Perlunya Langkah Konkret Lindungi Generasi Muda dari Bahaya Rokok

Reporter

Antara

Jumat, 31 Mei 2024 21:32 WIB

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah perokok aktif di Indonesia diklaim melebihi 70 juta orang dengan mayoritas anak muda. Karena itu, ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Profesor Tjandra Yoga Aditama, mengusulkan sejumlah langkah konkret yang dapat dilakukan demi melindungi generasi muda dari bahaya rokok.

Ia mengutip Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang mengatakan konsumsi tembakau sudah turun di 150 negara, sedangkan jumlah perokok secara global turun 19 juta dibanding 2022.

Dia mengatakan ada pertumbuhan jumlah perokok aktif di Indonesia. Karena itu, sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk melindungi generasi muda dari rokok, yang pertama adalah memperluas kawasan tanpa rokok.

"Kita tahu sekolah dan perguruan tinggi memang tidak boleh merokok. Jangan sampai sekolah enggak boleh merokok tapi di luar bagian sekolah ada penjual rokok," ujarnya dalam diskusi daring di Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024.

Selain itu, mendorong mahasiswa agar membujuk anggota keluarga untuk berhenti merokok. Dalam beberapa kejadian, bapak-bapak mau berhenti merokok kalau yang meminta anak atau cucunya. Selain itu, memasukkan kurikulum tentang bahaya merokok di sekolah dan perguruan tinggi. Contohnya, sebagai bagian dari tri dharma perguruan tinggi, mahasiswa diminta membuat penelitian tentang merokok.

Advertising
Advertising

Layanan berhenti merokok
Tjandra menambahkan cara lain berupa perluasan layanan untuk berhenti merokok. Menurutnya, sudah banyak pelayanan untuk berhenti merokok di klinik namun masih kurang digaungkan sehingga perlu dipromosikan lebih banyak. Ia mencontohkan membuat kontes kecil-kecilan di mana siswa atau mahasiswa mengunggah anjuran berhenti merokok di media sosial dan unggahan dengan like terbanyak mendapat hadiah berupa uang saku.

"Di media sosial ini penting juga, jadi penting bukan hanya untuk menjelaskan bahaya merokok tapi juga untuk melawan kegiatan pemasaran karena sekarang, tadi sudah disebut juga industri rokok itu menggunakan berbagai platform digital untuk mengiklankan," paparnya.

Menurutnya, perlu ada pengetatan penjualan serta produk tembakau pada generasi muda, misalnya membatasi pembelian hanya untuk umur 21 tahun ke atas dan melarang penjualan rokok batangan.

"Cukai dan harga harus ditingkatkan, ini akan mempengaruhi generasi muda dan juga devisa negara tetap cukup karena cukainya tinggi. Tapi anak-anak dan generasi muda lebih sulit membeli merokok," paparnya.

Yang terakhir, mengatur iklan, promosi, dan sponsor rokok secara ketat mengingat banyak anak yang merokok karena melihat hal-hal itu.

"Dengan program pengendalian bahaya merokok yang sistematis, terukur, dan dengan peta jalan yang jelas, maka kita dapat mencapai derajat kesehatan yang diinginkan untuk mencapai Indonesia Emas 2045," katanya.

Pilihan Editor: IDAI Soroti Kemudahan Akses Rokok pada Anak

Berita terkait

Kaum Muda Jadi Sasaran Penjualan Rokok Elektrik, Cek Bahayanya pada Remaja

3 hari lalu

Kaum Muda Jadi Sasaran Penjualan Rokok Elektrik, Cek Bahayanya pada Remaja

Mengenalkan nikotin lewat rokok elektrik akan mengganggu sirkuit saraf, yang bisa menyebabkan perubahan fungsi otak, terutama pada remaja.

Baca Selengkapnya

Pasien dengan Pneumonia Banyak Dirawat di Klinik Haji Makkah, Ini Penyebabnya

24 hari lalu

Pasien dengan Pneumonia Banyak Dirawat di Klinik Haji Makkah, Ini Penyebabnya

Penyakit pneumonia tetap menempati urutan pertama sebagai penyakit yang paling banyak dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah

Baca Selengkapnya

Jemaah Haji Wajib Perhatikan 6 Larangan Saat Berhaji, dari Berfoto hingga Merokok

26 hari lalu

Jemaah Haji Wajib Perhatikan 6 Larangan Saat Berhaji, dari Berfoto hingga Merokok

Saat berhaji ada beberapa larangan yang harus diikuti jemaah haji dari manapun. Berikut 6 larangan saat berhaji, termasuk berfoto dan merokok.

Baca Selengkapnya

Merokok Bikin Masalah Kesehatan 3 Kali Lipat Lebih Parah

28 hari lalu

Merokok Bikin Masalah Kesehatan 3 Kali Lipat Lebih Parah

Merokok akan menimbulkan masalah kesehatan dan penyakit penyerta hingga tiga kali lipat lebih hebat dibandingkan orang yang tidak merokok.

Baca Selengkapnya

Vape Tidak Bisa Dianggap Lebih Aman dari Rokok Konvensional

35 hari lalu

Vape Tidak Bisa Dianggap Lebih Aman dari Rokok Konvensional

Paparan uap vape tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga pada lingkungan.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Rokok Sebabkan Stunting dan Tingkatkan Angka Kemiskinan

36 hari lalu

Peneliti Sebut Rokok Sebabkan Stunting dan Tingkatkan Angka Kemiskinan

Perokok lebih memilih membeli rokok dibanding membelanjakan untuk kebutuhan yang lebih penting.

Baca Selengkapnya

Kelompok Sipil Gelar Gerakan SOS Kampanyekan Bahaya Rokok di CFD Jakarta

36 hari lalu

Kelompok Sipil Gelar Gerakan SOS Kampanyekan Bahaya Rokok di CFD Jakarta

Dia mengatakan rokok tidak hanya berdampak penyakit pada orang yang hidup di masa ini. Namun juga di masa depan.

Baca Selengkapnya

Bahaya Paparan Vape bagi Orang Sekitar Menurut Pulmonolog

36 hari lalu

Bahaya Paparan Vape bagi Orang Sekitar Menurut Pulmonolog

Paparan uap vape tidak hanya berdampak pada manusia tetapi juga lingkungan. Berikut bahayanya menurut pulmonolog di RSUI.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ingatkan Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Biasa

36 hari lalu

Spesialis Paru Ingatkan Vape Tak Lebih Aman dari Rokok Biasa

Dokter paru mengatakan mengisap vape atau rokok elektrik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, sama seperti rokok biasa.

Baca Selengkapnya

Memaknai Melindungi Anak-anak di Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024

37 hari lalu

Memaknai Melindungi Anak-anak di Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024

Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024 adalah Melindungi Anak-anak dari Campur Tangan Industri Tembakau dan difokuskan advokasi diakhirinya penargetan.

Baca Selengkapnya