Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Interval Puncak Kasus DBD Semakin Pendek, Ini Imbauan Kemenkes

Reporter

image-gnews
Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG, menyebut puncak musim kemarau adalah Juli dan Agustus 2024. Karena itu perlu waspada karena nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan demam berdarah dengue (DBD) menggigit 2,5 kali lebih sering saat suhu meningkat.

Kementerian Kesehatan mengatakan interval puncak peningkatan kasus DBD yang awalnya setiap 10 tahun sekali kian pendek menjadi lima tahun, bahkan tiga tahun, karena perubahan cuaca yang semakin tidak menentu. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, mengatakan DBD pertama ditemukan di Indonesia pada 1968 dan dulu peningkatan kasus setiap 10 tahun bersamaan dengan terjadinya El Nino.

"Bahkan kalau di Jakarta itu tidak ada (intervalnya), setiap tahun pasti ada kasus demam berdarah. Jadi, inilah yang saya kira perlu diwaspadai," ujar Imran dalam ASEAN Dengue Day 2024, Kamis, 27 Juni 2024.

"Apalagi nanti yang kami khawatirkan kalau hujannya seperti sekarang di Batam. Hujan sebentar cukup deras pada pagi hari kemudian tiga hari atau seminggu enggak hujan lagi maka genangan-genangan air ini yang akan menjadi breeding places," tambahnya.

Intervensi kurang optimal
Menurut Imran, perubahan iklim tidak dapat dicegah namun yang terpenting adalah cara menghadapinya. Setiap ada puncak kasus ada intervensi sehingga kasusnya turun. Kemudian kasus naik lagi, yang menandakan cara intervensi yang lama tidak lagi optimal.

Karena itu dia menilai perlunya upaya-upaya inovatif dalam mengatasi DBD. Selain melakukan upaya pemberantasan nyamuk, pemerintah daerah juga perlu melakukan evaluasi mulai dari ketepatan aktivitasnya, frekuensi, sasarannya, bahkan sebersih apa tempat mereka dari jentik nyamuk untuk memastikan efektivitas upaya-upaya tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Imran mengatakan nyamuk adalah serangga paling ganas karena menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Hal tersebut tidak seperti pemikiran orang bahwa binatang seperti ular atau harimau yang paling banyak membunuh manusia.

"Nyamuk itu ternyata setiap tahun membunuh sekitar 1 juta orang di dunia," ungkapnya.

Di Indonesia, angka kematian akibat DBD sejauh ini atau minggu ke-25 2024 adalah 869 kasus. Sedangkan total kematian pada 2023 adalah 894 kasus. Adapun untuk kasus DBD sejauh ini terdapat 146 ribu pada 2024 dan pada 2023 sekitar 114 ribu kasus. Sementara itu, sebaran kasus DBD terbanyak pada 2023 dan 2024 di wilayah padat penduduk seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta, dan Bali.

Pilihan Editor: Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

2 jam lalu

Pria berdiri di samping spanduk informasi di Bandara Internasional Ben Gurion Israel, di tengah penyebaran varian Delta penyakit coronavirus (COVID-19), dekat Tel Aviv, Israel 8 Juli 2021. [REUTERS/Amir Cohen/File Foto]
5 Fakta Wabah Virus yang Menyerang Israel

Virus West Nile kembali mewabah di Israel, dengan 100 kasus terkonfirmasi dan 8 pasien dalam kondisi kritis.


Kenali Pemicu Penyakit DBD dan Penularannya

1 hari lalu

Tak Mudah Taklukkan Aedes Aegypti
Kenali Pemicu Penyakit DBD dan Penularannya

Kemenkes mengatakan interval puncak peningkatan kasus DBD yang awalnya setiap 10 tahun sekali kian pendek menjadi 5 tahun, bahkan 3 tahun


Ketahui Cara Pertolongan Pertama Pada Penderita DBD

1 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Ketahui Cara Pertolongan Pertama Pada Penderita DBD

Penularan virus demam berdarah alias DBD disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes. DBD ringan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu.


5 Gejala DBD yang Sering Diabaikan

1 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
5 Gejala DBD yang Sering Diabaikan

Penyakit DBD ini sering kali menimbulkan gejala yang khas, seperti demam tinggi beberapa hari, nyeri otot, dan ruam kulit.


Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

3 hari lalu

Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Tips Hindari Gigitan Nyamuk saat Kasus Demam Berdarah Naik

Di tengah kenaikan kasus demam berdarah, gigitan nyamuk tentu harus diwaspadai. Pakar menjelaskan apa saja yang perlu dilakukan.


Kemenkes Targetkan 230 Kabupaten dan Kota Uji Coba Nyamuk Wolbachia dalam 5 Tahun

6 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
Kemenkes Targetkan 230 Kabupaten dan Kota Uji Coba Nyamuk Wolbachia dalam 5 Tahun

Pencegahan demam berdarah dengue terus dilakukan. Saat ini terdapat lima wilayah kota yang disebar nyamuk Wolbachia.


Upaya Masyarakat Balikpapan Tekan Demam Berdarah Dengue dengan Vaksinasi Massal

8 hari lalu

Konferensi Pers Indonesia Dengue Summit 2024 pada 23 Juni 2023/PT Takeda Innovative Medicines
Upaya Masyarakat Balikpapan Tekan Demam Berdarah Dengue dengan Vaksinasi Massal

Dinkes Kalimantan Timur laksanakan pilot program imunisasi demam berdarah dengue di kota Balikpapan dengan target 9.800 anak usia 6-14 tahun.


Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

8 hari lalu

Petugas kesehatan Puskesmas melakukan fogging (pengasapan) dan membasmi sebaran sarang nyamuk Aedes Aegepty, di lingkungan RT.9 RW 8 Kampung Baru I Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 29 Mei 2024. Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) meningkat tajam mencapai 7.142 orang terjangkit dan 15 orang meninggal dunia terdiri anak - anak dan orang tua lanjut usia, selain itu pemerintah mengingatkan kepada masyarakat selalu rajin melakukan langkah antisipasi untuk Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan upaya 3M (Menguras, Menutup dan Mengubur) di sekitar rumah atau lingkungan tempat tinggal masing - masing. TEMPO/Imam Sukamto
Dokter Ingatkan Penanganan Segera Pasien DBD untuk Cegah Komplikasi

Praktisi kesehatan mengatakan pasien DBD harus segera ditangani demi mencegah risiko kejang dan penyakit komplikasi.


Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

10 hari lalu

Tes darah sebelum menguji coba vaksin Demam Berdarah Dengue. Tempo/Tony Hartawan
Lengkapi 2 Dosis Vaksin Dengue agar Efektif Tangkal DBD

Masyarakat yang memutuskan untuk disuntik vaksin dengue demi memiliki kekebalan imunitas terhadap DBD maka harus memenuhi dosis lengkap.


Kemenkes Ingatkan Peran Kunci Orang Tua dalam Menangani Anak DBD

10 hari lalu

Ilustrasi anak demam. saidsupport.org
Kemenkes Ingatkan Peran Kunci Orang Tua dalam Menangani Anak DBD

Kewaspadaan orang tua adalah kunci keberhasilan dalam penanganan DBD pada anak. Berikut yang perlu dilakukan.