Pesan Kemenkes untuk Cegah Penyakit Tidak Menular

Reporter

Antara

Senin, 13 November 2023 11:25 WIB

Ilustrasi pria sedang diperiksa dokter. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Deteksi dini dapat membantu mencegah risiko penyakit tidak menular agar tidak semakin memburuk. Hal it disampaikan Kementerian Kesehatan RI lewat Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, R.A. Adaninggar Primadia Nariswari.

"Tubuh kita ada kemampuan memperbaiki penyakit sedikit demi sedikit. Kadang manusia enggak merasakan apa-apa tapi proses penyakit di dalam berjalan terus, itulah penyakit kronis. Makanya kita harus antisipasi, tidak perlu menunggu adanya gejala," katanya dalam gelar wicara terkait deteksi dini penyakit tidak menular, Senin, 13 November 2023.

Menurut Ningz, sapaannya, deteksi dini penyakit tidak menular, khususnya diabetes dan hipertensi, dapat memberi tahu bahaya yang mengancam tubuh sehingga turut mencegah dampak yang ditimbulkan dari kedua penyakit tersebut, seperti gangguan jantung, gangguan hati, stroke, dan lain-lain.

"Jangan tunggu gejala, kalau tahu sudah ada risiko seperti merasa obesitas atau keturunan diabetes dan hipertensi, ada baiknya lakukan deteksi dini, enggak usah tunggu lagi," tambahnya.

Menurutnya, penyakit tidak menular bersifat kronis atau menahun, di mana gejala tertentu tidak akan timbul sebelum penyakit tersebut berubah lebih parah. Jika masyarakat baru mulai sadar untuk berobat setelah timbulnya gejala, pemulihannya untuk kembali 100 persen seperti semula sangat sulit.

Advertising
Advertising

Mencegah lebih baik
Untuk itu, pencegahan penyakit melalui deteksi dini atau skrining di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dapat menjadi salah satu kunci mencegah penyakit tidak menular yang lebih parah. Ningz mengungkapkan pencegahan penyakit tidak menular termasuk ke dalam Program Transformasi Kesehatan yang dicanangkan oleh Kemenkes. Dia menilai hal ini penting dilakukan untuk mengubah pola pikir masyarakat dari mengobati menjadi mencegah penyakit.

"Jadi kita ubah mindset masyarakat kalau sehat lebih mahal daripada sakit. Sakit itu lebih mahal pengobatannya," lanjutnya.

Dia pun mengimbau untuk melakukan deteksi dini sebagai upaya pencegahan risiko penyakit tidak menular. Deteksi dini dapat dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat seperti Posyandu dan Puskesmas.

"Kalau kita ikhtiar pasti ada hasil, mungkin enggak sekarang tapi ini investasi 5-10 tahun ke depan. Jangan takut melakukan pencegahan dan ini harus ada di mindset kita bahwa mencegah jauh lebih baik daripada mengobati," tutur Ningz.

Pilihan Editor: Baik buat Kekuatan, Bisakah Pilates Menurunkan Berat Badan?

Berita terkait

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

8 jam lalu

11 Daftar Makanan Ultra Proses atau Makanan Instan yang Membahayakan Kesehatan

Para ahli lebih menyarankan masyarakat untuk membatasi makanan ultra proses alias makanan instan yang tidak memberikan nutrisi-nutrisi berharga.

Baca Selengkapnya

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

22 jam lalu

Satika Simamora Serukan Kepedulian untuk Membantu Sesama

Anggota DPRD Provinsi Dapil Sumatera Utara 9, Satika Simamora, menjenguk beberapa warganya.

Baca Selengkapnya

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

3 hari lalu

Tips Bagi Calon Jemaah Haji dengan Riwayat Diabetes: Yang Boleh dan Tidak Boleh

Dengan memperhatikan hal-hal yang boleh dan tak boleh, jemaah haji dapat mengoptimalkan pengalaman ibadah haji mereka tanpa komplikasi kesehatan.

Baca Selengkapnya

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

3 hari lalu

Pasien Diabetes dengan Gangguan Makan Lebih Berisiko Kematian

Peneliti mengingatkan gangguan makan pada pasien diabetes tipe 1 berisiko meningkatkan peluang komplikasi diabetes, rawat inap, dan bahkan kematian

Baca Selengkapnya

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

3 hari lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

3 hari lalu

Daftar 6 Persiapan Penderita Diabetes yang Berangkat Haji

Dengan persiapan dan pengelolaan diabetes yang baik, penderita diabetes dapat menjalani ibadah haji tanpa mengganggu kesehatan.

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

4 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

4 hari lalu

Beragam Hal yang Perlu Disiapkan Penderita Diabetes sebelum Berangkat Ibadah Haji

Berikut hal-hal yang perlu disiapkan penderita diabetes yang akan menunaikan ibadah haji menuru spesialis penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

4 hari lalu

Jemaah Haji dengan Diabetes Dianjurkan Perhatikan Kondisi Kaki sejak Berangkat

Penderita diabetes bisa mengalami masalah kesehatan kalau tidak memperhatikan kondisi yang bisa menyebabkan komplikasi pada kaki saat ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

4 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji dengan Diabetes dari Pakar Diet

Jemaah haji dengan diabetes diminta mengatur pola makan agar kadar gula darah stabil selama beribadah di Tanah Suci.

Baca Selengkapnya