Remaja di Cina Telepon Pacar Lebih 100 Kali Sehari, Ini Penjelasan BPD atau Otak Cinta

Sabtu, 25 Mei 2024 12:12 WIB

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan berusia 18 tahun di Cina, Xiaoyu mengalami gangguan kepribadian borderline personality disorder (BPD) atau “otak cinta”. Perilaku Xiaoyu mengembangkan ketergantungan yang tidak sehat pada sang kekasih dengan terus-menerus membutuhkan pembaruan tentang keberadaannya dan harus sering berkomunikasi.

Perilaku ini semakin memanas ketika Xiaoyu menelepon pacarnya terus-menerus lebih dari 100 kali dalam satu hari. Namun, ketika menelepon, ia hanya disambut dengan keheningan.

Xiaoyu merasa tersakiti dengan jawaban hening dari sang kekasih melalui telepon yang membuatnya merusak barang-barang di rumah. Pacar Xiaoyu pun melaporkan kepada pihak berwenang karena merasa khawatir terhadap keselamatannya.

Setelah polis tiba, Xiaoyu langsung dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis borderline personality disorder (BPD). Menurut Dr. Shaunak Ajinkya, konsultan psikiater, Rumah Sakit Kokilaben Dhirubhai Ambani, Mumbai, kondisi yang kerap dikenal “otak cinta” adalah perubahan neurofisiologis di otak ketika seseorang mengalami cinta romantis.

Shaunak menjelaskan, ketika jatuh cinta, otak melepaskan bahan kimia dan hormon tertentu yang melahirkan berbagai perasaan, seperti dopamin, oksitosin, adrenalin, dan serotonin. Perubahan neurofisiologis yang terjadi di otak dapat terjadi pada siapa saja ketika mengalami cinta romantis, baik penderita BPD maupun tidak.

Advertising
Advertising

Gangguan kepribadian BPD dapat dikenali dengan beberapa gejala sehingga dapat ditangani dengan baik dan cepat. Adapun, gejala dari BPD atau “otak cinta” sebagai berikut:

Daya tarik intens

Penderita BPD atau “otak cinta” merasa sangat tertarik pada seseorang yang kerap ditandai dengan kegilaan, kegembiraan, dan keinginan kuat untuk kedekatan emosional serta fisik.

Pikiran obsesif

Penderita BPD secara terus-menerus memikirkan, merasa sibuk, dan mengidealkan seseorang yang dicintai.

Perubahan tingkat energi tiba-tiba

Seseorang yang mengalami BPD akan merasa sangat energik, bersemangat, dan euforia ketika memikirkan atau bersama kekasih.

Perubahan suasana hati dengan cepat

Seseorang yang mengalami “otak cinta” akan mengalami perubahan suasana hati dengan cepat. Seseorang itu akan merasakan gembira dan sedih dalam satu waktu tergantung keadaan hubungan dengan kekasihnya.

Peningkatan fokus pada hubungan daripada kegiatan sehari-hari

Seseorang yang mengalami BPD menghabiskan banyak waktu memikirkan hubungan dan orang yang dicintai. Bahkan, penderita BPD ingin menghabiskan waktu banyak dengan kekasih.

Dilansir clevelandclinic, gangguan kepribadian “otak cinta” atau BPD ini mengalami perkembangan selama masa anak-anak dan remaja. Biasanya, seseorang di bawah umur 18 tahun didiagnosis BPD, jika mengalami gejala yang signifikan. Namun, BPD dapat sulit untuk didiagnosis karena kebanyakan orang tidak memiliki wawasan tentang perilaku dan pola pikir yang mengganggu.

Meskipun sulit didiagnosis, tetapi para profesional kesehatan mental berlisensi (psikiater atau psikolog) dapat mendiagnosis gangguan kepribadian BPD atau “otak cinta” dengan melakukan wawancara menyeluruh tentang gejala. Selain itu, para profesional kesehatan mental ini akan mengajukan beberapa pertanyaan berikut untuk memperjelas kondisinya, yaitu:

  • Riwayat medis pribadi dan keluarga, terutama kondisi kesehatan mental;
  • Riwayat pekerjaan sebelumnya; dan
  • Kontrol impuls.

Pilihan Editor: Telepon Pacar Sampai 100 Kali Sehari Terjadi di Cina Gangguan Kepribadian, Apa yang Dialami Xiaoyu

Berita terkait

Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

5 hari lalu

Orang Tua Perlu Siapkan Hal Ini Saat Melepas Anak Naik Sepeda Listrik ke Sekolah

Kemampuan anak dalam mengendarai sepeda, khususnya sepeda listrik, tidak bisa dianggap remeh.

Baca Selengkapnya

Cinta dan Elemennya: Keajaiban yang Sering Kita Salah Pahami

5 hari lalu

Cinta dan Elemennya: Keajaiban yang Sering Kita Salah Pahami

Cinta sejati bukan soal perasaan manis di awal, tapi tentang bagaimana Anda dan dia bisa saling menyembuhkan. Cinta itu perjalanan.

Baca Selengkapnya

Media Sosial Munculkan Tren Love Bombing, Pakar Ingatkan 4 Tanda Ini

6 hari lalu

Media Sosial Munculkan Tren Love Bombing, Pakar Ingatkan 4 Tanda Ini

Istilah love bombing muncul seiring penggunaan media sosial, sayangnya sering dimanfaatkan penipu atau orang yang ingin mencari keuntungan semata.

Baca Selengkapnya

Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

9 hari lalu

Tubuh yang Tetap Aktif Bantu Cegah Keinginan Bunuh Diri

Psikolog mengatakan menjaga tubuh tetap aktif dan terkena sinar matahari bisa menjadi pertolongan pertama mencegah pikiran bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

15 hari lalu

Ridwan Kamil Mau Buat Program Mobil Curhat, Psikolog Minta Maksimalkan Layanan Puskesmas

Sejumlah psikolog belum bisa melihat program mobil curhat ala Ridwan Kamil bisa membantu mengatasi permasalahan kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

21 hari lalu

Seorang ASN di Kementerian Sosial Klaim Dibully Selama 8 Tahun oleh Beberapa Kolega hingga Harus Pengobatan di Psikiater

Cerita seorang ASN dari Kementerian Sosial yang mengaku mendapat perundungan poleh beberapa oknum di tempat kerjanya.

Baca Selengkapnya

Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

24 hari lalu

Kapan Kita Harus ke Psikologi? Ini 5 Tanda yang Perlu Diketahui

Ketahui tanda-tanda harus ke psikolog. Apabila mengalami hal sulit, sebaiknya jangan dipendam dan segera mencari bantuan ke psikolog.

Baca Selengkapnya

Dampak Perfeksionis Pada Kehidupan Sehari-hari

30 hari lalu

Dampak Perfeksionis Pada Kehidupan Sehari-hari

Kondisi anankastik atau perfeksionis menunjukkan fokus yang berlebihan terhadap detail, ketertiban, dan aturan untuk mencapai segala kesempurnaan.

Baca Selengkapnya

Masih Berharap Si Dia Kembali usai Putus Cinta? Lebih Baik Lakukan Hal Ini

34 hari lalu

Masih Berharap Si Dia Kembali usai Putus Cinta? Lebih Baik Lakukan Hal Ini

Sebagian orang mungkin masih berharap bisa merajut kembali hubungan setelah putus cinta. Daripada terus berharap, lebih baik lakukan hal berikut.

Baca Selengkapnya

Psikolog Bagikan 3 Tanda Mencolok Cinta yang Sudah Pudar

36 hari lalu

Psikolog Bagikan 3 Tanda Mencolok Cinta yang Sudah Pudar

Penelitian mengungkap ada tiga perilaku pasangan yang menunjukkan ia sudah tak bersemangat dalam hubungan cinta.

Baca Selengkapnya