Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Reporter

Antara

Senin, 13 Mei 2024 16:42 WIB

Ilustrasi penyakit Lupus. entresemana.mx

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, RM Suryo Anggoro KW, mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat.

"Ketika sudah remisi itu bukan berarti obatnya stop. Akan perlu dipertahankan sampai jangka waktu tertentu yang remisinya terus-menerus, barulah dosisnya bisa kita turunkan atau mungkin suatu saat bisa dihentikan," kata Suryo dalam seminar RSCM terkait lupus, Senin, 13 Mei 2024.

Suryo mengatakan remisi atau satu titik di mana gejala penyakit lupus terlihat minimal. Kondisi itu bisa dicapai tanpa perlu menunggu pengobatan sampai kurun waktu tertentu. Umumnya dokter memiliki target remisi lupus dapat tercapai sebisa mungkin pada bulan keenam pengobatan, terutama pada pasien yang mengalami gejala ginjal. Tapi seiring waktu konsultasi, dokter bisa menetapkan kondisi remisi itu lebih cepat, tergantung pada perhitungan terhadap kondisi pasien.

"Sehingga ketika dokter mengatakan lupusnya sudah mencapai remisi bukan berarti pengobatannya dihentikan," ujar Suryo.

Suryo berharap penyintas lupus tetap menjaga kondisi tubuh agar gejala lupus tidak muncul kembali dan meneruskan pengobatan dengan berkonsultasi ke dokter. "Tentu kalau ada keluhan, berobat ke dokter umum dulu. Nanti mereka yang akan menentukan itu ke arah penyakit tertentu atau tidak, atau pasien dirujuk ke faskes berikutnya," paparnya.

Advertising
Advertising

Gejala lupus yang umum
Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, lupus adalah penyakit peradangan kronis yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri. Beberapa gejala lupus yang sering muncul adalah:

Ruam kulit
Ruam kulit khas Lupus berbentuk seperti sayap kupu-kupu di pipi dan batang hidung, yang dikenal sebagai butterfly rash atau malar rash. Namun, tidak semua penderita mengalami ruam ini.

Kelelahan berat
Kelelahan yang berlebihan dan sulit diatasi merupakan gejala yang sering terjadi pada pasien lupus, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup penderita.

Nyeri dan pembengkakan sendi
Penderita lupus sering mengalami nyeri dan pembengkakan sendi, terutama di tangan dan kaki. Gejala ini dapat membatasi gerakan dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi sulit.

Gangguan pada organ tubuh lain
Lupus juga dapat mempengaruhi organ lain seperti ginjal, jantung, paru-paru, dan otak, menyebabkan gejala yang berbeda-beda, tergantung pada organ yang terkena. Pengobatan lupus dilakukan untuk mengendalikan peradangan, meringankan gejala, dan mencegah kerusakan organ.

Pilihan Editor: Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Berita terkait

Tren Perawatan Kecantikan dan Pengobatan Herbal Meningkat, Indonesia Punya Dua Modal Besar

1 hari lalu

Tren Perawatan Kecantikan dan Pengobatan Herbal Meningkat, Indonesia Punya Dua Modal Besar

Riset menunjukkan kekayaan pengetahuan dan sumber daya alam lokal Indonesia yang penting untuk perawatan kecantikan dan pengobatan.

Baca Selengkapnya

Halsey Perdana Muncul di Premiere Film MaXXXine Usai Umumkan Diagnosis Lupus

3 hari lalu

Halsey Perdana Muncul di Premiere Film MaXXXine Usai Umumkan Diagnosis Lupus

Halsey pertama kali menghadiri acara karpet merah film terbarunya, MaXXXine, setelah mengungkapkan bahwa dia didiagnosis lupus.

Baca Selengkapnya

Halsey Cerita Perjuangan Lawan Penyakit Langka dengan Rilis Lagu Baru

19 hari lalu

Halsey Cerita Perjuangan Lawan Penyakit Langka dengan Rilis Lagu Baru

Lewat lagu baru yang dirilisnya, Halsey juga berbagi cerita mengenai perjuangannya melawan penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Ragam Makanan yang Memperparah Gejala Endometriosis

26 hari lalu

Ragam Makanan yang Memperparah Gejala Endometriosis

Meski tak ada obatnya, endometriosis bisa diatasi dengan operasi dan gejala bisa diredakan dengan pola makan dan gaya hidup yang tepat.

Baca Selengkapnya

Inilah Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

26 hari lalu

Inilah Perbedaan Batu Empedu dengan Batu Ginjal

Batu empedu dan batu ginjal adalah dua kondisi medis yang berbeda, meskipun keduanya melibatkan pembentukan kristal atau batu di dalam tubuh.

Baca Selengkapnya

7 Mitos soal Lupus dan Faktanya

36 hari lalu

7 Mitos soal Lupus dan Faktanya

Seperti kondisi kesehatan lain, banyak mitos terkait lupus yang membuat orang merasa sulit untuk memahami dan mengelola penyakit ini.

Baca Selengkapnya

Kesaktian Daun Kelor untuk Kesehatan, Apa Saja Kandungan Si Kelor?

36 hari lalu

Kesaktian Daun Kelor untuk Kesehatan, Apa Saja Kandungan Si Kelor?

Daun kelor dikenal sebagai tumbuhan yang hidup di wilayah tropis. Tak banyak yang tahu jika daun kelor memiliki banyak manfaat untuk tubuh. Salah satu manfaatnya adalah andungan anti-inflamasi didalamnya membantu mengobati insomnia.

Baca Selengkapnya

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

42 hari lalu

3 Jenis Pengobatan untuk Pasien Parkinson

Ada tiga jenis pengobatan yang dapat digunakan untuk pasien Parkinson, melalui obat-obatan, terapi fisik, dan metode operasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal 7 Penyakit Autoimun Selain Lupus

44 hari lalu

Mengenal 7 Penyakit Autoimun Selain Lupus

Penyakit autoimun umumnya tidak dapat disembuhkan, namun bisa dikurangi dampaknya. Kenali 7 penyakit ini untuk pencegahan.

Baca Selengkapnya

Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

46 hari lalu

Alasan Dokter Tak Anjurkan Suplemen Penguat Imun untuk Pengobatan Lupus

Konsumsi suplemen yang memiliki klaim meningkatkan kekebalan tubuh itu sebaiknya dihindari pada pasien lupus.

Baca Selengkapnya