Ketahui Penyebab dan Faktor Risiko Pneumonia

Reporter

Rindi Ariska

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 13 November 2023 00:18 WIB

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia

TEMPO.CO, Jakarta - Pneumonia adalah suatu bentuk infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang paru-paru. Paru-paru terdiri dari kantung kecil yang disebut alveoli, yang terisi udara saat orang sehat bernapas.

Ketika seseorang menderita pneumonia, alveoli dipenuhi nanah dan cairan, yang membuat pernapasan terasa nyeri dan membatasi asupan oksigen.

Dikutip dari WHO, pneumonia menjadi penyebab kematian menular terbesar pada anak-anak di seluruh dunia. Pneumonia menewaskan 740.180 anak di bawah usia 5 tahun pada 2019, menyumbang 14 persen dari seluruh kematian anak di bawah 5 tahun tetapi 22 persen dari seluruh kematian pada anak berusia 1 hingga 5 tahun. Tidak hanya anak-anak, pneumonia juga dapat menyerang bayi, orang dewasa bahkan lansia.

Apa Penyebab Pneumonia?

Pneumonia dapat berkembang ketika sistem kekebalan tubuh Anda menyerang infeksi pada kantung kecil paru-paru (alveoli). Hal ini menyebabkan paru-paru Anda membengkak dan mengeluarkan cairan.

Dilansir dari Cleveland Clinic, banyak bakteri, virus, dan jamur dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan pneumonia. Bakteri adalah penyebab paling umum pada orang dewasa dan virus adalah penyebab paling umum pada anak usia sekolah. Penyakit umum yang dapat menyebabkan pneumonia meliputi:

- Pilek biasa (rhinovirus)

Advertising
Advertising

- COVID-19 (SARS-COV-2)

- Flu (virus influenza)

- Virus metapneumo manusia (HMPV)

- Virus parainfluenza manusia (HPIV)

- Penyakit Legionnaire

- Bakteri pneumonia mikoplasma

- Penyakit pneumokokus

- Pneumonia pneumocystis

- Virus sinkronisasi pernapasan (RSV)

Apa Faktor Risikonya?

Siapa saja dapat terkena pneumonia, namun banyak faktor yang dapat meningkatkan peluang Anda untuk sakit dan menderita penyakit yang lebih parah. Salah satu faktor terpenting adalah usia Anda. Orang yang berusia 65 tahun ke atas berisiko lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh mereka semakin tidak mampu melawan infeksi seiring berjalannya waktu. Bayi dan anak-anak berusia dua tahun atau lebih muda juga berisiko lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang.

Dikutip dari American Lung Association, faktor risiko lainnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama yakni kondisi medis, perilaku kesehatan, dan lingkungan.

Kondisi medis

- Penyakit paru-paru kronis seperti PPOK, bronkiektasis, atau fibrosis kistik yang membuat paru-paru lebih rentan.

- Penyakit kronis serius lainnya, seperti penyakit jantung, diabetes, dan penyakit sel sabit.

- Sistem kekebalan tubuh melemah karena HIV/AIDS, transplantasi organ, kemoterapi, atau penggunaan steroid jangka panjang.

- Kesulitan menelan akibat stroke, demensia, penyakit Parkinson, atau kondisi saraf lainnya, yang dapat mengakibatkan aspirasi makanan, muntahan, atau air liur ke dalam paru-paru yang kemudian menyebabkan infeksi.

- Infeksi virus pernapasan yang baru terjadi, seperti pilek, radang tenggorokan, influenza dan lain-lain.

- Rawat inap, terutama saat dalam perawatan intensif dan menggunakan ventilator untuk bernapas.

Perilaku kesehatan

- Merokok yang merusak paru-paru.

- Penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, yang meningkatkan risiko pneumonia aspirasi.

Lingkungan

- Paparan bahan kimia tertentu, polutan atau asap beracun, termasuk asap rokok.

Pilihan editor: Hari Pneumonia Sedunia: Sejarah dan Tema 2023 Stop Pneumonia di Jalurnya

Berita terkait

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

16 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

27 hari lalu

Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.

Baca Selengkapnya

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

30 hari lalu

Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

31 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

32 hari lalu

Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

35 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

41 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

46 hari lalu

Cara Jaga Kesehatan Paru-paru yang Dianjurkan Pulmonolog

Pulmonolog membagi tips untuk menjaga kesehatan paru-paru dan sistem pernapasan sepanjang hayat. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

14 Maret 2024

Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

8 Maret 2024

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya