Kebiasaan Merokok Hadirkan Setidaknya 10 Penyakit Ini

Selasa, 7 November 2023 07:29 WIB

TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO.CO, Jakarta - Merokok adalah kebiasaan yang sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Banyak orang terperangkap dalam kebiasaan merokok, tanpa menyadari betapa merokok dapat merusak tubuh mereka.

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan dampak negatif jangka panjang pada tubuh, termasuk penyakit jantung, kanker, dan diabetes. Meskipun merokok tidak hanya berdampak pada paru-paru, efek negatifnya merambah organ-organ lain dalam tubuh.

Dikutip dari American Lung Association, terdapat sekitar 600 bahan kimia dalam rokok, dan ketika dibakar, mereka menghasilkan lebih dari 7.000 zat kimia, banyak diantaranya bersifat toksik. Sedikitnya 69 zat tersebut bersifat karsinogenik atau diketahui menyebabkan kanker.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tingkat kematian akibat merokok di Amerika Serikat tiga kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak pernah merokok.

Dampak Kebiasaan Merokok

Advertising
Advertising

Salah satu dampak paling serius dari merokok adalah peningkatan risiko terkena berbagai jenis kanker. Bahkan ketika seseorang telah merokok selama beberapa tahun, risiko ini tetap ada.

Menurut CDC, merokok adalah penyebab utama kanker, penyakit jantung, stroke, penyakit paru-paru, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronis (COPD), yang mencakup emfisema dan bronkitis kronis.

Ketika seseorang berhenti merokok, risiko terkena berbagai jenis kanker ini dapat berkurang dalam waktu sekitar 10 hingga 20 tahun, tergantung pada jenis kanker. Namun, tetap ada risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak pernah merokok.

Selain kanker, merokok juga berdampak buruk pada kesehatan mata, jantung, dan sistem kekebalan tubuh. Beberapa efek kesehatan lainnya yang terkait dengan merokok adalah:

  1. Risiko penyakit mata: Merokok meningkatkan risiko terkena degenerasi makula terkait usia, yang merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa di atas 65 tahun.

  2. Risiko diabetes tipe 2: Merokok berkontribusi pada perkembangan diabetes tipe 2 dan meningkatkan risiko komplikasi, termasuk gangguan aliran darah ke kaki dan kaki.

  3. Disfungsi ereksi: Merokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk yang memasok darah ke penis, yang dapat mengakibatkan disfungsi ereksi. Namun, berhenti merokok dapat membawa perubahan signifikan dalam hal ini.

  4. Kehamilan ektopik: Kehamilan ektopik adalah komplikasi reproduksi yang mengancam jiwa dan lebih mungkin terjadi pada perokok. Ini terjadi ketika telur yang telah dibuahi menempel di tempat lain selain rahim, yang dapat membahayakan nyawa ibu.

  5. Patah tulang pinggul: Perokok kehilangan kepadatan tulang dengan lebih cepat daripada yang tidak merokok, yang meningkatkan risiko patah tulang, terutama pinggul.

  6. Kanker usus besar: Merokok juga meningkatkan risiko kanker usus besar, penyebab kematian kedua tertinggi di Amerika Serikat.

  7. Artritis reumatoid: Artritis reumatoid adalah penyakit peradangan kronis yang lebih umum pada wanita dan dapat menyebabkan pembengkakan sendi, kehilangan tulang, dan deformitas sendi. Merokok diketahui sebagai salah satu faktor penyebabnya dan juga terkait dengan timbulnya penyakit pada usia lebih muda.

  8. Bibir sumbing: Cacat lahir ini, yang umumnya disebut sebagai bibir sumbing, terjadi ketika bibir atau mulut bayi tidak berkembang dengan baik selama kehamilan. Perempuan yang merokok selama kehamilan lebih mungkin memiliki bayi dengan bibir sumbing atau palatum sumbing.

  9. Masalah fertilitas: Merokok dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil dan dapat menyebabkan masalah lain selama kehamilan.

  10. Penyakit gusi: Perokok juga berisiko tinggi mengalami penyakit gusi yang menghancurkan tulang penyangga gigi dan dapat menyebabkan kehilangan gigi.

Dari berbagai efek negatif yang disebutkan di atas, terlihat jelas bahwa merokok bukan hanya berdampak pada paru-paru, tetapi juga merambah hampir setiap sistem dalam tubuh manusia.

Pilihan Editor: Pria Indonesia Urutan Pertama Perokok Aktif di Dunia, WHO: Tembakau Bunuh 8 Juta Orang Setiap Tahun

Berita terkait

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

10 jam lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

11 jam lalu

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

Dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tak boleh, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman ibadah haji mereka tanpa komplikasi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

11 jam lalu

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian

Baca Selengkapnya

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

1 hari lalu

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

1 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

2 hari lalu

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan penderita diabetes yang akan menunaikan ibadah haji menuru spesialis penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

2 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

2 hari lalu

Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

Penderita diabetes bisa mengalami masalah kesehatan kalau tidak memperhatikan kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi pada kaki saat ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

2 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

Jemaah haji dengan diabetes diminta mengatur pola makan agar kadar gula darah stabil selama beribadah di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

2 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya