Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 25 April 2024 07:45 WIB

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi terbaru mengatakan ibu yang terkena demam berdarah dengue alias DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi yang belum lahir pada tiga tahun pertama kehidupannya. Dilansir dari Medical Daily, Rabu 24 April 2024, demam berdarah dengue merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti yang dapat mengancam kehidupan separuh populasi di dunia.

Hal tersebut dibuktikan dengan temuan beberapa tahun terakhir bahwa telah terjadi peningkatan kasus penularan di Amerika Serikat. Pada tahun 2023, jumlah kasus yang dilaporkan mencapai lebih dari tiga juta kasus.

Salah satu penulis dalam studi dari Universitas Birmingham bernama Livia Menezes menyoroti meski demam berdarah dengue merupakan penyakit yang banyak ditularkan oleh nyamuk, namun belum banyak orang memperhatikan dampaknya pada hasil kelahiran anak-anak.

Menezes mengatakan untuk menguji dampak infeksi dengue pada ibu terhadap hasil kelahiran, para peneliti menggunakan kumpulan data besar mengenai infeksi dengue pada ibu hamil dari Minas Gerais, Brazil.

Mereka menemukan bahwa anak-anak yang ibunya tertular dengue selama kehamilan memiliki kemungkinan 27 persen lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit sejak lahir hingga usia tiga tahun.

Advertising
Advertising

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Economic Journal: Applied Economics, risiko mencapai puncaknya pada tahun kedua dengan peningkatan angka rawat inap sebesar 76 persen. “Makalah ini memaparkan penelitian kuat yang menunjukkan bahwa tertular demam berdarah dengue saat hamil, meskipun kasusnya ringan, dapat berdampak signifikan pada kesehatan anak setelah lahir. Dampak kelahiran ini bahkan dapat berdampak jangka panjang. Misalnya, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa berat badan lahir rendah dapat berdampak negatif terhadap hasil sosio-ekonomi dan kesehatan di masa dewasa,” kata Menezes.

Lebih lanjut hasil analisis juga menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari ibu yang terjangkit demam berdarah dengue selama kehamilan mengalami penurunan berat badan lahir. Hal ini meningkatkan risiko bayi baru lahir dikategorikan memiliki berat badan lahir rendah sebesar 67 persen dan berat badan lahir sangat rendah sebesar 133 persen.

Di sisi lain penulis studi lainnya, yakni Dr. Martin Foureaux Koppensteiner dari Associate Professor bidang Ekonomi di Universitas Surrey mengatakan hasil kelahiran yang negatif ini tidak hanya terbatas pada kesehatan masing-masing anak dan ibu, namun juga berdampak lebih luas pada komunitas di mana demam berdarah dengue sering terjadi.

Rawat inap dan masalah kesehatan yang berkelanjutan akibat infeksi pada ibu, semuanya memerlukan biaya, dan hal ini dapat dihindari, atau setidaknya diminimalkan dengan peningkatan kesadaran dan kebijakan yang lebih baik.

“Kami sangat menyarankan agar dengue harus dipertimbangkan bersamaan dengan infeksi TORCH untuk ditangani dan dihindari saat hamil, yang saat ini termasuk toksoplasmosis, rubella, HIV, sifilis, cacar air, zika, dan influenza,” kata Koppensteiner.

Pilihan Editor: Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

Berita terkait

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

1 hari lalu

Waspada Dampak Obesitas pada Anak

Dampak obesitas pada anak terhadap harapan hidup sangat besar.

Baca Selengkapnya

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

5 hari lalu

DBD Masalah Kesehatan Dunia, BRIN Temukan Metode Pengendalian

Demam berdarah dengue (DBD) menjadi masalah bagi negara-negara tropis di dunia. Acapkali dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

10 hari lalu

3 Fakta Pasien Demam Berdarah di RSUD Chasbullah Bekasi yang Viral di Media Sosial

Beredar video mengenai lonjakan kasus Demam Berdarah di Bekasi yang terdampar di ruang IGD RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

11 hari lalu

Pencegahan DBD Masih yang Paling Efektif untuk Mengatasinya

Mencegah lebih baik daripada mengobati, begitu juga dengan DBD. Berikut penjelasan Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

14 hari lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

14 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

17 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

18 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

19 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

22 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya