Atasi Stunting Perlu Pikirkan Soal Gizi Hingga Sanitasi

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 31 Oktober 2023 00:01 WIB

Ilustrasi pencegahan stunting/ Indofood

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat soal pentingnya atasi stunting sejak dini. Tindakan pencegahan stunting bisa dilakukan sejak ibu belum hamil, saat hamil. "Setelah melahirkan juga perlu untuk memastikan anak- anak sehat dan tidak kekurangan gizi," katanya dalam keterangan pers yang diterima akhir Oktober 2023.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi anak stunting. Ketika berat badan balita tidak naik, harus intervensi dengan memberi makanan kaya protein hewani, seperti telur, ikan dan ayam. "Untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul menghadapi bonus demografi dan menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah memandang sangat penting untuk melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha dalam mempercepat pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," kata Budi.

Sebelumnya, upaya mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia dengan target 14 persen pada 2024 sesuai dengan yang tercantum dalam (RPJMN) 2020-2024, membutuhkan tidak hanya program intervensi gizi namun juga upaya-upaya prevensi atau pencegahan. Koordinator Scaling Up Nutrition Business Network (SBN) Indonesia yang sekaligus Ketua Kelompok Kerja Stunting APINDO Axton Salim mengatakan untuk mendapatkan sumber daya manusia unggul, tidak terlepas dari pemenuhan gizi. "Ada tiga prioritas SBN Indonesia terhadap percepatan perbaikan gizi di Indonesia yaitu intervensi dan edukasi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) & remaja, gizi seimbang serta sanitasi dan higienitas," kata Axton yang juga Ketua Bidang Pembangunan Berkelanjutan/SDGs.

Ia menilai perlu adanya upaya preventif dan intervensi untuk mengatasi isu gizi termasuk stunting. "Preventif kami lakukan dengan memberikan edukasi kepada remaja, ibu hamil dan menyusui agar memiliki pengetahuan gizi dan kesehatan yang baik," lanjutnya.

Timnya juga ikut melakukan upaya intervensi. "Dengan memberikan makanan bergizi sesuai pedoman dari Kementerian Kesehatan (Kemkes). Namun, kami menyadari untuk mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia perlu dukungan dunia usaha untuk saling bersinergi,” lanjut Axton.

Advertising
Advertising

“SBN Indonesia bersama dengan APINDO melakukan kampanye Gerakan Anak Sehat (GAS) – Kolaborasi Inklusif Pengusaha Indonesia Atasi Stunting (KIPAS) APINDO, gerakan ini merupakan integrasi antara prevensi dan intervensi pangan dengan target kepada sekitar 3.600 peserta yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui dan bayi dari usia 6-24 bulan di tiga lokasi yakni Kabupaten Bogor, Kota Serang dan Kabupaten Purbalingga,” kata Axton.

APINDO berkomitmen untuk berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting. "Dunia usaha juga menyebut jika terdapat korelasi antara stunting dengan investasi. Stunting harus kita perangi bersama dengan pendekatan yang ilmiah dan berbasis sains untuk mewujudkan generasi yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global,” kata Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani pada aktivitas program GAS-KIPAS di Kota Serang 17 Oktober 2023.

Program GAS-KIPAS adalah gerakan yang diinisiasi oleh SBN Indonesia bersama APINDO, Kementerian Kesehatan , Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), Institut Pertanian Bogor, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan ini termasuk menjadi wanita yang memiliki kontribusi nyata mengatasi masalah stunting. Program GAS-KIPAS diimplementasikan dengan mengikuti pedoman teknis dari pemerintah.

Axton Salim yang juga aktif sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk menjelaskan bahwa dalam mengatasi 3 isu gizi nasional yaitu gizi kurang, obesitas dan defisiensi mikronutrien Indofood juga sudah melakukan beragam upaya intervensi dan prevensi antara lain bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia untuk memberikan edukasi kepada para tenaga kesehatan dan kader serta mengedukasi remaja putri baik melalui platform online maupun offline.

“Kami berharap akan semakin banyak pengusaha yang berkontribusi dalam program GAS-KIPAS APINDO agar target intervensi 1.000 Posyandu dapat segera tercapai. Sehingga pada tahun 2024 target prevalensi stunting sebesar 14 persen bisa kita wujudkan bersama,” tutup kata Salim.

Pilihan Editor: Bahas Strategi RI Jadi Negara Maju, Moeldoko: Stunting Masih Tinggi Gimana Mau Lompat

Berita terkait

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

4 jam lalu

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

Apapun olahan telur, ada baiknya untuk memahami kandungan nutrisinya. Sebelum membeli, berikut fakta manfaat telur dan nutrisinya.

Baca Selengkapnya

BKKBN Perkuat Kemitraan Program Bangga Kencana dan Stunting

14 jam lalu

BKKBN Perkuat Kemitraan Program Bangga Kencana dan Stunting

Pentingnya data yang presisi untuk penguatan kemitraan agar mencegah stunting.

Baca Selengkapnya

Digelar Akhir Pekan Depan, Masyarakat Bali Jamin Kelancaran World Water Forum ke-10

6 hari lalu

Digelar Akhir Pekan Depan, Masyarakat Bali Jamin Kelancaran World Water Forum ke-10

Masyarakat Bali turut mendukung ketertiban dan kelancaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) World Water Forum ke-10 pada 18-25 Mei nanti.

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

6 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

6 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

7 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

7 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

8 hari lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

9 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

13 hari lalu

Tema World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Target UNICEF, Kelangkaan Air jadi Isu Krusial

Tema World Water Forum ke-10 di Bali berkaitan dengan sejumlah tujuan UNICEF. Salah satunya soal akses air bersih untuk anak-anak di daerah.

Baca Selengkapnya