Manfaat Berpikir Positif bagi Kesehatan Tubuh Menurut Psikiater

Reporter

Antara

Selasa, 20 Februari 2024 14:10 WIB

Ilustrasi meditasi. puer-chay.ru

TEMPO.CO, Jakarta - Psikiater di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta Timur, Alvinia Hayulani, mengatakan berpikir positif dapat menyehatkan tubuh dan membantu menyelesaikan masalah dengan lebih fokus. Dia mengatakan banyak penelitian yang menunjukkan korelasi antara area otak yang mengontrol gerakan dan bagian yang terlibat dalam pemikiran, pencernaan, serta fungsi tubuh otomatis seperti detak jantung dan tekanan darah serta membuat hubungan nyata antara pikiran dan tubuh.

"Jadi bisa kita bilang bahwa tenangnya pikiran itu akan merupakan tenangnya tubuh," ujarnya dalam bincang Keluarga Sehat bertema "Berpikir Positif untuk Mental yang Sehat" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Selasa, 20 Februari 2024.

Menurutnya, emosi yang berlebihan dapat memicu pikiran negatif yang bisa meningkatkan stres kemudian berimbas pada peningkatan hormon kortisol dan pada akhirnya dapat menurunkan imun.

"Jadi bisa secara psikis maupun fisik. Kemudian juga kita buang-buang waktu dengan tidak fokus ke hal-hal yang tidak bermanfaat. Terus akhirnya membuat susah melangkah, susah maju ke depan karena selalu fokusnya ke hal-hal negatif tadi," jelasnya.

Manfaat berpikir positif
Alvinia menjelaskan berpikir positif bukan berarti mengabaikan situasi yang kurang menyenangkan melainkan menghadapi suatu permasalahan secara lebih positif dan produktif dengan memikirkan dan mengharapkan hal-hal baik akan terjadi. Dia mengatakan ketika terbiasa berpikiran positif maka orang mudah melihat dan menghadapi masalah secara lebih fokus.

Advertising
Advertising

Dia juga menjelaskan sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk tetap berpikir positif meski situasi sedang buruk. Yang pertama adalah mengambil jeda dan memproses semua emosi yang muncul.

"Ketika saat itu rasanya memang kita sedih, sudah proses rasa sedihnya. Ketika ingin menangis, menangis. Ketika lagi kesal, kita kesal. Ketika sedang marah, sudah terima rasa marahnya," ujarnya.

Setelah semua emosi dikeluarkan selanjutnya adalah dengan melepaskan segala hal yang di luar kontrol dan berfokus pada hal-hal yang masih bisa dikendalikan, misalnya pikiran sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan afirmasi-afirmasi positif pada diri sendiri.

Selain itu, pikiran positif juga dapat dibangun dengan bergabung dalam lingkungan pergaulan yang dipenuhi orang-orang berpikiran positif. Sejumlah kegiatan-kegiatan relaksasi yang dapat menumbuhkan pemikiran seperti itu adalah meditasi, yoga. Dengan menarik napas, orang menjadi rileks dan tenang sehingga dapat berpikir jernih.

"Butuh proses dan berpikir positif itu enggak serta merta muncul begitu saja. Pikiran positif itu harus dilatih, jadi perlu pengulangan-pengulangan," sarannya.

Pilihan Editor: Gampang Marah Hanya karena Hal Sepele, Pakar Sarankan Hal Berikut

Berita terkait

4 Manfaat Me Time dalam Suatu Hubungan

12 jam lalu

4 Manfaat Me Time dalam Suatu Hubungan

Dalam suatu hubungan, me time dapat memperkuat kemandirian individu, meningkatkan kualitas interaksi pasangan, serta mencegah terjadinya kejenuhan.

Baca Selengkapnya

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

1 hari lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distraksi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

10 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

12 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

12 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

13 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

14 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

14 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

14 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya