Cegah Penyakit Kardiovaskular dengan Kurangi Konsumsi Daging Olahan

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 6 Juli 2024 20:52 WIB

ilustrasi patty burger (pixabay.com).jpg

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, mengurangi 10 potong daging olahan seperti bacon (daging asap olahan) setiap pekan dapat secara signifikan mengurangi kematian akibat penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker kolorektal.

Penelitian itu mengatakan perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa, sehingga patut dipertimbangkan demi masa depan yang lebih sehat.

Ditulis laman Medical Daily, Jumat 5 Juli 2024, Tim peneliti dari Global Academy of Agriculture and Food Systems, University of Edinburgh bersama dengan University of North Carolina, Chapel Hill menemukan bahwa mengurangi konsumsi daging olahan sekitar sepertiga atau setara dengan sekitar 10 potong daging asap seminggu dapat mencegah lebih dari 350 ribu kasus diabetes di Amerika Serikat selama 10 tahun.

Hal ini juga dapat menyebabkan 92.500 kasus penyakit kardiovaskular lebih sedikit dan 53.300 kasus kanker kolorektal lebih sedikit selama satu dekade. "Mengurangi konsumsi (daging olahan dan tidak olahan) hingga 30 persen menghasilkan 1.073.400 kasus diabetes lebih sedikit, 382.400 kasus penyakit kardiovaskular lebih sedikit, dan 84.400 kasus kanker kolorektal lebih sedikit.

Hasil penelitian itu juga menyebutkan mengurangi asupan daging merah tidak olahan saja hingga 30 persen bisa mengurangi 732 ribu kasus diabetes. Mengurangi makan sekitar satu burger daging sapi seberat seperempat pon setiap pekan juga bisa mengurangi 291,5 ribu kasus penyakit kardiovaskular. Mengurangi asupan sejumlah itu juga bisa mengurangi 32,2 ribu kasus kanker kolorektal.

Para peneliti mencatat bahwa lebih banyak kasus penyakit dapat dicegah dengan mengurangi daging merah yang tidak diolah dibandingkan dengan daging olahan, sebagian karena asupan harian rata-rata daging merah yang tidak diolah lebih tinggi (47 g per hari) dibandingkan dengan daging olahan (29 g per hari).

Pemotongan konsumsi daging juga telah direkomendasikan oleh berbagai organisasi nasional dan internasional untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk Komite Perubahan Iklim di Inggris dan Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau IPCC.

"Penelitian kami menemukan bahwa perubahan pola makan ini juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan di Amerika Serikat, sehingga ini merupakan solusi yang menguntungkan bagi manusia dan planet ini," kata Lindsay Jaacks, salah satu penulis studi.

Pilihan Editor: Alasan di Balik Tidak Sehatnya Daging Olahan, Termasuk Risiko Kanker

Berita terkait

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

11 hari lalu

Cegah Penyakit Jantung, Mulai 2025 Skrining dan EKG Tersedia di Puskesmas

Kemenkes akan mengembangkan layanan EKG di puskesmas pada 2025 sebagai upaya memfasilitasi skrining penanganan penyakit jantung.

Baca Selengkapnya

Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

15 hari lalu

Kebanyakan Tidur Lebih Berbahaya daripada Kurang Tidur, Ini Penjelasannya

Berikut penjelasan seseorang yang kebanyakan tidur dapat memiliki risiko kesehatan lebih berbahaya daripada kekurangan tidur.

Baca Selengkapnya

Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

26 hari lalu

Mengulik Obat Statin dan Efek Samping untuk Penderita Penyakit Kardiovaskular

Obat statin diberikan kepada pasien penderita penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

6 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Masalah Jantung

33 hari lalu

6 Kebiasaan yang Bisa Menyebabkan Masalah Jantung

Orang sering berpikir pola makan mereka sehat tapi mengalami masalah jantung. Selain pola makan, berikut kebiasaan yang berbahaya buat jantung.

Baca Selengkapnya

Peneliti Ungkap Banyak Tidur di Akhir Pekan Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

35 hari lalu

Peneliti Ungkap Banyak Tidur di Akhir Pekan Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

Orang yang banyak tidur di akhir pekan didapati berisiko 20 persen lebih rendah terkena penyakit jantung, begitu menurut peneliti Cina.

Baca Selengkapnya

Wabah Listeria Terbaru di Amerika Telah Sebabkan 5 Kematian, 57 Dirawat

36 hari lalu

Wabah Listeria Terbaru di Amerika Telah Sebabkan 5 Kematian, 57 Dirawat

CDC Amerika Serikat telah mengidentifikasi kemunculan wabah Listeria dari daging olahan baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

37 hari lalu

Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gula Darah Tinggi

Penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan membatasi konsumsi makanan yang dapat memicu diabetes.

Baca Selengkapnya

Ragam Masalah Kesehatan karena Sering Bekerja Malam Hari, Fisik dan Psikologis

37 hari lalu

Ragam Masalah Kesehatan karena Sering Bekerja Malam Hari, Fisik dan Psikologis

Bekerja di malam hari butuh penyesuaian jam tidur dan makan, yang merupakan dua faktor kontributor pada masalah kesehatan yang terkait begadang.

Baca Selengkapnya

Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

38 hari lalu

Menonton TV Berlebihan di Usia 20an Tahun Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Kardiovaskular

Menonton tv dalam waktu yang lama kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur dan obesitas hingga masalah kesehatan mental

Baca Selengkapnya

Jangan Sepelekan Sembelit, Peneliti Temukan Kaitan dengan Penyakit Kardiovaskular

44 hari lalu

Jangan Sepelekan Sembelit, Peneliti Temukan Kaitan dengan Penyakit Kardiovaskular

Penelitian menemukan sembelit, kondisi umum yang sering tak berbahaya, bisa menjadi penyebab signifikan penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya