Upaya Masyarakat Balikpapan Tekan Demam Berdarah Dengue dengan Vaksinasi Massal

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 25 Juni 2024 23:56 WIB

Konferensi Pers Indonesia Dengue Summit 2024 pada 23 Juni 2023/PT Takeda Innovative Medicines

TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Kalimantan Timur merupakan daerah pertama di Indonesia yang sudah melakukan program imunisasi massal vaksin dengue pada anak sekolah untuk menekan kasus demam berdarah dengue (DBD). Ketua Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Kalimantan Timur yang juga Dokter Spesialis Anak William S. Tjeng mengatakan saat ini sudah ada 9.800 anak yang mendapatkan dosis pertama vaksin dengue, yang akan dilanjutkan untuk dosis kedua. "Dinkes Provinsi Kalimantan Timur berinisiatif melaksanakan pilot program imunisasi DBD di kota Balikpapan dengan target 9.800 anak-anak SD usia 6-14 tahun," kata William pada Minggu 23 Juni 2024.

"Sampai dengan bulan Februari 2024, tercatat hampir 99 persen peserta telah mendapatkan dosis pertama, dan vaksin dapat ditoleransi dengan baik," kata William.

Vaksinasi tersebut sudah dilakukan di Kota Balikpapan dan Samarinda. Kedua kota ini memiliki jumlah penduduk yang tinggi dan kasus DBD yang tinggi. "Kota Samarinda selama ini punya angka kejadian DBD yang tinggi. Salah satu penyebabnya karena hampir semua rumah punya tandon air dan daerahnya kebanyakan berawa-rawa," katanya dalam acara yang sama.

Ia sendiri memiliki 3 tandon. Maklum, beberapa kali ada krisis air di kota tersebut. Sehingga masyarakat menampung air mereka Ketika menyala. Sayangnya, nyamuk sangat menyukai genangan air bersih seperti air yang ada di tandon itu. Genangan air bersih bisa menjadi sumber jentik nyamuk yang akhirnya bisa menjadi nyamuk dewasa pembawa virus dengue, penyebab demam berdarah dengue.

Ia mengatakan, berkat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya vaksinasi untuk mencegah DBD, program imunisasi yang menyasar anak usia sekolah ini berjalan lancar. "Sejauh ini tidak ada KIPI pada peserta yang divaksin, paling hanya sedikit rasa nyeri di tempat bekas suntikan," kata William.

Advertising
Advertising

“Melihat perjalanan program sampai saat ini, serta kasus DBD yang masih terus fluktuatif di Indonesia, ke depannya Dinkes Kalimantan Timur akan meneruskan program imunisasi ke kota Samarinda dengan target 2.750 anak-anak rentang usia yang sama,” kata William.

Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro, memaparkan bahwa dengue atau yang sering disebut sebagai DBD merupakan penyakit yang dapat menjangkit siapa saja tanpa memandang usia, di mana mereka tinggal, maupun gaya hidup. “Di negara atau wilayah dengan tingkat penularan DBD yang tinggi, anak-anak dan orang dewasa muda cenderung menjadi yang paling terkena dampaknya, dengan angka kematian lebih tinggi pada anak-anak," katanya.

Ia menyayangkan, masih terjadi miskonsepsi tentang DBD. Mereka menganggap penyakit ini tidak berbahaya. Masih banyak orang yang berpikir bahwa apabila sudah pernah terkena DBD, maka mereka aman dan menjadi kebal. "Padahal, tidak begitu. Masyarakat perlu memahami bahwa virus dengue terdiri dari empat serotipe. Di mana apabila seseorang telah terjangkit satu serotipe, mereka masih bisa terjangkit serotipe yang lain, dan infeksi yang kedua dan seterusnya berpotensi lebih parah. Bahkan bisa menyebabkan kematian,” katanya.

Sri menjelaskan, tindakan pencegahan yang terintegrasi sangat diperlukan untuk melawan DBD, seperti melalui pengendalian vektor. Selain itu, kita juga perlu untuk mencegah infeksi dan melakukan upaya untuk mengurangi keparahan penyakit apabila sampai terjangkit. Salah satu inovasi yang saat ini direkomendasikan oleh beberapa organisasi profesi di Indonesia, baik oleh IDAI, PAPDI, maupun PERDOKI adalah melalui program vaksinasi.

Dalam tatalaksana DBD yang diterbitkan UKK Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI tahun 2023 juga disebutkan bahwa pasien setelah terinfeksi dan rawat inap akibat dengue dapat diberikan vaksinasi 1-3 bulan kemudian. "Dengan meningkatkan kekebalan masyarakat, akan sangat membantu menurunkan tingkat keparahan serta risiko kematian akibat DBD,” kata Sri. Baru-baru ini WHO telah mengeluarkan rekomendasi untuk mengenalkan inovasi vaksinasi dengue bagi negara atau wilayah dengan intensitas penyebaran DBD yang tinggi ke dalam program imunisasi nasional.

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta Rismala Dewi, mengatakan timnya menyadari pentingnya pencegahan DBD yang terintegrasi dan komprehensif. Oleh karena itu, organisasi profesi, termasuk salah satunya adalah IDAI, merekomendasikan imunisasi DBD kepada anak-anak usia 6- 18 tahun. "Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan perlindungan optimal kepada anak-anak, yang merupakan kelompok paling rentan terhadap infeksi dengue, tetapi juga untuk secara signifikan mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini. Untuk itu, mari bersama-sama kita lindungi generasi muda kita dari ancaman DBD dengan vaksinasi," katanya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia Cabang DKI Jakarta (IDAI JAYA) didukung oleh PT Takeda Innovative Medicines menyelenggarakan Indonesia Dengue Summit yang pertama pada 23 Juni 2024. Sebuah acara peningkatan kapasitas bagi tenaga kesehatan, serta edukasi mendalam bagi masyarakat seputar penyakit Demam Berdarah Dengue/DBD. Acara ini salah satunya mengambil momentum ASEAN Dengue Day yang diperingati pada 15 Juni setiap tahunnya.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht mengungkapkan sangat bersemangat dengan diadakannya Indonesia Dengue Summit. Ia berharap acara ini dapat menjadi sebuah wadah untuk peningkatan kapasitas yang berkelanjutan bagi para profesional kesehatan kita di Indonesia dalam penanganan DBD, serta memberikan informasi tepercaya seputar DBD kepada masyarakat. "Di Takeda, kami berkomitmen untuk memerangi DBD melalui pendekatan yang menyeluruh yang melengkapi upaya pemerintah untuk mencapai tujuan ‘Nol Kematian Akibat Dengue pada tahun 2030’," katanya.

Indonesia Dengue Summit (IDS) merupakan sebuah acara peningkatan kapasitas dan edukasi seputar Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui sesi sharing, perencanaan strategis, dan pembentukan kemitraan yang kuat antara para pemangku kepentingan, baik para tenaga kesehatan, sektor swasta, pemerintah, dan publik. Acara yang mengusung tema “One Nation, One Fight for One Purpose” ini bertujuan untuk memperkuat, serta menyelaraskan upaya bersama melawan DBD di Indonesia untuk mencapai tujuan ‘Nol Kematian Akibat Dengue pada Tahun 2030”.

Pilihan Editor: Musim Kemarau Segera Tiba, Waspada Potensi Penyakit Demam Berdarah Meningkat

Berita terkait

6 Fakta yang Harus Diketahui Tentang DBD

2 hari lalu

6 Fakta yang Harus Diketahui Tentang DBD

Penderita DBD akan mengalami gejala nyeri hebat, terutama pada tulang dan persendian, yang terasa seolah-olah patah.

Baca Selengkapnya

Kenali Pemicu Penyakit DBD dan Penularannya

4 hari lalu

Kenali Pemicu Penyakit DBD dan Penularannya

Kemenkes mengatakan interval puncak peningkatan kasus DBD yang awalnya setiap 10 tahun sekali kian pendek menjadi 5 tahun, bahkan 3 tahun

Baca Selengkapnya

Ketahui Cara Pertolongan Pertama Pada Penderita DBD

4 hari lalu

Ketahui Cara Pertolongan Pertama Pada Penderita DBD

Penularan virus demam berdarah alias DBD disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes. DBD ringan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.

Baca Selengkapnya

5 Gejala DBD yang Sering Diabaikan

4 hari lalu

5 Gejala DBD yang Sering Diabaikan

Penyakit DBD ini sering kali menimbulkan gejala yang khas, seperti demam tinggi beberapa hari, nyeri otot, dan ruam kulit.

Baca Selengkapnya

Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

6 hari lalu

Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

Di tengah kenaikan kasus demam berdarah, gigitan nyamuk tentu harus diwaspadai. Pakar menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Interval Puncak Kasus DBD Semakin Pendek, Ini Imbauan Kemenkes

8 hari lalu

Interval Puncak Kasus DBD Semakin Pendek, Ini Imbauan Kemenkes

Kemenkes mengatakan interval puncak peningkatan kasus DBD yang awalnya setiap 10 tahun sekali kian pendek menjadi lima tahun.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Targetkan 230 Kabupaten dan Kota Uji Coba Nyamuk Wolbachia dalam 5 Tahun

9 hari lalu

Kemenkes Targetkan 230 Kabupaten dan Kota Uji Coba Nyamuk Wolbachia dalam 5 Tahun

Pencegahan demam berdarah dengue terus dilakukan. Saat ini terdapat lima wilayah kota yang disebar nyamuk Wolbachia.

Baca Selengkapnya

Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

11 hari lalu

Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

Praktisi kesehatan mengatakan pasien DBD harus segera ditangani demi mencegah risiko kejang dan penyakit komplikasi.

Baca Selengkapnya

Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

13 hari lalu

Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

Masyarakat yang memutuskan untuk disuntik vaksin dengue demi memiliki kekebalan imunitas terhadap DBD maka harus memenuhi dosis lengkap.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Ingatkan Peran Kunci Orang Tua dalam Menangani Anak DBD

13 hari lalu

Kemenkes Ingatkan Peran Kunci Orang Tua dalam Menangani Anak DBD

Kewaspadaan orang tua adalah kunci keberhasilan dalam penanganan DBD pada anak. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya