Kasus COVID-19 Merebak Lagi, PB IDI Ingatkan Protokol Kesehatan

Reporter

Antara

Rabu, 6 Desember 2023 20:24 WIB

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. DR. Dr. ErlinaBurhan Sp.P(K), meminta untuk kembali meningkatkan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan demi mengantisipasi kasus COVID-19. Ia mengatakan terjadi peningkatan kasus varian COVID-19 di 104 negara dengan varian EG.5, HK.3 dan BA.2.86, antara lain di Singapura dan Malaysia.

"Kita memang melihat sekarang pelaksanaan protokol kesehatan, terutama memakai masker mulai kendor. Tapi, melirik kondisi dan lonjakan kasus di Singapura dan Malaysia, bahkan di Indonesia, PB IDI mengimbau mulailah kembali saat ini memakai masker bila bergejala batuk, pilek, bersin," katanya, Rabu, 6 Desember 2023.

Laporan secara global terdata ada lonjakan kasus baru varian COVID-19 pada 28 hari terakhir, terhitung 23 Oktober-19 November. Sebanyak 104 negara melaporkan kenaikan kasus dan 43 negara melaporkan kematian. Di Singapura tercatat ada 22 ribu kasus varian dari Omicron EG.5 dan HK 3 yang mendominasi 70 persen dari total kasus pada Oktober-November.

Varian Omicron juga berevolusi, antara lain BA.2.86 yang kemampuan infeksinya rendah. November terjadi peningkatan hampir 4.000 kasus. Meningkatnya kasus di Singapura dan Malaysia karena mobilitas yang tinggi, di mana masyarakat pada November melakukan perjalanan liburan akhir tahun dan berkumpul bersama teman.

"Data mereka juga menunjukkan ternyata antibodi masyarakat sudah menurun karena secara teori mengatakan setelah enam atau 12 bulan terjadi penurunan antibodi," papar Erlina.

Advertising
Advertising

Dari data 89 negara dilaporkan mengalami peningkatan kasus, seperti di Amerika Serikat dengan varian EG.5 sebanyak 24,8 persen, Kanada 12 persen, Cina 10 persen, Jepang 7 persen, dan Korea Selatan 6 persen. Sementara itu, data dari Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), kondisi peningkatan kasus di Indonesia tercatat ada kasus EG.5 sejak Juni dan pada Juli meningkat 20 persen dan Agustus menurun kembali.

Naiknya kasus varian COVID-19 juga terjadi di Indonesia Oktober-November dengan data terkonfirmasi 65 kasus pada 2-8 Oktober, 151 kasus pada 20-26 November, dan satu kasus meninggal pada November. Situasi rawat inap akibat subvarian ini juga tergolong rendah. RSUD Soetomo Surabaya merawat dua pasien pada Oktober-November. Sementara di Jawa Barat okupansi tempat tidur juga masih di bawah 3 persen dalam kurun waktu September-November 2023.

Tak perlu panik
Erlina mengimbau masyarakat untuk tidak panik karena subvarian Omicron memiliki gejala ringan dan belum dapat dipastikan apakah infeksi bA.2.86, EG.5, atau HK.3 menghasilkan gejala yang berbeda dari varian lain.

"Varian ini memiliki kesamaan gejala COVID-19 secara umum, cenderung serupa di antara berbagai varian, yaitu demam tinggi, batuk, rhinorrhea (hidung meler), kehilangan penciuman dan pengecap," ucap Erlina.

Faktor penentu berat ringannya gejala bergantung pada kekebalan tubuh, terutama kelompok lansia, pemilik komorbidit seperti diabetes melitus, hipertensi, gangguan ginjal yang tidak terkontrol, dan orang dengan imunokompromis seperti HIV, autoimun, dan kanker.

Erlina juga berpesan untuk menerapkan hidup sehat, makan dengan nutrisi seimbang, mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker saat di keramaian dan perjalanan, serta membatasi waktu berada di ruang tertutup.

Pilihan Editor: WHO Cabut Status Darurat Kesehatan Global untuk Covid-19, China Justru Waspada

Berita terkait

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

5 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

5 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

6 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

9 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

11 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

11 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

12 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

12 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya