Psikolog Sebut Penyebab Perempuan Rentan Alami Kekerasan

Reporter

Antara

Jumat, 24 November 2023 20:59 WIB

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis forensik A. Kasandra Putranto mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan perempuan lebih rentan menjadi korban kekerasan. Salah satunya asumsi atau konstruksi sosial masyarakat yang menganggap perempuan lebih lemah.

"Kedua, mungkin ada ketergantungan finansial, emosional, atau sosial di mana mungkin ada ekspresi-ekspresi yang menyatakan perempuan itu tidak berdaya," kata lulusan Universitas Indonesia itu.

Dalam pranata sosial, perempuan kerap ditempatkan sebagai tokoh yang harus mengalah. Kasandra juga menekankan perempuan yang telah menjadi korban kekerasan rentan mengalami kekerasan sekunder.

"Saat kekerasan itu terjadi, seringkali juga diikuti kekerasan sekunder, misalnya, banyak orang berpendapat penyebab kekerasan tersebut karena perempuan," ujar Kasandra.

Pengaruh pola asuh
Ia mengatakan ada profil psikologis yang khas yang membuat seorang perempuan rentan terhadap kekerasan. Selain karena ketergantungan emosional, finansial, atau sosial, perempuan juga rentan menjadi korban kekerasan akibat pola asuh.

Advertising
Advertising

Pola asuh keluarga yang salah dapat melahirkan bibit kekerasan pada anak di masa depan, entah kelak ia akan menjadi korban yang mentoleransi kekerasan atau bahkan jadi pelaku. Kasandra mengatakan kekerasan dapat terjadi pada siapa pun tanpa memandang latar belakang profesi atau pendidikan.

"Kekerasan terjadi ketika ada kesenjangan kuasa, yang satu lebih berkuasa daripada yang lain, lebih powerful sehingga melakukan kekerasan terhadap yang dianggap lemah karena ada kesenjangan relasi kuasa," ujarnya.

Korban yang mengalami kekerasan sulit keluar dari situasi tersebut dan kesulitan meninggalkan pelaku. Ia menganalogikan situasi korban layaknya sedang diikat berkali-kali oleh seutas tali.

"Kita bayangkan kalau seutas tali mengikat satu lingkaran saja tentu mudah memutusnya. Tetapi kalau diikat berkali-kali sampai 10 atau bahkan 100 kali, gunting macam apa yang bisa menggunting tali tersebut, walaupun seutas tetapi dijeratnya berkali-kali," tegas Kasandra.

Pilihan Editor: Tipe Perempuan yang Suka Memicu Masalah dalam Hubungan

Berita terkait

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

3 jam lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

10 jam lalu

Memahami Bahaya Hipertensi pada Perempuan yang Sering Diabaikan

Penting bagi perempuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya hipertensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

1 hari lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

1 hari lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

1 hari lalu

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

Banyak calon taruna STIP dari berbagai daerah yang mendaftar ke sekolah kedinasan di bawah Kemenhub itu. Tahun ini tidak menerima mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

2 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

2 hari lalu

Uni Eropa, UNODC dan ILO Luncurkan PROTECT untuk Lindungi Hak Perempuan Pekerja Migran

PROTECT ditujukan untuk memperkuat hak-hak perempuan pekerja migran, anak-anak dan kelompok berisiko di Indonesia

Baca Selengkapnya

Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

2 hari lalu

Gejala ADHD pada Wanita, Tak Selalu Sama dengan Pria

Sejumlah faktor berperan dalam perbedaan ciri ADHD pada perempuan. Karena itulah gejalanya bisa berbeda dari laki-laki.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

3 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

7 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dirawat di ICU RSUI

3 hari lalu

7 Korban Luka Berat Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dirawat di ICU RSUI

Direktur Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Astuti Giantini mengungkapkan pihaknya merawat 7 korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana yang mengalami luka berat.

Baca Selengkapnya