Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Reporter

Antara

Jumat, 12 April 2024 11:00 WIB

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan untuk menjaga kesehatan dengan melakukan sejumlah persiapan dan pencegahan sebelum melakukan perjalanan, baik liburan, bisnis atau pekerjaan, di musim pancaroba ini.

“Kewaspadaan dini menjadi bagian penting yang harus selalu dilakukan oleh masyarakat. Perubahan cuaca yang drastis dari panas terik ke hujan atau sebaliknya dapat membahayakan kesehatan kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, ibu hamil, atau orang yang kondisi tubuhnya kurang fit,” kata Ketua Umum PB IDI, Dr. Moh. Adib Khumaidi, SpOT, Jumat, 12 April 2024.

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba yang identik dengan perubahan cuaca yang drastis dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. PB IDI pun merekomendasikan beberapa praktik menjaga kesehatan selama musim liburan di musim pancaroba ini, di antaranya vaksinasi flu setidaknya 1-2 minggu sebelum bepergian dalam kondisi tubuh sedang sehat dan tidak mengalami gejala flu apapun. Vaksinasi berguna untuk melindungi diri dan mengurangi kemungkinan menyebarkan virus ke orang lain.

Selain vaksinasi flu, Ketua Satgas COVID-19 PB IDI, Prof DR Dr Erlina Burhan, SpP(K), pun menyarankan vaksinasi COVID-19, baik untuk awal maupun booster. Penelitian menunjukkan orang yang telah divaksin COVID-19 kemungkinannya kecil menularkan COVID-19 pada orang lain sehingga aman bagi diri sendiri maupun orang lain dalam perjalanan.

Bagi lansia dan orang dengan kriteria tertentu dapat memperoleh vaksin COVID-19 secara gratis melalui puskesmas dan pusat layanan kesehatan pemerintah. Sementara bagi masyarakat umum di luar kriteria kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dapat memperoleh vaksin COVID-19 mandiri (berbayar) melalui layanan klinik dan rumah sakit yang menyediakan.

Advertising
Advertising

“Meski COVID-19 sudah menurun dibanding saat pandemi, penyakit ini masih ada dan penting bagi tubuh untuk terus melindungi diri dari penyakit ini dengan melakukan vaksinasi,” saran Erlina.

Teliti juga tujuan perjalanan untuk mengetahui aktivitas apa yang akan dilakukan dan perhitungkan kemampuan kesehatan diri. Bekali diri dengan asuransi, baik swasta maupun BPJS Kesehatan, juga dianjurkan PB IDI. Jika kondisi tubuh tidak fit, jangan paksakan untuk melakukan perjalanan. Pertimbangkan untuk menunda rencana hingga 24 jam setelah demam dan semua gejala lain mereda tanpa menggunakan obat penurun demam.

Pentingnya pencegahan
PB IDI juga merekomendasikan untuk memeriksa Pedoman Lokal Seputar Kesehatan dan COVID-19, flu, atau mungkin penyebaran penyakit lain di tempat yang akan dituju, termasuk regulasi di luar negeri karena setiap negara punya aturan dan regulasi berbeda terkait perjalanan dan COVID-19.

Sebagai pencegahan, siapkan perlengkapan kesehatan perjalanan seperti obat rutin yang harus diminum, juga obat darurat seperti obat luka, pereda demam dan nyeri, obat flu, dan pembersih luka. Jaga juga kebersihan tangan dengan menggunakan hand sanitizer, sabun, atau tisu basah, terutama selesai beraktivitas.

Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama kurang lebih 20 detik atau gunakan pembersih tangan (hand sanitizer atau tisu basah) yang mengandung alkohol minimal 60 persen. Saat tangan kotor, hindari menyentuh mata, hidung, atau mulut.

Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu, kemudian buang tisu bekas pada tempatnya. Berhati-hatilah saat berada di kerumunan, pakai masker, terutama bila dalam kondisi yang tidak fit atau baru sembuh dari sakit.

Masker tidak hanya melindungi dari penularan penyakit namun juga dari debu dan polusi yang berpotensi menyebabkan penyakit. Pakai juga masker saat berada dalam pesawat atau transportasi publik dan jaga jarak agar tidak tertular penyakit atau risiko kecopetan.

PB IDI juga mengingatkan pentingnya tetap terhidrasi dan cukup tidur agar bisa tetap konsentrasi dalam perjalanan, terutama saat perjalanan darat. Minum air putih sekurangnya delapan gelas sehari untuk menghindari dehidrasi, juga tidur minimal 6-8 jam dalam sehari. Hidrasi dan cukup istirahat penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang sehat.

Terakhir, perhatikan berita atau pengumuman pemerintah mengenai perkembangan kondisi penyakit, khususnya di wilayah yang mendapat perhatian, terutama terkait flu, demam berdarah, dan lain sebagainya, serta selalu rutin memantau kondisi tubuh, terutama bagi yang mengidap diabetes, hipertensi, serta kondisi kesehatan lain yang perlu perhatian khusus. PB IDI berharap perjalanan yang dilakukan masyarakat, baik jauh maupun dekat, dapat berjalan dengan lancar dan terhindar dari hal yang tidak diinginkan.

Pilihan Editor: IDI Ingatkan Potensi Kenaikan Kasus DBD di Musim Pancaroba

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

1 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

1 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

1 hari lalu

Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

2 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

7 hari lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

7 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

7 hari lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

7 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

7 hari lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya