Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

image-gnews
Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Waktu tidur yang dibutuhkan setiap orang beragam, bergantung pada usia dan tingkat aktivitas. Beberapa orang kerap tidur melebihi waktu yang ideal. Tidur berlebihan termasuk dalam gangguan medis. Kondisi ini menyebabkan orang menderita kantuk yang ekstrem sepanjang hari dan tidak berkurang dengan tidur siang. Kondisi kebanyakan tidur ini membuat seseorang mengalami gejala kecemasan, energi rendah, dan masalah memori.

Dilansir dari WebMD, kebanyakan tidur dapat terjadi karena apnea tidur obstruktif, gangguan yang menyebabkan orang berhenti bernapas sesaat saat tidur. Kondisi ini dapat meningkatkan kebutuhan seseorang untuk tidur. Namun, tidak semua orang kebanyakan tidur. Ada beberapa orang juga yang mengalami kekurangan tidur sehingga tetap terjaga pada malam hari. Meskipun kekurangan tidur dapat berbahaya, tetapi kebanyakan tidur memiliki risiko lebih berbahaya bagi kesehatan.

Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di Universitas Keele, Inggris, yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association menemukan hubungan “berbentuk J” antara durasi tidur dan kematian. Para penulis dalam penelitian tersebut menemukan, tidur lebih dari 7-8 jam yang menjadi waktu ideal berhubungan dengan tingkat bahaya sedang dibandingkan dengan tidur lebih sedikit.

Dikutip dari Medical News Today, hubungan “berbentuk J” dalam penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran risiko meningkat sejalan dengan durasi tidur yang lebih banyak atau lama. Salah satu contohnya adalah seseorang yang tidur selama 9 jam dapat membawa risiko kematian 14 persen lebih tinggi. Sementara itu, seseorang yang tidur 10 jam membawa risiko kematian 30 persen lebih tinggi. Hasil dari penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk berhubungan dengan risiko penyakit jantung koroner yang lebih tinggi sebesar 44 persen.

Menurut penulis utama penelitian tersebut sekaligus dosen klinis dalam kardiologi di Universitas Keele, Dr. Chun Shing Kwok, dampak kesehatan masyarakat yang penting karena menunjukkan bahwa tidur berlebihan adalah penanda peningkatan risiko kardiovaskular. Penyakit ini adalah istilah umum untuk gangguan jantung dan pembuluh darah. Seseorang yang menderita ini akan memiliki penyakit lain karena saling tumpang tindih akibat kesamaan kondisi dasar. Akibatnya, seseorang yang tidur terlalu lama dapat menderita penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti menjelaskan, meskipun tampaknya ada bukti yang berkembang untuk mendukung gagasan tersebut, tetapi saat ini untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular berkaitan dengan durasi dan kualitas tidur. Pedoman terbaru National Sleep Foundation merekomendasikan untuk orang dewasa berusia 26-64 tahun 7-9 jam tidur setiap malam, sedangkan bagi orang tua (64 tahun ke atas) tidur selama 7-8 jam.

Berdasarkan hasil temuannya, peneliti menegaskan, tidur yang lebih lama mendatangkan masalah kesehatan lebih signifikan dibandingkan dengan tidur lebih singkat atau kekurangan tidur. Bahkan, semakin lama durasi tidur, semakin parah masalah kesehatan yang dialami. Tak hanya itu, kualitas tidur juga menjadi faktor risiko penyakit jantung koroner. Dengan demikian, seseorang harus menerapkan waktu ideal untuk tidur 7-9 jam setiap malam. 

Pilihan Editor: Makanan Pedas Bisa Ganggu Kualitas Tidur, Begini Penjelasannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Praktisi Kesehatan: Konsumen Bisa Keracunan

1 jam lalu

Sec Bowl. Foto : Instagram/Rius Vernandes,
Kasus Sec Bowl Cuci Alat Masak di Toilet, Praktisi Kesehatan: Konsumen Bisa Keracunan

Praktisi kesehatan mengatakan kasus Resto Sec Bowl yang mencuci alat masak di toilet berbahaya pada kesehatan konsumen.


Membahayakan Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Tidur Berlebihan

8 jam lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Ketut Subiyanto
Membahayakan Kesehatan, Begini Cara Mengatasi Tidur Berlebihan

Berikut adalah pengobatan bagi seseorang yang kebanyakan tidur.


Apa Saja Fasilitas yang Diterima Keluarga Presiden?

1 hari lalu

Boby Nasution menggunggah foto putranya, Panembahan Al Nahyan Nasution yang mengenakan celana pendek dan kaos kutang saat foto bersama keluarga di acara siraman Kaesang Pangarep menjelang pernikahannya dengan Erina Gudono. Cucu keempat Jokowi, Nahyan mencuri perhatian warga dengan tingkah lucunya di sepanjang acara pernikahan. Twitter/Boby Nasution
Apa Saja Fasilitas yang Diterima Keluarga Presiden?

Fasilitas presiden yang juga ditujukan kepada keluarganya hanya ada dua menurut regulasi, yaitu keamanan dan kesehatan.


Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

4 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
Peneliti Ungkap Manfaat Tidur Lebih di Akhir Pekan atau Libur Panjang

Libur panjang tidak harus selalu dihabiskan dengan berjalan-jalan, kadang-kadang perlu bagi kita untuk istirahat sejenak dan tidur lebih nyenyak


Waktu Makan Malam Ideal yang Dianjurkan Pakar

4 hari lalu

Ilustrasi wanita makan larut malam. Freepik.com/Tirachardz
Waktu Makan Malam Ideal yang Dianjurkan Pakar

Makan malam terlalu larut sering bikin sulit tidur. Pasalnya, tubuh harus mencerna makanan di waktu seharusnya beristirahat.


Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

8 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

Memilih jenis diet yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi Anda sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.


5 Alasan Pepaya Wajib Masuk dalam Daftar Makanan Diet Anda

8 hari lalu

Ilustrasi pepaya. Foto: Unsplash.com/Happy Surani
5 Alasan Pepaya Wajib Masuk dalam Daftar Makanan Diet Anda

Dengan kandungan gula alami yang rendah dan efek kenyang yang lama, pepaya membantu mengontrol nafsu makan tanpa menambah kalori berlebih.


Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

11 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

Obat statin diberikan kepada pasien penderita penyakit kardiovaskular.


Banyak Tenaga Medis Tak Terima Upah Layak, Serikat Pekerja: Kami Selalu Kalah

11 hari lalu

Ketua Umum Kesatuan Serikat Pekerja Tenaga Medis dan Kesehatan Indonesia Roy Tanda Anugrah Sihotang (tengah) dan Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia atau KASBI (kanan) dalam agenda deklarasi serikat pekerja KSPTMK Indonesia di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 8 September 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Banyak Tenaga Medis Tak Terima Upah Layak, Serikat Pekerja: Kami Selalu Kalah

Banyak tenaga medis dan kesehatan tak mendapatkan upah layak. Ada yang tidak menerima pesangon.


Deklarasi Serikat Pekerja Tenaga Medis dan Kesehatan: Masih Ada Kontrak Kerja Tidak Jelas

11 hari lalu

Suasana deklarasi Serikat Pekerja Tenaga Medis dan Kesehatan Indonesia di Gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 8 September 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Deklarasi Serikat Pekerja Tenaga Medis dan Kesehatan: Masih Ada Kontrak Kerja Tidak Jelas

Masalah yang dihadapi tenaga medis di antaranya kontrak kerja yang tidak jelas.