Upaya Menekan Kasus Pneumonia pada Anak Menurut IDAI

Reporter

Antara

Minggu, 3 Desember 2023 09:39 WIB

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta seluruh layanan kesehatan untuk melakukan analisis data pasien terkait infeksi saluran pernapasan atau pneumonia pada anak. Menurutnya, dengan analisis data dapat memberikan wawasan yang lebih baik untuk pengembangan strategi pencegahan dan penanggulangan pneumonia.

"Rumah sakit, klinik, dan puskesmas di Indonesia perlu melakukan analisis data jumlah pasien/kunjungan dan kematian akibat infeksi saluran pernapasan/pneumonia dari waktu ke waktu, baik pasien rawat inap, rawat jalan, maupun instalasi gawat darurat," kata Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso, Sabtu, 2 Desember 2023.

"Agar dapat dilaporkan dan dilakukan antisipasi dini jika ditemukan adanya peningkatan jumlah kasus yang signifikan," tambahnya.

Piprim menyebut pada awal November 2023 Cina melaporkan kenaikan jumlah pasien infeksi saluran pernapasan. Pada akhir November 2023 dilaporkan adanya klaster pneumonia tak terdiagnosa pada anak di Cina Utara. Meski begitu, belum jelas apakah kejadian ini berhubungan dengan kenaikan kasus infeksi sistem pernapasan yang dilaporkan sebelumnya atau merupakan kejadian yang terpisah.

"Laporan dari Cina tersebut mengidentifikasi beberapa bakteri dan virus penyebabnya, yaitu Mycoplasma Pneumoniae, influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS COV-2, namun tidak ada informasi terkait derajat keparahan penyakit dan angka kematian akibat penyakit tersebut," jelas Piprim.

Advertising
Advertising

Sementara itu, di Indonesia saat ini belum ada data resmi dari Kementerian Kesehatan dan pelacakan kuman penyebab pneumonia (kecuali virus influenza) pada anak sehingga belum ada data pasti apakah terjadi peningkatan jumlah kasus pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae atau tidak. Meski begitu, PB IDI mengingatkan Indonesia tetap harus mewaspadai kasus pneumonia namun tidak perlu menimbulkan kepanikan di masyarakat.

Peningkatan fasilitas pemerintah
Selain itu, surveilans infeksi sistem pernapasan pada anak, termasuk pneumonia, di Indonesia perlu lebih ditingkatkan, termasuk peningkatan fasilitas dari pemerintah untuk pengadaan fasilitas pemeriksaan untuk mengetahui kuman penyebab pneumonia pada anak, termasuk Streptococcus pneumonia, RSV, Mycoplasma pneumonia, dan lain-lain.

"Mycoplasma pneumonia bukan merupakan kuman baru dan pneumonia akibat Mycoplasma pneumoniae biasanya menyebabkan gejala pneumonia yang ringan yang dapat diobati dengan antibiotik," ujar Piprim.

IDAI juga meminta masyarakat agar meningkatkan kembali perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk kebiasaan mencuci tangan dan memakai masker.

"Pemberian ASI eksklusif, vaksinasi lengkap, dan vitamin A dosis tinggi juga sangat penting untuk mencegah bayi dan anak dari pneumonia," tegas Piprim.

Pilihan Editor: Jangan Panik, Gejala Mycoplasma Pneumonia Tak Terlalu Berat

Berita terkait

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

8 hari lalu

Deteksi Lupus pada Anak dengan 11 Pertanyaan Ini

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membagikan 11 butir pertanyaan yang dapat digunakan untuk mendeteksi awal penyakit lupus pada anak secara mandiri.

Baca Selengkapnya

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

10 hari lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

16 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

19 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

36 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

37 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

37 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

40 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

41 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

43 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya