidupkan kembali hubungan yang rusak atau beralih dari "off" ke "on" lagi. Namun menghidupkan kembali hubungan asmara kemungkinan besar akan berhasil jika motivasinya bukan sekedar untuk "tidak" melajang. Ini karena hubungan jangka panjang yang berkembang membutuhkan motif yang jauh lebih substantif.

4. Berkurangnya jarak sosial dalam konteks kencan

Pada saat risiko COVID-19 meningkat, orang-orang dengan ketakutan lebih kuat terhadap kehidupan lajang cenderung melakukan kedekatan fisik dalam konteks kencan.

Dengan kata lain, kendati kebanyakan orang mungkin mematuhi standar keselamatan, kemungkinan menjalin hubungan romantis mungkin terlalu menarik bagi orang-orang yang sangat takut untuk menjadi lajang. Bagi mereka, mungkin ada baiknya mempertaruhkan kesehatan untuk bertemu seseorang.

Menjadi lajang bukanlah satu pengalaman. Keberagaman yang mendasari pengalaman melajang sangat penting untuk dihargai, terutama bagi individu yang mungkin takut hidup sebagai lajang.

Penelitian eksperimental sudah menunjukkan bahwa menghabiskan waktu memikirkan aspek-aspek negatif dari hidup melajang bisa menimbulkan ketakutan menjadi lajang. Padahal memikirkan aspek positif tidak menimbulkan kekhawatiran seperti itu.

Pilihan editor: Sologamy Buat Komitmen Pernikahan Diri Sendiri, Apa Itu Sologamy?

Berita terkait

Alasan Pria Bertahan dalam Pernikahan Tak Bahagia

4 hari lalu

Alasan Pria Bertahan dalam Pernikahan Tak Bahagia

Anda tak bahagia dengan jalannya hubungan dan rumah tangga? Berikut alasan laki-laki bertahan dalam pernikahan yang tak bahagia.

Baca Selengkapnya

Sah, Rizky Febian Menikah dengan Mahalini, Suasana Akad Nikah Penuh Haru

5 hari lalu

Sah, Rizky Febian Menikah dengan Mahalini, Suasana Akad Nikah Penuh Haru

Rizky Febian resmi menjadi suami Mahalini setelah melangsungkan akad nikah hari ini. Keduanya memamerkan cincin pernikahan dan buku nikah.

Baca Selengkapnya

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

14 hari lalu

Ide Kencan di Luar Ruangan saat Cuaca Cerah

Berikut ragam kegiatan luar ruangan yang bisa dilakukan bersama pasangan, kencan sambil berjemur dan menghirup udara segar.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

16 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

18 hari lalu

Persoalan yang Bisa Muncul Akibat Menikah karena Dijodohkan

Perjodohan memang tak selalu berjalan mulus apalagi bila tanpa cinta. Berikut beberapa persoalan yang bisa muncul bila menikah karena dijodohkan.

Baca Selengkapnya

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

21 hari lalu

3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.

Baca Selengkapnya

Tips dan Cara Membuat Kartu Nikah Digital

22 hari lalu

Tips dan Cara Membuat Kartu Nikah Digital

Kartu nikah digital lebih praktis karena dokumen tidak berpotensi hilang atau sobek.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

24 hari lalu

Kuasa Hukum Ungkap Ada Perjanjian Pisah Harta Antara Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Harvey Moeis dan Sandra Dewi melakukan pisah harta saat keduanya resmi menikah pada 2016 lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

25 hari lalu

Jokowi dan Maruf Amin jadi Saksi Nikah Puteri Kelima Bamsoet

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, menikahkan puteri kelimanya, Saras Shintya Putri (Chacha) dengan Avicenna Athalla Zaki Ghani Alli (Athalla), di Hotel Mulia, Jakarta, Sabtu 20 April 2024.

Baca Selengkapnya

Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

27 hari lalu

Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.

Baca Selengkapnya