Demi Jantung Sehat, Konsumsi Makanan dengan Olahan Tradisional Sangat Dianjurkan

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 16 Juni 2024 09:43 WIB

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya prevalensi penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung di Indonesia disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan pola makan yang tidak seimbang.

Perilaku tersebut merupakan salah satu kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) serta berpotensi mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, lebih dari 17 juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Kematian di Indonesia akibat penyakit kardiovaskular mencapai 651.481 penduduk per tahun.

Di Indonesia, data BPJS pada November 2023 menunjukkan biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah menghabiskan hampir separuh dari total biaya, sebesar Rp10,9 triliun dengan jumlah kasus 13.972.050 (Kemenkes, 2023).

Penyakit jantung ini terjadi secara mendadak dan berisiko fatal, tetapi gejalanya tidak khas sehingga sering tidak dihiraukan. Padahal, jika tidak segera mendapatkan penanganan dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung hingga menyebabkan kematian.

Advertising
Advertising

Pakar gizi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr dr Tan Shot Yen mengatakan tak ada makanan tertentu yang dikaitkan memberi manfaat baik untuk penyakit jantung.

Jantung yang sehat merupakan kontribusi dari pola makan dan gaya hidup yang sehat selama bertahun-tahun. "Terapkan gaya hidup sehat dengan olahraga teratur, konsumsi makanan yang sehat, serta hindari merokok," katanya.

Mengonsumsi pangan yang diolah secara tradisional tanpa ultra proses sangat direkomendasikan, utamanya olahan makanan tanpa digoreng dengan minyak.

Makanan ultra proses kini banyak beredar di pasaran mulai dari susu formula, sereal, makanan bayi yang sudah terfortifikasi, es krim, cokelat, biskuit, mi instan, nugget, hingga sosis.

Meski praktis, ekonomis dan banyak digemari, makanan tersebut bisa menjadi penyebab obesitas, pencetus gangguan gizi pada anak, pencetus PTM (penyakit tidak menular) seperti diabetes, hipertensi, atau sindroma metabolik.

Pilihan Editor: Kurang Aktivitas Fisik Alasan Tingginya Risiko Penyakit Jantung

Berita terkait

Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

23 jam lalu

Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

Stroke dapat terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena terjadi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Baca Selengkapnya

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

1 hari lalu

Dokter Jantung Sebut PFO sebagai Penyebab Stroke di Usia Muda, Apa Itu?

Salah satu penyebab stroke kriptogenik atau yang tidak diketahui penyebabnya pada anak muda adalah PFO. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Tak Boleh Minum Kopi dan Teh sebelum Tes Darah

1 hari lalu

Alasan Tak Boleh Minum Kopi dan Teh sebelum Tes Darah

Orang diminta tak minum kopi dan teh sebelum menjalani tes darah di laboratorium namun tetap boleh minum air putih karena tak mempengaruhi hasil.

Baca Selengkapnya

7 Gejala Serangan Jantung yang Perlu Dikenali Wanita agar Waspada

2 hari lalu

7 Gejala Serangan Jantung yang Perlu Dikenali Wanita agar Waspada

Agar lebih siap menghadapi masalah jantung di masa datang, berikut tujuh gejala serangan jantung yang perlu diperhatikan kaum wanita.

Baca Selengkapnya

Gejala dan Diagnosis Kardiomiopati hingga Risiko Henti Jantung

4 hari lalu

Gejala dan Diagnosis Kardiomiopati hingga Risiko Henti Jantung

Pakar menjelaskan kardiomiopati dapat berkembang secara bertahap dan sering kali tidak menunjukkan gejala khas di awal. Berikut diagnosisnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Jenis Kardiomiopati Jantung dan Gejalanya

4 hari lalu

Memahami Jenis Kardiomiopati Jantung dan Gejalanya

Kardiomiopati adalah kondisi medis akibat kelainan otot jantung yang membuat fungsinya sebagai pemompa darah terganggu.

Baca Selengkapnya

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

5 hari lalu

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

Kemenkes akan mengembangkan layanan EKG di puskesmas pada 2025 sebagai upaya memfasilitasi skrining penanganan penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

6 Risiko Penyakit yang Bisa Dikurangi dengan Minum Kopi

7 hari lalu

6 Risiko Penyakit yang Bisa Dikurangi dengan Minum Kopi

Riset baru-baru ini menemukan minum kopi 2-3 cangkir sehari bisa menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, atau diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Penanganan Serangan Jantung Akut dan Prosedur Medis PCI di Rumah Sakit Siloam

8 hari lalu

Penanganan Serangan Jantung Akut dan Prosedur Medis PCI di Rumah Sakit Siloam

Ketahui apa yang harus dilakukan saat terjadi serangan jantung, dan bagaimana penanganan serta prosedur medis Percutaneous Coronary Intervention (PCI) di Rumah Sakit Siloam.

Baca Selengkapnya

Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

8 hari lalu

Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

Berikut penjelasan seseorang yang kebanyakan tidur dapat memiliki risiko kesehatan lebih berbahaya daripada kekurangan tidur.

Baca Selengkapnya