Kemenkes Sebut Prevalensi Hipertensi di Indonesia Turun Dibanding 2018

Reporter

Antara

Jumat, 24 Mei 2024 11:28 WIB

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mencatat penurunan prevalensi hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia pada 2023. Capaian ini merupakan hasil beragam upaya pemerintah, salah satunya mengedukasi masyarakat agar menjaga pola hidup sehat.

Menurut data Kemenkes, prevalensi berdasarkan diagnosis dokter turun dari 8,4 persen pada 2018 menjadi 8 persen pada 2023. Sementara dari hasil diagnosis tekanan darah, pada 2018 tercatat 34,1 persen dan turun menjadi 30,8 persen pada 2023.

Pengukuran dilakukan pada yang sudah berusia di atas 18 tahun sementara riset dan survei dilakukan setiap lima tahun. Data di atas berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 yang dilanjutkan menjadi Survei Kesehatan Indonesia 2023.

"Skrining atau deteksi dini menjadi cara yang tepat untuk menemukan penyintas hipertensi sejak dini. Kalau ditemukan sejak awal, hipertensi bisa dikontrol," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, dr. Eva Susanti.

Upaya yang bisa dilakukan
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menurunkan prevalensi hipertensi, di antaranya dengan:
-Menyediakan layanan kesehatan, termasuk diagnosis dan tata laksana pengobatan hipertensi.
-Menggencarkan deteksi dini dan mengedukasi masyarakat seputar hipertensi secara masif.
-Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan sehingga penanganan hipertensi dapat dilakukan secepat mungkin.

Advertising
Advertising

Kemenkes juga mengimbau masyarakat untuk:
-Mengurangi konsumsi garam serta makanan berminyak dan berlemak.
-Olahraga teratur.
-Cukup istirahat dan mengelola stres dengan baik.
-Mengonsumsi lebih banyak buah, sayur, ikan, dan kacang-kacangan.
-Hindari asap rokok dan alkohol.
-Rutin periksa kesehatan dan ikuti anjuran dokter.

Bila ada masalah dengan tekanan darah tinggi bisa mengontak layanan Halo Kemenkes di nomor lokal 500-567, SMS di 081281562620 atau email ke kontak@depkes.go.id.

Pilihan Editor: Pakar Ingatkan Jemaah Haji dengan Hipertensi Rutin Minum Air dan Obat

Berita terkait

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

1 hari lalu

Kemenkes Bilang Perundungan di Kedokteran Terjadi karena Minimnya Pengawasan

Kemenkes memberikan sejumlah rekomendasi kepada rumah sakit vertikal untuk memasang sistem fingerprint dan CCTV untuk mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

1 hari lalu

Kemenkes Minta FK dan Rumah Sakit Buat Action Plan Cegah Perundungan

Kemenkes minta rumah sakit vertikal dan Fakultas Kedokteran membuat action plan guna mencegah perundungan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

4 hari lalu

Kemenkes Akan Buat Aturan Labeling Kadar Gula, Garam, dan Lemak

Kemenkes tengah menyusun Peraturan Menteri Kesehatan terkait implementasi penambahan label Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam produk pangan.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

5 hari lalu

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

Kemenkes akan mengembangkan layanan EKG di puskesmas pada 2025 sebagai upaya memfasilitasi skrining penanganan penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Permendikbud Anti-Perundungan akan Atur Peran Satgas dalam Perguruan Tinggi

6 hari lalu

Permendikbud Anti-Perundungan akan Atur Peran Satgas dalam Perguruan Tinggi

Permendikbud baru yang sedang disiapkan itu bertujuan agar kejadian perundungan seperti yang terjadi di PPDS Undip tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Penutupan PPDS untuk Cegah Intervensi Kasus Perundungan

6 hari lalu

Kemenkes Sebut Penutupan PPDS untuk Cegah Intervensi Kasus Perundungan

Kemenkes menegaskan, penutupan sementara PPDS dilakukan sebagai upaya mitigasi dari intervensi.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Iuran Peserta PPDS Harus Dihapus

7 hari lalu

Kemenkes: Iuran Peserta PPDS Harus Dihapus

Siti Nadia Tarmizi, meminta iuran selama PPDS tidak boleh dilakukan karena tidak termasuk biaya pendidikan resmi.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

8 hari lalu

Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

Imunisasi tambahan polio digencarkan. Polio dapat menyebabkan dampak serius, salah satunya kelumpuhan permanen.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Bilang Mahasiswa PPDS Anestesi Undip Boleh Praktik Lagi di RS Kariadi Setelah Investigasi Tuntas

9 hari lalu

Kemenkes Bilang Mahasiswa PPDS Anestesi Undip Boleh Praktik Lagi di RS Kariadi Setelah Investigasi Tuntas

Kementerian Kesehatan akan mengizinkan mahasiswa PPDS Anestasi Undip praktik di RS Kariadi begitu investigasi selesai

Baca Selengkapnya

Ketahui Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Dalam Sehari

10 hari lalu

Ketahui Batas Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Dalam Sehari

Konsumsi gula tersebut setara dengan 4 sendok makan gula per orang per hari atau 50 gram per orang per hari.

Baca Selengkapnya