Hindari Pendarahan, Ini yang Perlu Diperhatikan Pasien Hemofilia

Reporter

Antara

Rabu, 17 April 2024 20:44 WIB

Hidup Normal dengan Hemofilia

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak di Rumah Sakit Umum Pusat Wahidin Sudirohusodo Makassar, Nadirah Rasyid Ridha menjelaskan penderita hemofilia, terutama yang berat, dapat mengalami pendarahan meski tidak terjadi trauma. Ia mengatakan penderita hemofilia perlu melakukan olahraga santai untuk menghindari pendarahan.

Dia menganjurkan untuk menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan pendarahan, seperti naik motor, yang berisiko jatuh. Menurutnya, sebaiknya penyandang hemofilia tidak melakukan olahraga yang bersifat dua arah atau menggunakan alat.

"Kalau mau olahraga boleh, olahraganya itu jogging saja atau jalan santai," ujarnya dalam bincang “Kenali Gejala dan Penanganan Awal Hemofilia”, Rabu, 17 April 2024.

Dia juga mengingatkan untuk tidak lupa memberikan suntikan profilaksis dua kali seminggu untuk mencegah pendarahan dan menjaga struktur sendi dan otot tetap baik, mempertahankan produktivitas sehingga mencapai kualitas hidup yang baik. Menurutnya, pengidap hemofilia dapat beraktivitas seperti orang normal selama diberikan suntikan tersebut secara rutin.

Keturunan dan mutasi
Nadirah menjelaskan hemofilia terjadi karena adanya gangguan dalam pembekuan darah. Ia menyebut penyakit itu diturunkan dari orang tua, terutama ibu sebagai pembawa bakat mutasi tersebut. Dia juga menyebutkan penyandang hemofilia dapat menikah dan memiliki keluarga namun untuk mengurangi risiko mutasi gen tersebut diteruskan ke anak-anak maka perlu memilih keluarga lain yang tidak memiliki risiko tersebut.

Advertising
Advertising

Nadirah menjelaskan diperkirakan ada sekitar 400 ribu penderita hemofilia secara global dan di Indonesia sekitar 25 ribu. Dia juga menyebut kebanyakan pengidap hemofilia adalah laki-laki. Dari 220 pasien hemofilia di Sulawesi Selatan, 218 adalah laki-laki.

Hemofilia dapat diketahui sejak bayi lahir. Gejalanya antara lain mudah memar atau lebam-lebam kebiruan di kulit, sering bengkak di sendi-sendi. Contoh lain, setelah imunisasi biasanya dua hari setelahnya bekasnya tak hilang, justru membengkak dan lama hilangnya.

"Atau pada saat cabut gigi. Gigi sudah bisa tanggal pada umur sekitar 5 tahun. Jadipada saat giginya tercabut itu akan terjadi pendarahan yang merembes dan susah berhenti," jelasnya.

Pilihan Editor: Waspada, Penanganan Tak Sempurna Hemofilia Bisa Sebabkan Disabilitas

Berita terkait

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

12 hari lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

15 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

16 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

19 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

20 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

30 hari lalu

Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

55 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya

Akira Toriyama Pencipta Dragon Ball Meninggal karena Subdural Hematoma Akut, Penyakit Apa Itu?

10 Maret 2024

Akira Toriyama Pencipta Dragon Ball Meninggal karena Subdural Hematoma Akut, Penyakit Apa Itu?

Subdural Hematoma akut telah mengambil nyawa seorang legenda dalam dunia manga pada anime, Akira Toriyama.

Baca Selengkapnya

Ini Penyabab dan Gejala Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

19 Desember 2023

Ini Penyabab dan Gejala Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

Kondiloma atau kutil kelamin merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Faktor Risiko Terjadinya Pembekuan Darah DVT

14 Desember 2023

Mengenal Gejala dan Faktor Risiko Terjadinya Pembekuan Darah DVT

Pembekuan darah DVT dan PE merupakan bagian dari kondisi yang disebut tromboemboli vena.

Baca Selengkapnya