Ternyata Alergi Kacang Bisa Dihindari dengan Konsumsi Kacang Sedini Mungkin

Sabtu, 1 Juni 2024 20:16 WIB

Ilustrasi kacang tanah. Foto: Freepik.com/topntp26

TEMPO.CO, Jakarta - Alergi kacang adalah kondisi di mana tubuh bereaksi terhadap protein dalam kacang-kacangan tertentu. Kacang yang sering memicu alergi adalah kacang tanah, kenari, almond, hazelnut, dan pistachio.

Alergi ini bisa menyebabkan gejala parah, bahkan mengancam nyawa, dan mengganggu kualitas hidup.

Bagaimana Alergi Kacang Terjadi?

Saat tubuh terpapar protein kacang, sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi protein tersebut sebagai zat berbahaya. Sistem kekebalan kemudian memproduksi zat kimia yang merusak tubuh untuk melawan protein tersebut.Pelepasan zat kimia ini ke dalam darah memicu gejala alergi.

Gejala alergi kacang:

  • Gatal-gatal, ruam kulit, atau pembengkakan
  • Bersin, hidung tersumbat, atau mata berair
  • Mual, muntah, atau kram perut
  • Pusing, pusing ringan, atau penurunan tekanan darah
  • Kesulitan bernapas
  • Anafilaksis (reaksi alergi parah yang mengancam jiwa)

Siapa yang Berisiko Terkena Alergi Kacang?

Alergi kacang dapat terjadi pada orang dari segala usia, tetapi paling sering terjadi pada anak-anak. Beberapa orang dapat mengatasi alergi kacang seiring waktu, namun bagi yang lebih sensitif, alergi ini dapat menyebabkan reaksi parah.

Bukti baru menunjukkan bahwa memberikan selai kacang halus kepada bayi dan anak kecil dapat mengurangi risiko alergi kacang tanah. Studi yang dipublikasikan di NEJM Evidence menemukan bahwa memulai konsumsi kacang tanah sejak usia 4 bulan dan berlanjut hingga 5 tahun dapat mengurangi tingkat alergi kacang tanah hingga 71% pada remaja di Inggris.

Dilansir dari CNN, Profesor Gideon Lack dari King’s College London menjelaskan bahwa bayi yang terpapar kacang tanah sejak dini cenderung tidak mengalami alergi pada masa remaja atau dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap alergi kacang tanah bisa bersifat jangka panjang. Alergi kacang tanah biasanya berkembang pada usia 6-12 bulan, sehingga pengenalan kacang tanah harus dilakukan sebelum periode ini.

Rekomendasi Konsumsi Kacang Tanah Sejak Dini

Advertising
Advertising

Rekomendasi dari American Academy of Pediatrics (AAP) pada tahun 2000 untuk menunda pengenalan kacang tanah hingga usia 3 tahun dihentikan pada tahun 2008. Pada 2019, AAP memperbarui panduannya, menyatakan bahwa penundaan tidak mencegah alergi, tetapi sebaliknya pengenalan dini bisa mencegah alergi kacang tanah.

Alergi makanan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang berkembang di Amerika Serikat, dengan sekitar 2% anak-anak diperkirakan mengalami alergi kacang tanah. Temuan baru ini diharapkan dapat meyakinkan orang tua bahwa pengenalan dini kacang tanah sesuai pedoman dapat memberikan perlindungan jangka panjang terhadap alergi.

Prevalensi Kacang Tanah

Studi LEAP-Trio mengevaluasi sekitar 500 anak di Inggris yang sebelumnya berpartisipasi dalam uji coba LEAP, yang menemukan bahwa prevalensi alergi kacang tanah pada usia 5 tahun adalah 17% pada anak yang menghindari kacang tanah dibandingkan dengan 3% pada anak yang mengonsumsi kacang tanah. Uji coba LEAP-Trio menemukan bahwa pada usia 12 tahun, prevalensi alergi kacang tanah adalah 15% pada kelompok yang menghindari kacang tanah dan 4% pada kelompok yang mengonsumsi kacang tanah, menunjukkan pengurangan 71%.

Temuan ini memberikan kepastian bahwa pengenalan dini kacang tanah dapat mengurangi risiko alergi kacang tanah hingga remaja. Dr. Purvi Parikh dari NYU Langone menyarankan pengenalan alergen pada usia 4-6 bulan dan dilanjutkan hingga usia 5 tahun, tetapi tidak perlu konsisten setelah itu. Anak dengan risiko alergi rendah bisa diperkenalkan pada kacang tanah dengan bimbingan dokter anak, sedangkan anak dengan eksim parah atau alergi telur harus berkonsultasi dengan ahli alergi.

Rekomendasi umum adalah memberikan kacang tanah dalam bentuk selai yang dicampur puree untuk menghindari tersedak. Bayi harus siap secara perkembangan untuk makan makanan padat antara usia 4-6 bulan. Ahli imunologi pediatrik Dr. Daniel DiGiacomo menyarankan pendekatan pengenalan bertahap dengan panduan dokter anak.

Pilihan editor: Pentingnya Memahami Jenis Kacang, Apa Itu Kacang Pohon?

Berita terkait

Curah Hujan Tinggi, Guru Besar IPB Imbau Tingkatkan Imunitas dengan Vitamin C

16 hari lalu

Curah Hujan Tinggi, Guru Besar IPB Imbau Tingkatkan Imunitas dengan Vitamin C

Pakar gizi menjelaskan perlunya menjaga kesehatan tubuh, terutama di musim hujan. Salah satunya dengan mengonsumsi vitamin C.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

29 hari lalu

Gejala dan Dampak Kekurangan Vitamin D pada Kesehatan

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berbagai gejala yang berujung pada gangguan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

40 hari lalu

Kenapa Gigitan Nyamuk Bikin Gatal?

Rasa gatal yang muncul setelah digigit nyamuk adalah hasil dari reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap air liur nyamuk.

Baca Selengkapnya

5 Manfaat Minum Air Nanas

44 hari lalu

5 Manfaat Minum Air Nanas

Air nanas dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah terjadinya kanker.

Baca Selengkapnya

Sistem Imun Baik Bantu Otak Anak Berkembang Optimal

25 Juli 2024

Sistem Imun Baik Bantu Otak Anak Berkembang Optimal

Ketika anak sering sakit, proses belajar dan perkembangan otak dapat terganggu. Sistem imun sehat bantu perkembang otak anak secara optimal

Baca Selengkapnya

5 Tips Penting untuk Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Cuaca Dingin

18 Juli 2024

5 Tips Penting untuk Menjaga Kekebalan Tubuh Saat Cuaca Dingin

Cuaca dingin di Indonesia saat ini perlu dihadapi dengan berbagai caa supaya tubuh tetap sehat

Baca Selengkapnya

10 Tips Meningkatkan Imunitas

13 Juli 2024

10 Tips Meningkatkan Imunitas

Imunitas adalah kunci agar tubuh tetap sehat. Ikuti 10 tips ini untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Benarkah Makanan Manis Bisa Menurunkan Imunitas?

13 Juli 2024

Benarkah Makanan Manis Bisa Menurunkan Imunitas?

Konsumsi makanan manis yang berlebihan telah terbukti dapat memengaruhi respons tubuh terhadap infeksi dan penyakit.

Baca Selengkapnya

Bisa Rugikan Tumbuh Kembang Anak, Waspadai Alergi Susu Sapi pada Anak

25 Juni 2024

Bisa Rugikan Tumbuh Kembang Anak, Waspadai Alergi Susu Sapi pada Anak

Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi.

Baca Selengkapnya

Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

23 Juni 2024

Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

Masyarakat yang memutuskan untuk disuntik vaksin dengue demi memiliki kekebalan imunitas terhadap DBD maka harus memenuhi dosis lengkap.

Baca Selengkapnya