Kak Seto Minta Game Mengandung Kekerasan dan Konten Negatif Diberantas

Reporter

Antara

Jumat, 12 April 2024 15:17 WIB

Ilustrasi anak main game. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto mengatakan game atau permainan dengan kekerasan dan konten negatif mesti dibersihkan, terutama oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika yang memiliki wewenang untuk itu.

"Game maupun konten digital yang mengandung unsur kekerasan harus dibersihkan. Kemenkominfo punya sumber daya untuk melakukan itu, jangan sampai terlambat," ujar Kak Seto, Jumat, 12 April 2024.

Seto menambahkan selain unsur kekerasan, konten negatif lain seperti pornografi dan radikalisme juga perlu dijauhkan dari anak-anak. Menurutnya, peningkatan kasus perundungan di kalangan anak dapat dipicu game yang mengandung tayangan kekerasan dan berharap pemerintah bisa berperan tegas melindungi anak-anak.

"Dalam perkembangannya, anak membutuhkan rangsangan positif supaya bisa membangun karakter baik seperti berakhlak mulia, gotong royong, kompak, dan sejenisnya. Karakter-karakter tersebut bisa tumbuh dari konten atau sumber yang dikonsumsi," tuturnya.

Karakter tersebut bisa dilatih melalui buku, lagu, tayangan televisi, sampai game sehingga jika konten-konten tersebut memiliki unsur kekerasan akan menumbuhkan karakter yang negatif pada anak.

Advertising
Advertising

"Bullying saat ini sudah bukan ejekan atau verbal saja tetapi sudah dalam bentuk kekerasan fisik. Bahkan, dalam beberapa kasus sudah sangat tidak manusiawi. Geng motor yang berujung kekerasan dan saling serang itu kondisinya mirip adegan atau tayangan di sejumlah game atau film," paparnya.

Dampak ke Kesehatan Mental
Seto mengatakan pemerintah, khususnya Kemenkominfo, harus segera bertindak tegas. Sementara itu, psikolog Stenny Prawitasari mengungkapkan beberapa game yang memadukan unsur video dengan elemen bertahan hidup, tetapi juga memiliki unsur pertempuran, memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental dan emosional anak.

"Game seperti Free Fire misalnya, mengandung adegan kekerasan yang intens, termasuk pertempuran dan penggunaan senjata. Bermain game semacam ini secara berulang dapat membuat anak-anak menjadi desensitisasi (penurunan kepekaan) terhadap kekerasan, di mana mereka mungkin menjadi kurang peka terhadap konsekuensi nyata dari tindakan kekerasan," katanya.

Ia menjelaskan beberapa penelitian telah menunjukkan korelasi antara bermain game kekerasan dan peningkatan agresi pada anak-anak, dan dalam lingkungan yang kompetitif seperti game berjenis pertempuran, anak-anak mungkin lebih rentan terhadap perilaku agresif, seperti berkata kasar atau mengekspresikan kemarahan saat kalah dalam permainan.

Menurutnya, tidak hanya pemerintah, peran orang tua juga sangat vital dalam menjaga kesehatan mental anak dalam bermain gim daring, sehingga orang tua perlu terlibat secara aktif dalam memantau dan mengatur waktu anak-anak saat bermain game.

"Dengan kerja sama antara pemerintah yang lebih tegas dalam regulasi dan peran aktif orang tua dalam mendidik anak-anak tentang penggunaan game daring yang bertanggung jawab, diharapkan dapat diciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi perkembangan anak-anak di era digital ini," tegasnya.

Pilihan Editor: Anak Hobi Bermain Game, Orang Tua Diminta Perhatikan Ratingnya

Berita terkait

10 Tahun Game DreadOut, Pengembang Siap Rilis Versi Game Konsol

7 jam lalu

10 Tahun Game DreadOut, Pengembang Siap Rilis Versi Game Konsol

Studio Digital Happiness merayakan 10 tahun game pertama buatannya yang berjudul DreadOut. Kini mereka bersiap meluncurkan versi konsol.

Baca Selengkapnya

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

14 jam lalu

Hakim Kanada Tolak Perintahkan Pembubaran Demo Pro-Palestina di Kampus

Hakim Kanada menegaskan Universitas McGill tidak dapat membuktikan terjadi kekerasan dalam demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Game Honor of Kings akan Peluncuran Global pada 20 Juni 2024

14 jam lalu

Game Honor of Kings akan Peluncuran Global pada 20 Juni 2024

Developer TiMi Studio Group dan publisher Level Infinite telah mengonfirmasi, game Honor of Kings akan melanjutkan peluncuran global

Baca Selengkapnya

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

16 jam lalu

Peru Kategorikan Transgender sebagai Penyakit Mental

Peru secara resmi mengkategorikan transgender dan non-biner sebagai penyakit mental. Para aktivis LGBT resah dengan keputusan Presiden Peru ini

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Memulihkan Kesehatan Mental usai Putus Cinta

Berikut berbagai cara menyenangkan yang dapat dilakukan untuk memulihkan kesehatan mental setelah putus cinta.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

1 hari lalu

Peringati Hari Nakba ke-76, Duta Besar Al-Shun Teringat Penderitaan Rakyat Palestina

Dubes Palestina untuk Indonesia mengecam tindakan Israel di Palestina dalam peringatan 76 tahun Hari Nakba.

Baca Selengkapnya

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

1 hari lalu

Kecewanya Calon Taruna STIP Asal Flores, Rela Cuti Kuliah Demi Menggapai Cita-cita Pelaut

Banyak calon taruna STIP dari berbagai daerah yang mendaftar ke sekolah kedinasan di bawah Kemenhub itu. Tahun ini tidak menerima mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

1 hari lalu

5 Langkah Hadapi Ibu Mertua Beracun, Jangan Biarkan Kesehatan Mental Terganggu

Sering mengkritik, memanipulasi, dan ikut campur urusan rumah tangga anak, ibu mertua dengan sengaja membuat keluarga anak tertekan dan tak harmonis.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

1 hari lalu

Kemenhub Tak Buka Pendaftaran Taruna STIP, Pengamat: Kalau Bisa Tutup 2 Tahun

Ki Darmaningtyas menilai perlu adanya evaluasi terhadap sistem asrama untuk taruna STIP.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi HP Gaming Murah 2024, Mulai 2 Jutaan

1 hari lalu

10 Rekomendasi HP Gaming Murah 2024, Mulai 2 Jutaan

Berikut ini rekomendasi HP gaming murah yang dibanderol mulai Rp2 jutaan, mulai dari POCO, Realme, Samsung, Tecno, Vivo, hingga Xiaomi.

Baca Selengkapnya