Kerjasama 2 Negara untuk Kembangkan Pendidikan bagi Generasi Muda

Reporter

Tempo.co

Senin, 24 Juni 2024 21:28 WIB

Penandatangan MoU Mokpo University Korea dengan para pendiri Yayasan Global Cross Culture Indonesia di Jakarta, Senin, 24 Juni 2024. (Dok. Cross Culture)

TEMPO.CO, Jakarta - Kerjasama antara Yayasan Global Cross Culture dan Yayasan Mokpo National University Korea Selatan dijalin untuk meningkatkan pendidikan bagi generasi muda Indonesia agar bisa mendapatkan jenjang pendidikan yang lebih baik. Nota kesepahaman (MoU) ditandangani oleh Erman Soeparno, ketua Yayasan Global Cross Culture dan presiden Mokpo National University, Shong Ha Ceol, di Jakarta,Senin, 24 Juni 2024.

Kerjasama ini untuk memenuhi seluruh kebutuhan sosial budaya, kemanusiaan, keagamaan, dan hubungan kemitraan lintas lembaga secara nasional dan internasional antara Indonesia dan Korea Selatan serta terobosan bagi kedua pihak. Selain meningkatkan pendidikan yang lebih baik, juga akan menyalurkan tenaga kerja bila siswa telah menyelesaikan pendidikan sehingga dapat memberi sumbangsih bagi Pemerintah Indonesia dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang lebih berkualitas.

Erman mengatakan kerjasama ini merupakan titik awal dan langkah nyata dari Yayasan Global Cross Culture untuk membantu pemerintah dalam membangun SDM yang lebih berkualitas, di mana generasi muda Indonesia akan dapat menimba ilmu lewat jenjang pendidikan yang lebih baik.

“Kegiatan Global Cross Culture dan pembelajaran Bahasa Korea ini menggunakan dan akan disiarkan melalui platform ICONPLAY,” ujar Erman dalam keterangan yang diterima Tempo.

"MNU menyambut baik kerjasama ini dan dengan pengalaman serta sistem pendidikan yang sudah terbentuk selama puluhan tahun tentunya dapat menjadi mitra strategis bagi tujuan Yayasan Global Cross Culture dan kami akan memberikan upaya terbaik dalam pelaksanaan kerjasama ini," ungkap Song.

Advertising
Advertising

Beri dukungan penuh
Salah satu pendiri Yayasan Global Cross Culture, Komaruddin Hidayat, menjelaskan, yayasannya akan mendukung sepenuhnya program yang dijalankan, bukan hanya pendidikan dan penyaluran tenaga kerja tetapi mendukung juga sisi pembiayaan pendidikan yang diperlukan melalui berbagai skema pembiayaan sehingga dapat dipastikan semua orang akan bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita.

Yayasan Global Cross Culture didirikan oleh tokoh di antaranya mantan Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Komaruddin Hidayat, serta mantan Gubernur Lemhanas, Soesilo Soepandji. Kemudian dari Korea Selatan ada pengusaha Teddy Leslie Kim, Daniel Kim, Kim Nam Yong, Cho Duckjin, Myung Ryul Michael Sou.

Pilihan Editor: Kemenkes Ingatkan Peran Kunci Orang Tua dalam Menangani Anak DBD

Berita terkait

BCA Finance dan BCA Multi Finance akan Merger, Perkuat Pembiayaan Otomotif

1 jam lalu

BCA Finance dan BCA Multi Finance akan Merger, Perkuat Pembiayaan Otomotif

Dua anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), PT BCA Finance dan PT BCA Multi Finance, akan merger untuk memperkuat pembiayaan otomotif.

Baca Selengkapnya

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

1 hari lalu

Analis Prediksi Besok Rupiah Menguat di Kisaran Rp16.320 hingga Rp16.410 per Dolar AS

Rupiah menguat karena dolar sedikit terpengaruh data terbaru yang menunjukkan adanya penurunan pada perekonomian Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Catatan Ketua MPR RI: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja

4 hari lalu

Catatan Ketua MPR RI: Menyelamatkan Masa Depan Puluhan Juta Anak dan Remaja

Membuka akses seluas-luasnya bagi anak-remaja usia sekolah agar dapat mengenyam pendidikan akan menyelamatkan masa depan puluhan juta generasi muda.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

4 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Sebut Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, PDN Belum Normal Layanan Sameday Passport di Soekarno-Hatta Tutup

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Duta Pemuda UNESCO, SEVENTEEN Bilang ke Anak Muda: Kalian Tidak Sendiri

5 hari lalu

Duta Pemuda UNESCO, SEVENTEEN Bilang ke Anak Muda: Kalian Tidak Sendiri

Joshua SEVENTEEN menyampaikan beberapa pesan untuk anak muda usai dinobatkan sebagai Duta Persabahatan Pemuda UNESCO

Baca Selengkapnya

Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

5 hari lalu

Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

Greenpeace Indonesia bersama lembaga riset Celios meluncurkan hasil kajian dampak industri tambang terhadap sektor pendidikan dan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

5 hari lalu

Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

BKKBN menyebut faktor pendidikan rendah sebagai salah satu tantangan dalam mengedukasi masyarakat tentang stunting.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Sebut Kebijakan PPDB 4 Jalur Upaya Pemerataan Pendidikan

7 hari lalu

Kemendikbudristek Sebut Kebijakan PPDB 4 Jalur Upaya Pemerataan Pendidikan

Kemendikbudristek mengatakan kebijakan penerapan PPDB 4 jalur merupakan upaya keadilan pemerataan pendidikan untuk murid.

Baca Selengkapnya

Diusung PKS Maju di Pilgub Jakarta 2024, Inilah Profil Sohibul Iman

7 hari lalu

Diusung PKS Maju di Pilgub Jakarta 2024, Inilah Profil Sohibul Iman

Sebelum menjadi Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Sohibul Iman pernah memimpin PKS pada periode 2015-2020.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap II Sudah Dibuka, Ini Langkah Lengkap dan Ketentuannya

8 hari lalu

Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahap II Sudah Dibuka, Ini Langkah Lengkap dan Ketentuannya

Untuk mendapat beasiswa LPDP, setiap tahapan harus dilalui dengan tepat dan cermat

Baca Selengkapnya