Ketahui Pertolongan Pertama Saat Digigit Tikus Agar Tidak Infeksi

Reporter

Tempo.co

Editor

Laili Ira

Senin, 23 Oktober 2023 23:30 WIB

Pertolongan pertama saat digigit tikus penting untuk diketahui. Sebab, jika dibiarkan bisa menimbulkan infeksi hingga kematian. Berikut ini langkahnya. Foto: Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang meremehkan gigitan tikus, padahal kenyataannya tikus bisa membawa penyakit saat menggigit manusia.

Gigitan tikus bisa menimbulkan dampak berbahaya jika tidak segera ditangani dengan tepat Jika tidak segera mendapat pertolongan pertama saat digigit tikus, maka gigitan tikus berpotensi memicu gangguan kesehatan.

Kebanyakan gigitan tikus dapat membawa berbagai bakteri, virus, dan bahkan penyakit lain yang memiliki potensi berbahaya. Ancaman utama gigitan tikus adalah risiko infeksi.

Tikus dapat membawa bakteri dan virus yang berpotensi memicu kondisi yang bisa berakhir kematian. Oleh karena itu, agar gigitan tikus tidak memicu penyakit, simak pertolongan pertama saat digigit tikus berikut ini.

Pertolongan Pertama Saat Digigit Tikus

Saat digigit tikus, pastikan telah melakukan pertolongan pertama agar tidak memicu gangguan kesehatan. Berikut adalah pertolongan pertama saat digigit tikus melansir dari Healthline.

1. Cuci Luka Dengan Air Bersih dan Sabun

Advertising
Advertising

Langkah pertama yang harus Anda ambil setelah mendapat gigitan tikus adalah mencuci luka dengan hati-hati menggunakan air bersih dan sabun. Pastikan airnya mengalir dengan lancar. Ini adalah langkah penting untuk menghindari infeksi.

2. Hentikan Pendarahan

Setelah membersihkan luka, periksa apakah ada pendarahan. Gigitan tikus bisa menjadi cukup dalam dan menyebabkan pendarahan. Apabila terjadi pendarahan, gunakan kain bersih atau tisu untuk menekan luka secara perlahan dan bantu berhenti berdarah.

3. Oleskan Antiseptik

Segera bersihkan dan keringkan lukanya serta oleskan antiseptik. Gunakan antiseptik atau alkohol medis untuk membersihkan luka dan menghindari infeksi. Pastikan luka benar-benar bersih dan jangan biarkan ada sisa-sisa kotoran atau kuman.

4. Pantau Luka

Setelah membersihkan luka, penting untuk memantau perkembangannya. Perhatikan tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, panas, atau keluarnya nanah dari luka. Jika Anda melihat tanda-tanda ini, segera konsultasikan dengan profesional medis.

5. Segera Ke Dokter

Sebaiknya temui dokter setiap kali Anda digigit hewan pengerat untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut jika Anda mengalami gigitan tikus.

Dokter akan memeriksa luka, memberikan perawatan yang diperlukan, dan memberikan rekomendasi tambahan, terutama jika ada risiko infeksi atau jika gigitan tikus sangat dalam.

Risiko Akibat Gigitan Tikus

Gigitan tikus dapat berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan karena infeksi bakteri atau virus. Gigitan tikus dapat menimbulkan penyakit pada seseorang, diantaranya:

1. Alergi

Gigitan tikus memiliki potensi untuk menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Gigitan tikus bisa berdampak pada beberapa gejala alergi seperti gatal-gatal, kemerahan, bengkak, dan ruam pada kulit, serta gejala pernapasan seperti hidung tersumbat, bersin, atau mata berair.

2. Demam Gigitan Tikus (RBF)

Demam gigitan tikus adalah jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang hidup pada beberapa hewan pengerat.

Penyakit ini dapat ditularkan melalui gigitan tikus atau melalui mengonsumsi makanan dan air yang terkontaminasi oleh kotoran atau urin hewan pengerat.

Gejala yang biasa terjadi meliputi demam, muntah, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan atau nyeri pada sendi, serta ruam. Jika tidak diobati, tingkat kematian akibat penyakit ini dapat mencapai lebih dari 10 persen.

3. Hantavirus

Hantavirus adalah penyakit langka namun berpotensi mematikan yang disebarkan oleh tikus rusa dan tikus berkaki putih.

Penyakit ini memiliki tingkat kematian sekitar 38 persen. Gejala awal infeksi virus ini meliputi demam, kelelahan, nyeri otot, pusing, perasaan panas dingin, mual, muntah, diare, dan sakit perut.

Hantavirus dapat menyebar melalui air liur, urin, atau feses tikus. Akan tetapi, penularan melalui gigitan tikus sangat jarang terjadi dan biasanya orang terinfeksi melalui penularan udara.

4. Koriomeningitis Limfositik

Koriomeningitis limfositik adalah penyakit virus yang dibawa oleh hewan pengerat. Penyakit ini dapat ditularkan ke manusia melalui air liur, darah, feses, atau urin tikus.

Gejala biasanya muncul dalam waktu 8 hingga 13 hari setelah terpapar virus. Gejala awal sering kali mencakup demam, perasaan tidak sehat secara umum, kehilangan selera makan, sakit kepala, dan muntah.

Jika infeksi menyebar, kondisi yang lebih serius seperti meningitis dapat terjadi, di mana meningitis adalah infeksi pada jaringan yang melapisi sumsum tulang belakang dan otak.

Demikian informasi mengenai pertolongan pertama saat digigit tikus. Mengingat berbagai risiko yang terkait dengan gigitan tikus, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak langsung dengan tikus serta lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan populasi tikus.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Tikus Berkeliaran di Malam Hari, Awas Tertular Penyakit Ini

Berita terkait

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

8 jam lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

2 hari lalu

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

Pelajari lebih lanjut tentang gejala dan kemungkinan komplikasi lupus. Apa saja tanda-tanda awal penyakit lupus?

Baca Selengkapnya

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

2 hari lalu

Cara Mendeteksi Penyakit Lupus, Perhatikan 5 Gejala pada Tubuh

Lupus merupakan penyakit autoimun yang ditunjukkan dari gejala sakit kulit, demam, sakit sendi, rambut rontok, dan gangguan saraf.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

6 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

8 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

8 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

9 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

9 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

10 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya