Apa Saja Tes untuk Sopir Bus Antar Kota Antar Propinsi Saat Mudik Lebaran?

Kamis, 4 April 2024 11:11 WIB

Petugas kesehatan memerika tes urine supir bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 24 Maret 2022. Pemeriksaan kesehatan dan tes urine kepada supir bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dilakukan secara rutin setiap bulan yang bertujuan untuk memastikan kesehatan supir serta mencegah terjadinya kecelakaan akibat penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang lebaran masyarakat tak sedikit yang memilih untuk mudik lebaran dengan kendaraan umum seperti bus. Pilihan ini lantaran bus merupakan transportasi yang mudah dijangkau dan dengan tiket relatif terjangkau.

Perjalanan menggunakan bus harus ditempuh dengan jangka waktu yang lama. Bahkan beberapa keberangkatan ada yang memakan waktu seharian. Karena itu, banyak masyarakat yang mengkhawatirkan keselamatan dari risiko supir bus yang mengantuk. Hal ini karena sering terjadi kecelakaan akibat supir bus yang tidak fit dan dalam keadaan kurang tidur.

Untuk mencegah kemungkinan itu, pihak Polri mengadakan pengecekan dan beberapa tes untuk memastikan kondisi transportasi dan supir agar mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Tes-tes tersebut harus dilakukan oleh para supir menjelang arus mudik lebaran.

Polda Banten beserta Dishub Provinsi Banten dan BPTD Terminal Pakupatan menggelar pemeriksaan urine kepada pengemudi bus dan awak angkutan lebaran di terminal Pakupatan Serang Banten pada Sabtu, 30 Maret 2024.

Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Leganek Mawardi mengatakan, para sopir bus angkutan umum yang membawa penumpang pada mudik lebaran 2024 bakal dilakukan tes urine terlebih dahulu. Hal itu dilakukan guna memastikan sopir bebas narkoba dan layak dalam membawa kendaraan.

“Pemeriksaan dilakukan kepada 12 pengemudi bus beserta awak angkutan Lebaran dalam rangka memastikan kelancaran Ops Ketupat 2024 diwilayah hukum Polda Banten,” kata Leganek, dikutip dari laman humas.polri.go.id.

Advertising
Advertising

Tujuannya, agar mudik dapat berjalan dengan lancar dan selamat, serta sebaai upaya mengurangi kecelakaan lalu lintas pada saat mudik hari raya. Lalu, apa saja yang harus dicek? Berikut selengkapnya:

1.Kesiapan teknis kendaraan

Pengecekan akan diawali dengan memastikan setiap bagian kendaraan mudik bisa berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Pemeriksaan tersebut mulai dari bagian vital seperti, fungsi lampu, wiper, sistem rem, fungsi pintu darurat, dan kondisi ban. Pengecekan ini biasanya dilakukan oleh dinas perhubungan. Bagi bus-bus yang telah layak sesuai dengan SOP akan diberi stiker kelayakan yang ditempel di bagian depan bus.

2. Ketersediaan kelengkapan

Selanjutnya setelah fungsi dan kelengkapan vital kendaraan telah memenuhi syarat, ada hal lain yang kadang luput dari perhatian, seperti ketersediaan kotak P3K, alat pemadam kebakaran, dan palu pemukul. Semua kekurangan tersebut harus segera diperbarui sebelum bus dioperasikan untuk transportasi mudik.

3.Tes Narkoba

Selain pengecekan kelengkapan pada kendaraan, sopir bus sendiri juga harus menjalani serangkaian tes untuk memastikan tidak dalam pengarih obat-obatan terlarang. Hal ini sangat penting karena keselamatan calon penumpang juga sedang dipertaruhkan.

Pengelola terminal akan bekerja sama dengan puskesmas, Dinas Perhubungan, BNN, dan Polres setempat. Dan apabila ada sopir yang tertangkap menggunakan narkoba, bakal ditindak tegas, dipastikan tak akan mengemudikan angkutan lebaran. Tes narkoba dilakukan untuk mendeteksi obat-obatan terlarang seperti, sabu sabu, kokain, heroin, ganja, hingga obat penenang.

4. Pemeriksaan Kesehatan

Dinas Perhubungan selain melakukan pengecekan penggunaan narkoba, juga melakukan inspeksi dan tes kesehatan untuk para supir bus sebelum berangkat mudik, guna membantu mengurangi angka kecelakaan bus pada masa angkutan.

Pemeriksaan yang dilakukan dimulai dari identitas, riwayat penyakit, penyakit turunan, tensi jantung, dan gula darah para sopir bus sebelum bertugas. Selain itu ada beberapa tambahan tes berupa, menanyakan apakah sopir merokok atau tidak, serta tes penggunaan obta amfetamin. Hasilnya jika terdapat sopir yang tidak lolos tes, maka selanjutnya akan diberikan surat keterangan tidak layak jalan.

Setelah surat itu diberikan, pihak yang dinilai kurang sesuai dengan prosedur wajib menyerahkan surat tersebut kepada petugas Dinas Perhubungan (Dishub) untuk pembinaan lebih lanjut. Jika supir dalam kondisi baik, setelah menjalani serangkaian tes kesehatan, petugas kesehatan akan menjelaskan kondisi kesehatan pengemudi dan memberikan surat kesehatan laik pengemudi.

SAVINA RIZKY HAMIDA MAGANG PLUS| ADI WARSONO | INDRA WIJAYA

Pilihan Editor: Pemeriksaan Kesehatan dan Urie Sopir Bus di Terminal Kampung Rambutan

Berita terkait

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

1 jam lalu

Pengamanan World Water Forum di Bali, Polri Aktifkan Commad Center 91

Ada lima klaster yang menjadi objek pengamanan selama KTT World Water Forum, yaitu Nusa Dua Utara, Nusa Dua Selatan, Jimbaran, Kuta, dan Sanur.

Baca Selengkapnya

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

10 jam lalu

Sentra Gakkumdu untuk Pilkada 2024 Segera Dibentuk, Ini yang Dilakukan Bawaslu

Sentra Gakkumdu akan mempermudah masyarakat yang ingin melaporkan pelanggaran dalam tahapan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

11 jam lalu

Polri Turunkan Pasukan Berkuda Amankan World Water Forum ke-10 di Bali

Polri menurunkan Detasemen Turangga atau kavaleri berkuda untuk mengamankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

12 jam lalu

Catatan Jual-Beli Amunisi Anggota TNI-Polri dan KKB di Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani akui ada anggota TNI-Polri jual amunisi ke KKB. Berikut beberapa kasusnya.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

14 jam lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

1 hari lalu

Detasemen K-9 Polri Turut Amankan KTT World Water Forum ke-10 di Bali, 34 Anjing Terlatih Diturunkan

Detasemen K-9 Polri dikerahkan turut mengamankan gelaran KTT World Water Forum di Bali. Sebanyak 34 anjing terlatih diterjunkan.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan

1 hari lalu

Kecelakaan Bus Putera Fajar di Subang, KNKT: Sopir Kurang Istirahat dan Kendaraan Tidak Layak Jalan

Kasus kecelakaan bus ilegal tidak bisa ditindaklanjuti oleh Kementerian Perhubungan.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

1 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

2 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

2 hari lalu

Tim Gabungan Polri dan KKP Ungkap Penyelundupan 125.684 Benih Lobster Senilai Rp 25 Miliar di Jambi

Asumsi harga pasaran setiap benih lobster antara Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.

Baca Selengkapnya