Asal Mula Hari Peduli Autisme Sedunia, Memahami Orang-orang dengan Spektrum Autisme

Rabu, 3 April 2024 15:25 WIB

Seorang pengunjung melihat sejumlah lukisan karya penyandang autisme saat pameran karya seni Art for Autism di Atrium Grand City, Surabaya, Selasa (2/4). Pameran untuk memperingati Hari Autisme Sedunia ini sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap penyandang autisme dan juga sebagai kampanye menolak diskriminasi terhadap penyandang autisme. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 2 April setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Peduli Autisme Sedunia. Autism spectrum disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan otak dan saraf yang membuat seseorang sulit berinteraksi dengan orang lain. Autisme juga merupakan penyakit yang bisa ketahuan dari sejak kecil. Belum diketahui secara pasti apa penyebab penyakit ini muncul selain karena kelainan genetik.

Autisme dalam laman Timesofindia termasuk gangguan perkembangan saraf yang memengaruhi komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku yang ditandai dengan tindakan berulang dan masalah bersosialisasi.

Terlepas dari jenis kelamin, ras, atau status sosial ekonomi, kondisi ini dapat berkembang pada usia dini. Orang dengan autisme berperilaku, berinteraksi, belajar, dan berkomunikasi dengan cara yang berbeda dari orang lain.

Dilansir dari timesofindia.indiatimes.com, perbedaan yang signifikan di antara penyandang autisme dalam hal kemampuan. Misalnya, beberapa orang autis memiliki keterampilan percakapan yang tinggi, sementara yang lain non verbal. Sebagian orang dengan autisme sangat tergantung pada orang lain untuk kegiatan sehari-hari mereka, sementara yang lain membutuhkan sedikit bantuan atau tidak ada bantuan sama sekali.

Dikutip dari laman National Today, kemunculan kata "Autisme" pertama kali muncul pada 1911 yang dicetuskan oleh psikiater Eugen Bleuler. Istilah tersebut digunakan untuk menggambarkan sekelompok gejala tertentu yang dianggap sebagai gejala skizofrenia sebagai penarikan diri dari pergaulan yang ekstrem.

Advertising
Advertising

Gangguan Spektrum Autisme merupakan gangguan perkembangan yang ditandai kasih sayang perilaku dan komunikasi. Dengan memengaruhi kemampuan seseorang untuk menavigasi interaksi sosial hingga menyebabkan perilaku berulang dan terbatas.

Pada 1943, seorang psikiater bernama Dr Leo Kanner mengisyaratkan Autisme sebagai gangguan sosial dan emosional dalam artikelnya berjudul "Autistic Disturbances of Affective Contact".

Kemudian pada 1944, Hans Asperger memuat "Artikel Psikopatologi Autisme" menjelaskan bahwa autisme kelainan kecerdasan normal anak yang mengalami kesulitan dalam keterampilan sosial dan komunikasi.

Kilas Balik Ditetapkannya Hari Peduli Autisme Sedunia oleh PBB

Hari Peduli Autisme Sedunia didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 2 April dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran antara orang-orang untuk menyoroti kebutuhan untuk membantu mereka yang menderita autisme, membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih memuaskan, dan menjadi kontributor yang sama berharganya bagi masyarakat.

Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selalu merangkul keberagaman dan mendukung hak serta kesejahteraan para penyandang disabilitas, termasuk mereka yang memiliki masalah perkembangan dan pembelajaran. Gagasan ini mendasar tentang hak asasi manusia secara universal untuk semua ditegaskan kembali pada tahun 2008, ketika Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas diberlakukan.

Tujuan utamanya, untuk mempromosikan dan melindungi semua hak asasi manusia dan kebebasan dasar penyandang disabilitas. Pentingnya merayakan Hari Peduli Autisme Sedunia agar mengedukasi orang-orang tentang gangguan spektrum autisme untuk membuat perbedaan dunia bagi orang-orang di spektrum autisme, dan membantu orang-orang autis untuk mencapai potensi penuh mereka.

Menurut PBB, “Orang autis menghadapi banyak diskriminasi dan tantangan lainnya. Kita harus menyadari bahwa orang autis sangat rentan terhadap pergolakan besar terhadap rutinitas dan kehidupan sehari-hari yang kita saksikan di sekitar, seperti pandemi, perang, dan bencana alam. Seperti halnya semua populasi, orang autis memiliki berbagai bakat dan tantangan yang seringkali tidak dikenali oleh dunia tempat mereka dilahirkan. Oleh karena itu, jika kita menggali bakat mereka, orang dengan autisme dapat menjadi aset bagi masyarakat kita.”

Pilihan Editor: Hari Peduli Autisme Sedunia, Bedakan Anak Autisme dengan Hiperaktif

Berita terkait

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

7 jam lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

1 hari lalu

PPDB 2024: Penjelasan Soal Jalur Zonasi, Jalur Prestasi, dan Jalur Afirmasi

PPDB 2024 dengan berbagai penerimaan seperti jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur afirmasi. Apa syarat masing-masing?

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

2 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

2 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

2 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

2 hari lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

2 hari lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

3 hari lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

3 hari lalu

Seorang Komika Dilaporkan Komunitas Tuli ke ke Polres Metro Jakarta Selatan, Dianggap Menghina Bahasa Isyarat

Seorang komika dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan karena dianggap telah melakukan penghinaan terhadap bahasa isyarat.

Baca Selengkapnya