Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masyarakat Perkotaan Semakin Sadar Risiko Penyakit Autoimun

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Neurolog lulusan program doktoral Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Dokter Spesialis Saraf Rocksy Fransisca V Situmeang mengatakan kesadaran masyarakat Indonesia, khususnya di perkotaan, terhadap penyakit autoimun semakin baik.

"Kesadaran masyarakat terhadap penyakit autoimun sekarang sudah baik sekali dibandingkan 10 tahun yang lalu, cuma ini di perkotaan. Berkat media nih, pasien-pasien jadi bisa lho datang sendiri ke saya bertanya dia kena multiple sclerosis atau tidak, karena dia baca gejala-gejalanya," kata Rocksy saat ditemui usai mengisi seminar tentang multiple sclerosis (MS) di Jakarta, Selasa 28 Mei 2024.

Menurut Rocksy, kesadaran masyarakat perkotaan ditunjang oleh keaktivan mereka mencari tahu sendiri informasi mengenai gejala-gejala penyakit dari gangguan kesehatan yang sedang dialami dan lebih aktif mencari informasi daripada masyarakat yang ada di wilayah pinggiran kota (perifer). "Kalau di perifer mungkin, masih banyak juga yang enggak mengerti apa itu autoimun, apa itu multiple sclerosis," kata Rocksy.

Masyarakat perkotaan juga memiliki perhatian lebih terhadap isu-isu kesehatan terkait dengan polusi udara. Karena itu, dianggap bertanggung jawab terhadap kerusakan imun maupun pembuluh darah. Sehingga mereka semakin aktif mencari tahu informasi mengenai dampak polusi udara tersebut.

Rocksy menambahkan, teknologi untuk mendiagnosis penyakit autoimun juga lebih canggih sekarang, sejak alat magnetic resonance imaging (MRI) mulai digunakan di Indonesia tahun 1990 sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. "Dulu kita enggak punya MRI, kan? Jadi banyak multiple sclerosis yang tidak terdiagnosis. Sekarang sudah ada MRI, begitu difoto ada putih-putih (inflamasi), kita bisa tahu itu MS," kata Rocksy.

Serangan sistem imun yang tidak normal pada sistem saraf pusat merusak mielin, yaitu bungkus dari saraf pusat tersebut. Akibatnya, komunikasi sistem saraf menjadi terganggu dan memunculkan gejala-gejala sklerosis multipel (dalam Inggris: multiple sclerosis).

Lesi atau bekas luka peradangan di sepanjang saraf dapat dideteksi pada MRI dengan tanda bercak-bercak putih. Sehingga jika demikian, dokter akan menegakkan diagnosis bahwa pasien mengalami multiple sclerosis. Penyakit itu bisa terdiagnosis pada siapa saja, walaupun potensi lebih tinggi terserang multiple sclerosis pada kelompok orang-orang berusia muda (rentang usia antara 20 sampai 50 tahun).

Selain itu, penyandang MS perempuan cenderung lebih tinggi dibandingkan laki-laki. "Rasio perbandingannya secara global, tiga perempuan berbanding satu laki-laki (3:1)," ujarnya.

Sejak dahulu, negara tropis seperti Indonesia cenderung lebih sedikit populasi penderita MS-nya dibandingkan negara-negara subtropis. Namun kecanggihan teknologi untuk mendiagnosis penyakit tersebut membuat Indonesia pun mulai diketahui memiliki penyintas MS. Jessy fnu, pengarang buku "Jessy and The 4G's" adalah salah satu penyintas multiple sclerosis di Indonesia yang terdeteksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di tempat praktiknya (Rumah Sakit Siloam Lippo Village), kata Rocksy, terdapat 17 pasien dengan MS dengan satu di antaranya laki-laki. MS lebih sering terdiagnosis pada perempuan berusia muda antara 20 sampai 50 tahun. Jika mempunyai gejala-gejala sebagai berikut, pertama, tiba-tiba mata menjadi kabur sebelah, sehingga penglihatan terganggu.

Umumnya gangguan datang dengan keluhan adanya kelemahan pada anggota gerak lengan atau tungkai. Atau adanya kebas atau kesemutan, kepala pusing berputar-putar, adanya nyeri, gangguan pada konsentrasi atau fungsi mengingat, gangguan pada buang air kecil atau berkemih, dan ada banyak lagi gejala lain, ujarnya. "Jika ada gejala-gejala seperti itu, segera ke dokter saraf," kata Rocksy.

Bermacam-macam gejala sklerosis multipel (MS) membuat orang awam kadang menyebutnya sebagai penyakit dengan seribu wajah.

Tapi berbeda dengan lupus, kata Rocksy. Pada penyakit MS, antibodi menyerang hampir semua fungsi sistem saraf pusat saja. Sementara pada lupus, antibodi menyerang seluruh organ tubuh lainnya.

Pengobatan sklerosis multipel, dikenal sebagai disease modifying treatment atau obat-obatan yang dipakai untuk mencegah terjadi relapse atau gejala kambuh dan menekan progresivitas dari penyakit MS.

"Obatnya macam-macam, mungkin ada lebih dari 20 macam obat yang kami sebut disease modifying treatment. Tapi di Indonesia, kita hanya punya dua, ada yang bentuk suntikan dan ada yang bentuknya tablet," kata Rocksy.

Obat suntik, disuntikkan tiga kali seminggu. Sedangkan tablet, diminum hanya pada bulan pertama sebanyak 5 hari dan bulan kedua sebanyak lima hari. Setelah itu dihentikan, sampai tahun berikutnya baru diminum lagi bulan pertama lima hari dan bulan kedua lima hari. Setelah itu pengobatan dihentikan, seterusnya tidak perlu memakan obat lagi.

Pilihan Editor: Hari Lupus Sedunia: Pencegahan Lupus Diihat dari Gejalanya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

1 hari lalu

Diskusi bertajuk Pendekatan terbaru untuk Mencegah Stroke/Sania Royale
Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

Stroke dapat terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena terjadi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.


Alasan Tak Boleh Minum Kopi dan Teh sebelum Tes Darah

1 hari lalu

ilustrasi tes darah (Pixabay.com)
Alasan Tak Boleh Minum Kopi dan Teh sebelum Tes Darah

Orang diminta tak minum kopi dan teh sebelum menjalani tes darah di laboratorium namun tetap boleh minum air putih karena tak mempengaruhi hasil.


Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

4 hari lalu

Pesawat Kepresidenan RJ-85 yang ditumpangi Presiden Joko Widodo saat tiba di Bandara Nusantara, IKN, Kalimantan Timur, Selasa (24/9/2024). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)
Terpopuler: Jokowi Bilang Mulus saat Pesawat Presiden Mendarat di Bandara IKN; Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 September

Pesawat kepresidenan yang dinaiki Presiden Jokowi mendarat di Bandara IKN untuk pertama kalinya, Selasa siang, 24 Maret 2024.


Segini Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Terbaru September 2024

4 hari lalu

Petugas melayani peserta BPJS Kesehatan di kantor cabang Proklamasi, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Tempo/Tony Hartawan
Segini Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1, 2, dan 3 Terbaru September 2024

Pemerintah bakal menerapkan sistem KRIS pada layanan BPJS Kesehatan mulai 2025. Segini tarif iuran BPJS Kesehatan kelas 1,2,3 saat ini.


6 Langkah Membantu Teman yang Kecanduan Sesuatu

4 hari lalu

Ilustrasi perempuan berbincang dengan temannya di luar ruangan. Foto: Pixabay/NickyPe
6 Langkah Membantu Teman yang Kecanduan Sesuatu

Pakar mengatakan teman dan keluarga berperan penting dalam proses pemulihan orang yang kecanduan sesuatu. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan.


Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Publik

4 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Mengancam Kesehatan Publik

Forum Warga Kota Indonesia (FAKTA) Indonesia menilai pembatalan kenaikan cukai rokok bisa mengancam kesehatan publik.


8 Tips Trekking Pemula agar Aman dan Menyenangkan

6 hari lalu

Perbedaan Hiking dan Trekking
8 Tips Trekking Pemula agar Aman dan Menyenangkan

Sebelum memulai trekking, ketahui beberapa tips trekking untuk pemula. Hal ini agar selama trekking tetap aman.


Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Praktisi Kesehatan: Konsumen Bisa Keracunan

8 hari lalu

Sec Bowl. Foto : Instagram/Rius Vernandes,
Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Praktisi Kesehatan: Konsumen Bisa Keracunan

Praktisi kesehatan mengatakan kasus Resto Sec Bowl yang mencuci alat masak di toilet berbahaya pada kesehatan konsumen.


Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

8 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

Berikut penjelasan seseorang yang kebanyakan tidur dapat memiliki risiko kesehatan lebih berbahaya daripada kekurangan tidur.


Membahayakan Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Tidur Berlebihan

8 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Membahayakan Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Tidur Berlebihan

Berikut adalah pengobatan bagi seseorang yang kebanyakan tidur.