Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Editor

Nurhadi

Rabu, 3 April 2024 15:32 WIB

Flu Singapura.

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit tangan-kaki-mulut atau dikenal dengan flu Singapura adalah penyakit menular dengan ditandai luka atau sariawan di wilayah mulut hingga ruam di bagian tangan dan kaki. Flu Singapura sebenarnya merupakan salah satu jenis flu yang bermutasi. Flu jenis ini lebih banyak menyerang anak-anak karena faktor daya tahan tubuh.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat adanya peningkatan kasus flu Singapura. Tercatat per minggu ke-11 2024 atau sekitar awal Maret, ada 5.461 orang yang terjangkit. Flu ini tidak mematikan sebagaimana flu burung. Tetapi, gejalanya lebih parah daripada flu biasa.

Flu Singapura merupakan flu yang terjadi akibat infeksi virus yang menyebabkan sariawan di mulut dan lecet di kulit. Infeksi ini terjadi karena jenis virus Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6. Virus jenis ini termasuk ke dalam kelompok Enterovirus yang menular.

Dikutip dari NHS, infeksi flu Singapura mengakibatkan lepuh di kulit yang berwarna merah dengan gelembung kecil berisi cairan di atasnya. Sering kali gelembung itu terkelupas dengan sendirinya dan akan meninggalkan bisul atau bekas luka dengan dasar kemerahan. Telapak kaki dan telapak tangan mungkin mengalami ruam yang terlihat seperti bintik merah atau lepuh merah.

Kadang-kadang, kulit juga timbul ruam berwarna merah muda yang tidak gatal di bagian tubuh lain, seperti bokong dan paha. Namun, beberapa kasus pada anak tidak mengalami masalah apa pun selain luka di bagian belakang tenggorokan atau disebut herpangina.

Advertising
Advertising

Dilansir dari Kids Health, flu Singapura dikategorikan sebagai penyakit yang mudah menular, terutama melalui kontak dengan tangan yang tidak dicuci, feses (kotoran), air liur (ludah), lendir dari hidung, atau cairan dari lepuh (luka) karena virus yang menjadi penguasa infeksi ini hidup didalamnya.

Anak-anak menjadi yang paling rentan terkena flu jenis ini, utamanya anak di bawah 7 tahun. Infeksi ini sering menular di pusat penitipan anak, taman kanak-kanak, sekolah, perkemahan musim panas, dan tempat lain di mana banyak anak yang berkumpul dan berinteraksi.

Gejala yang bisa dilihat oleh orangtua ketika anaknya terjangkit infeksi ini selain lecet, anak juga akan mengalami demam selama beberapa hari dengan diikuti kondisi dehidrasi akibat anak merasa sakit saat menelan cairan. Gejala biasanya hilang dalam waktu seminggu hingga 10 hari, dan anak-anak pulih sepenuhnya.

Para ahli menyebut tidak ada obat khusus untuk flu Singapura dan tidak ada vaksin untuk mencegahnya. Jika menemui dokter pun akan disarankan untuk perawatan di rumah supaya anak lebih nyaman selama masa pemulihan.

Gejala flu Singapura

Penyakit flu Singapura dapat dilihat dari gejala yang ditimbulkan. Tidak semua gejala ini terjadi ketika infeksi ini menyerang. Namun, Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa gejala flu Singapura:

- Demam.

- Sakit tenggorokan.

- Badan yang terasa sakit.

- Lesi yang terasa nyeri seperti melepuh di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi.

- Ruam di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di pantat anak. Ruamnya tidak gatal, namun terkadang melepuh.Tergantung pada warna kulit, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil.

- Bayi yang tiba-tiba rewel.

- Kehilangan selera makan.

Cara Mengobati Flu Singapura

Dikutip dari NHS, orang yang terjangkit infeksi ini tidak dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik atau obat-obatan karena kondisi tubuh biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam 7 hingga 10 hari. Untuk membantu gejalanya bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:

- Mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi dan hindari minuman asam, seperti jus buah.

-Makan makanan lunak seperti bubur dan hindari makanan yang panas dan pedas.

-Minum parasetamol atau ibuprofen untuk membantu meringankan sakit mulut atau tenggorokan.

Kapan harus pergi ke dokter?

Hubungi dokter jika anak masih rewel, suhu tubuh tak kunjung turun, tidak dapat ditenangkan, lesu, atau ruam yang tampak semakin parah. Selain itu, jika melihat tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering atau lengket, mata cekung, dan buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau popok lebih sedikit basah. Konsultasikan masalah pada dokter dan minta obat serta anjuran apakah anak harus dirawat.

SAVERO ARISTIA WIENANTO

Pilihan Editor: Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Berita terkait

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

15 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

16 jam lalu

Perkosa Bayi Berusia 5 Hari, Pria Brasil Dibekuk Polisi

Selain kasus bayi diperkosa, pria Brasil ini juga sedang menghadapi penyelidikan atas percobaan pemerkosaan terhadap seorang remaja

Baca Selengkapnya

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

2 hari lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

3 hari lalu

6 Dampak Fatal yang Berpotensi Terjadi saat Cabut Gigi

Cabut gigi memang direkomendasikan untuk membasmi gigi rudak yang sudah tidak dapat diselamatkan lagi, namun, untuk melakukannya perlu berkonsultasi dengan dokter gigi agar risiko fatal tidak terjadi

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

6 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

8 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

9 hari lalu

Cerita Prestasi Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Raih Nilai Tes Nasional Tertinggi 2023

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jember diharapkan tetap profesional dalam bekerja di masyarakat nanti.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

10 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

12 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

13 hari lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya