Kenali Faktor Risiko Kanker Paru karena Kasusnya Terus Naik

Reporter

Antara

Jumat, 24 November 2023 21:22 WIB

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2022, kanker paru merupakan penyakit dengan prognosis paling buruk, yaitu rendahnya angka bertahan hidup dibanding jenis kanker lain. Guru Besar Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. dr. Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K), meminta orang mengenali faktor risiko kanker paru mengingat jumlah kasus meningkat setiap tahun.

“Dalam 10 tahun terakhir kasus kanker paru terus meningkat dan angka ini tidak pernah turun, ini adalah masalah. Lupakan angka atau jumlahnya namun ada tren yang perlu kita lihat,” katanya pada gelar wicara di Jakarta, Jumat, 24 November 2023.

Ia mengatakan kanker paru di Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan pasien terbanyak setelah kanker payudara dan kanker serviks. Kanker paru juga merupakan kanker penyebab kematian nomor satu di dunia, termasuk di Tanah Air, melebihi kanker payudara dan serviks.

Spesialis paru itu mengatakan tren meningkatnya kasus kanker paru karena tidak dilakukan langkah-langkah pencegahan. Minimnya pengetahuan masyarakat terhadap penyebab kanker dan faktor risiko juga jadi persoalan.

“Kenapa tidak dilakukan pencegahan? Karena etiologinya atau penyebab kanker itu tidak tahu. Bila kita tidak tahu penyebab utamanya maka kenali faktor risikonya apa,” ujar Elisna.

Advertising
Advertising

Delapan faktor risiko
Hingga kini terdapat delapan faktor risiko kanker paru, yakni perokok aktif, perokok pasif, mantan perokok, usia di atas 45 tahun, randon atau gas radioaktif alami seperti di dalam tanah dan batu, kerentanan genetik, polutan lingkungan dan rumah tangga, serta penyakit paru kronis. Dibandingkan yang tidak merokok, perokok aktif memiliki risiko 20 kali lipat lebih besar sedangkan perokok pasif dapat berisiko kanker paru sebanyak 20 persen.

“Paru itu berkaitan dengan sistem pernapasan. Ingat, satu-satunya sistem organ tubuh manusia yang melakukannya. Namun begitu seringnya paru teriritasi, terkontaminasi udara luar, apalagi jika disengaja untuk merusaknya,” tutur Elisna.

Pasien yang menjalani pengobatan kemoterapi dalam kondisi stadium 4 memiliki angka harapan hidup hingga 10 bulan. Sementara bila tak diobati, angka harapan hidup diperkirakan hanya bertahan tiga bulan.

“Angka harapan hidup seluruh penyakit paru itu buruk, apalagi 80 persennya baru berobat ketika telah stadium lanjut,” jelas Elisna.

Pilihan Editor: Hindari Material Rumah Berbahan Asbes, Bisa Picu Kanker Paru

Berita terkait

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

7 jam lalu

Gejala Penyakit Jantung yang Terlihat dari Jari Tangan

Gejala penyakit bisa saja muncul di bagian tubuh yang mungkin tak diperkirakan sebelumnya sehingga sering diabaikan. Contohnya jari tangan bengkak.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

1 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

8 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

10 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

12 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

13 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

15 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

19 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

20 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya