Pentingnya Momen Harganas untuk Tekan Angka Perceraian

Reporter

Antara

Minggu, 30 Juni 2024 11:55 WIB

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Keluarga Nasional (Harganas) diperingati setiap 29 Juni. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo berharap Harganas ke-31 menjadi momen penting untuk menekan angka perceraian.

"Kita perlu prihatin angka perceraian meningkat dan bahkan terakhir mencapai 516.344 kasus. Saya kira ini perlu mendapat perhatian kita semua di Hari Keluarga ini," ujar Hasto.

Puncak Harganas ke-31 diselenggarakan oleh BKKBN di Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 29 Juni 2029. Perayaan tersebut menghadirkan beragam kegiatan selama kurang lebih tujuh hari dalam rangka mewujudkan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana atau Bangga Kencana, sekaligus percepatan penurunan stunting.

Menurut Hasto, angka perceraian naik akibat banyak orang toksik, juga hubungan dan persahabatan yang toksik, sehingga menimbulkan konflik-konflik kecil berkepanjangan di dalam keluarga.

"Di dalam keluarga akhirnya uring-uringan sehingga akhirnya bercerai, mayoritas karena perbedaan kecil yang berkepanjangan," ucapnya.

Advertising
Advertising

Percepatan penurunan stunting
Namun, di sisi lain Hasto tetap mengapresiasi keberhasilan intervensi sensitif melalui program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting yang dilakukan setiap hari dan membuahkan hasil yang membaik.

"Kita bersyukur ada faktor sensitif, termasuk yang sangat populer, perkawinan usia anak mengalami penurunan secara signifikan, yaitu 6,92 persen. Menurun juga dispensasi nikahnya dari hari ke hari faktor yang membuat stunting membaik," paparnya.

Terkait percepatan penurunan stunting, Hasto menjelaskan yang paling tepat yakni tetap mengikuti strategi nasional. "Ada dua, bagaimana kita mengintervensi faktor sensitif dan spesifik. Keduanya harus simultan dijalankan dan secara khusus. Strategi yang paling efisien adalah mendiagnosis dengan tepat sehingga kita tahu keluarga berisiko tinggi stunting yang mana dan bayi yang stunting yang mana. Ibu hamil, pranikah, juga menjadi bagian penting untuk mencegah stunting baru," jelasnya.

Sesuai stranas percepatan penurunan stunting, Hasto juga melaporkan semua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan jumlah lebih dari 10 ribu sudah berkomitmen baik. “Kita melakukan sosialisasi dan edukasi, juga sudah melakukan pendataan untuk gerakan serentak intervensi serta percepatan penurunan stunting. Hari ini penimbangan, pendataan tinggi badan, dan pengukuran sudah mencapai 92,29 persen di seluruh Indonesia," ungkapnya.

Menurutnya, melalui intervensi pengukuran serentak maka perbedaan antara Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 dan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat elektronik (e-PPGBM) yang dipertanyakan para kepala daerah dapat segera terjawab. "Insya Allah dalam waktu dekat akan dilakukan verifikasi dan validasi terhadap data yang bapak/ibu kepala daerah berikan dan segera angka tersebut akan diselesaikan," tuturnya.

Pilihan Editor: Pendapat Pengacara Perceraian tentang Kualitas Pasangan Idaman

Berita terkait

Hari Keluarga Nasional, Perempuan Berperan Besar Tentukan Nasib Bangsa

3 hari lalu

Hari Keluarga Nasional, Perempuan Berperan Besar Tentukan Nasib Bangsa

Intervensi kepada remaja putri sangat diperlukan untuk menciptakan keluarga yang berkualitas.

Baca Selengkapnya

BKKBN Gelar Anugerah Manggala Karya Kencana

4 hari lalu

BKKBN Gelar Anugerah Manggala Karya Kencana

Anugerah Manggala Karya Kencana merupakan apresiasi kepada pemerintah daerah se-Indonesia, karena telah memberi dukungan dan kontribusi besar tercapainya prevalensi stunting.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Bontang Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana 2024

4 hari lalu

Wali Kota Bontang Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana 2024

Basri Rase dinilai memiliki dedikasi tinggi terhadap program pengendalian penduduk, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Batang Hari Sukses Tekan Stunting, Terima Penghargaan

4 hari lalu

Kabupaten Batang Hari Sukses Tekan Stunting, Terima Penghargaan

Angka stunting di Batang Hari dari 26,3 persen menjadi 10,1 persen.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

5 hari lalu

Pentingnya Ikatan Batin Ibu dan Anak untuk Tumbuh Kembang

BKKBN mengatakan ikatan batin antara ibu dan anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang bayi, termasuk mencegah stunting.

Baca Selengkapnya

Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

7 hari lalu

Tantangan Edukasi Stunting ke Masyarakat: Pendidikan Rendah

BKKBN menyebut faktor pendidikan rendah sebagai salah satu tantangan dalam mengedukasi masyarakat tentang stunting.

Baca Selengkapnya

Begini Riwayat 23 Juni Sebagai Hari Janda Internasional

10 hari lalu

Begini Riwayat 23 Juni Sebagai Hari Janda Internasional

Dengan Hari Janda Internasional, kita menghormati perjuangan janda dan mendorong perubahan sosial menuju masyarakat yang lebih inklusif dan empatik.

Baca Selengkapnya

Penanganan Stunting Tak Cukup Hanya dengan Makanan Tambahan

10 hari lalu

Penanganan Stunting Tak Cukup Hanya dengan Makanan Tambahan

Penanganan stunting tidak hanya dengan pemberian makanan tambahan tetapi perlu melihat faktor lain yang menyebabkan balita sulit berkembang.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Tingkat Perceraian Tertinggi di Dunia

14 hari lalu

10 Negara dengan Tingkat Perceraian Tertinggi di Dunia

Berikut ini deretan negara dengan angka perceraian tertinggi di dunia, didominasi oleh negara-negara di Benua Asia dan Eropa.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kediri Monitoring dan Evaluasi Intervensi Pencegahan Stunting 2024

21 hari lalu

Pemkab Kediri Monitoring dan Evaluasi Intervensi Pencegahan Stunting 2024

Kehadiran ibu hamil dan calon pengantin di Posyandu mempermudah pengecekan dan pencegahan stunting

Baca Selengkapnya