IDAI Soroti Kemudahan Akses Rokok pada Anak

Reporter

Antara

Rabu, 29 Mei 2024 21:53 WIB

Ilustrasi pedagang/warung rokok eceran. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyaknya perokok anak di Indonesia perlu mendapat perhatian khusus. Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan akses rokok bagi anak-anak perlu dipersulit agar upaya-upaya menekan dampak rokok menjadi maksimal.

"Di satu sisi, regulasinya sepertinya sudah bagus. Tapi di sisi lain, ketersediaan rokok itu masih mudah," katanya dalam temu media Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Jakarta, Rabu, 29 Mei 2024.

Piprim mengatakan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sudah melakukan upaya maksimal mencegah atau menghentikan generasi muda merokok. Namun upaya-upaya tak cukup apabila hanya dari mereka saja.

Menurutnya, apabila ingin bonus demografi untuk Indonesia Emas 2045 maka perlu ada keseriusan dan konsistensi pemerintah secara menyeluruh sehingga pembatasan akses rokok tersebut perlu sejalan dengan upaya-upaya lainnya. Dia mencontohkan Kementerian Perindustrian perlu memikirkan cara agar rokok tidak mudah diakses anak-anak.

Dia menjelaskan secara anatomi anak-anak lebih rentan terhadap polutan karena sistem pernapasan serta sistem imun masih berkembang. Selain itu, frekuensi bernapas mereka lebih cepat dari orang dewasa sehingga kalau ada polusi lebih banyak dihirup.

Advertising
Advertising

Rokok memberi sejumlah dampak bagi anak-anak, antara lain kematian mendadak tanpa gejala (sudden infant death syndrome), hambatan perkembangan paru-paru, gangguan fungsi respirasi, infeksi telinga, hingga kanker. Selain itu, pada keluarga yang merokok ada kemungkinan anak-anak juga jadi ikut merokok.

Rokok kurangi nutrisi anak
Piprim mengatakan pembelian rokok di rumah tangga juga mengurangi kualitas nutrisi anak karena kurangnya asupan protein sehingga terjadi stunting. Padahal, Indonesia sedang gencar-gencarnya menurunkan stunting. Sementara itu, Team Lead NCD and Healthier Population WHO Indonesia, Lubna Bhatti, mengatakan perlu ada penguatan legislasi untuk membatasi akses rokok bagi anak.

"Satu, pembuat kebijakan perlu memastikan penerapan kebijakan Omnibus Law Kesehatan melarang iklan, promosi, serta sponsor rokok. Tak hanya di media sosial namun juga seluruh internet," kata Lubna.

Yang kedua, produk tembakau dan rokok elektrik perlu dibuat menjadi tidak menarik dan tidak terjangkau. Ketiga, dalam RUU Penyiaran dapat dimasukkan mengenai pelarangan iklan produk tembakau dan rokok elektrik di seluruh format penyiaran.

"Jika tidak melihatnya maka Anda tidak tergoda," ujarnya.

Keempat adalah penerapan pajak yang seragam bagi produk tembakau dan sejenisnya serta menghilangkan tarif cukai 57 persen pada produk rokok elektrik. Menurut dia, kedua hal itu akan memudahkan pemerintah dalam menerapkan pajak 75 persen atau lebih dari harga jual eceran. Hal tersebut adalah praktik terbaik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang memberikan dampak sekaligus menciptakan pendapatan guna peningkatan kualitas sistem kesehatan Indonesia.

Pilihan Editor: Manfaatkan Layanan Konsultasi ke Psikiater buat yang Sulit Berhenti Merokok

Berita terkait

Kaum Muda Jadi Sasaran Penjualan Rokok Elektrik, Cek Bahayanya pada Remaja

3 hari lalu

Kaum Muda Jadi Sasaran Penjualan Rokok Elektrik, Cek Bahayanya pada Remaja

Mengenalkan nikotin lewat rokok elektrik akan mengganggu sirkuit saraf, yang bisa menyebabkan perubahan fungsi otak, terutama pada remaja.

Baca Selengkapnya

Pasien dengan Pneumonia Banyak Dirawat di Klinik Haji Makkah, Ini Penyebabnya

24 hari lalu

Pasien dengan Pneumonia Banyak Dirawat di Klinik Haji Makkah, Ini Penyebabnya

Penyakit pneumonia tetap menempati urutan pertama sebagai penyakit yang paling banyak dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji Wajib Perhatikan 6 Larangan Saat Berhaji, dari Berfoto hingga Merokok

26 hari lalu

Jemaah Haji Wajib Perhatikan 6 Larangan Saat Berhaji, dari Berfoto hingga Merokok

Saat berhaji ada beberapa larangan yang harus diikuti jemaah haji dari manapun. Berikut 6 larangan saat berhaji, termasuk berfoto dan merokok.

Baca Selengkapnya

Merokok Bikin Masalah Kesehatan 3 Kali Lipat Lebih Parah

28 hari lalu

Merokok Bikin Masalah Kesehatan 3 Kali Lipat Lebih Parah

Merokok akan menimbulkan masalah kesehatan dan penyakit penyerta hingga tiga kali lipat lebih hebat dibandingkan orang yang tidak merokok.

Baca Selengkapnya

Vape Tidak Bisa Dianggap Lebih Aman dari Rokok Konvensional

36 hari lalu

Vape Tidak Bisa Dianggap Lebih Aman dari Rokok Konvensional

Paparan uap vape tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga pada lingkungan.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Rokok Sebabkan Stunting dan Tingkatkan Angka Kemiskinan

36 hari lalu

Peneliti Sebut Rokok Sebabkan Stunting dan Tingkatkan Angka Kemiskinan

Perokok lebih memilih membeli rokok dibanding membelanjakan untuk kebutuhan yang lebih penting.

Baca Selengkapnya

Kelompok Sipil Gelar Gerakan SOS Kampanyekan Bahaya Rokok di CFD Jakarta

36 hari lalu

Kelompok Sipil Gelar Gerakan SOS Kampanyekan Bahaya Rokok di CFD Jakarta

Dia mengatakan rokok tidak hanya berdampak penyakit pada orang yang hidup di masa ini. Namun juga di masa depan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Paparan Vape bagi Orang Sekitar Menurut Pulmonolog

36 hari lalu

Bahaya Paparan Vape bagi Orang Sekitar Menurut Pulmonolog

Paparan uap vape tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga lingkungan. Berikut bahayanya menurut pulmonolog di RSUI.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ingatkan Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Biasa

36 hari lalu

Spesialis Paru Ingatkan Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Biasa

Dokter paru mengatakan mengisap vape atau rokok elektrik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, sama seperti rokok biasa.

Baca Selengkapnya

Memaknai Melindungi Anak-anak di Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024

37 hari lalu

Memaknai Melindungi Anak-anak di Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024

Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024 adalah Melindungi Anak-anak dari Campur Tangan Industri Tembakau dan difokuskan advokasi diakhirinya penargetan.

Baca Selengkapnya