Mana yang Lebih Baik, Makan Cepat atau Lambat?

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 8 Juli 2024 14:13 WIB

Ilustrasi keluarga makan bersama di meja makan. Foto: Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kebiasaan makan, baik cepat maupun lambat, memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan. Makan terlalu cepat atau terlalu lambat dapat mempengaruhi pencernaan, berat badan.

Dikutip dari CNA Life Style, makan lambat yang dimaksud adalah ketika seseorang makan dengan membutuhkan waktu lebih dari tiga puluh menit, untuk menghabiskan makanannya. Sementara pemakan cepat menghabiskan makanan dalam waktu kurang dari 20 menit, menurut dokter Jessica Beh, seorang dokter keluarga dari DTAP@Robertson.

Dokter Beh mengatakan orang yang makannya lambat, mungkin ada kaitannya dengan gangguan saat makan atau masalah kesehatan gigi. Rasa sakit akibat gigi palsu yang tidak pas atau masalah kesehatan mulut lainnya dapat membuat mengunyah menjadi sulit dan lambat.

"Orang yang cenderung makan sambil melakukan aktivitas lain seperti menonton TV, membaca, bekerja atau bercakap-cakap dengan teman makan malam mungkin makan dengan lambat karena perhatiannya terbagi antara makan dan aktivitas lainnya," katanya.

Sementara orang yang makannya cepat kemungkinan dipengaruhi gaya hidup mereka yang sibuk. Kebiasaan makan seperti itu juga dapat terbentuk di masa kecil ketika mereka ditekan oleh orang tua untuk menghabiskan makanan mereka dengan cepat.

Advertising
Advertising

"Hal ini biasa terjadi pada individu dengan pekerjaan yang menuntut mereka cepat, pelajar dan orang tua yang mungkin memiliki waktu terbatas untuk makan,” kata dia.

Kadang-kadang, stres, kecemasan atau tekanan emosional juga dapat mempengaruhi pola makan. Menurut Dr Leslie Heinberg, seorang profesor dari departemen Psikiatri dan Psikologi Cleveland Clinic, di Cleveland Clinic, makan dengan cepat dapat memberikan kelegaan sementara atau mengalihkan perhatian dari emosi negatif.

Apakah ada masalah kesehatan yang muncul?

Dalam sebuah studi yang meneliti perubahan berat badan pada 529 pria selama delapan tahun, pada orang yang memiliki kebiasaan makan cepat, mengalami kenaikan berat bada dua kali lebih banyak daripada orang yang makan lambat.

Penelitian lain di Jepang mencatat bahwa orang yang makan cepat, mengalami kenaikan berat badan paling banyak sejak usia dua puluh tahun. Alasannya karena setelah makan, usus secara alami menekan ghrelin, hormon yang memicu rasa lapar.

Pada saat yang sama, usus juga melepaskan hormon yang membuat seseorang merasa kenyang. Bersama-sama, hormon-hormon ini memberi tahu otak bahwa tubuh telah makan.

Proses hormon tersebut membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk diterima oleh otak. Jadi, jika orang makan cepat, ini mungkin seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang butuhkan sebelum otak memberikan sinyal untuk berhenti makan.

Pilihan editor: Pramugari Ingatkan Pentingnya Makan dan Minum Cukup Sebelum Naik Pesawat Terbang

Berita terkait

Serba-serbi Susu Ikan Dalam Program Makan Bergizi Gratis

2 hari lalu

Serba-serbi Susu Ikan Dalam Program Makan Bergizi Gratis

Fakta-fakta terkait susu ikan yang akan didistribusikan di program makan siang gratis kini makan bergizi gratis.

Baca Selengkapnya

Seluk-beluk Program Makan Bergizi Gratis: Gunakan Susu Ikan Hingga Anggaran Sosialisasi Tembus Rp 10 miliar

2 hari lalu

Seluk-beluk Program Makan Bergizi Gratis: Gunakan Susu Ikan Hingga Anggaran Sosialisasi Tembus Rp 10 miliar

Untuk anggaran sosialisasi makan bergizi gratis oleh Kominfo mencapai Rp 10 miliar.

Baca Selengkapnya

Thomas Djiwandono Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Sri Mulyani: Tak Bahas Makan Siang Gratis

8 hari lalu

Thomas Djiwandono Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Sri Mulyani: Tak Bahas Makan Siang Gratis

Program makan siang gratis atau program makan bergizi gratis akan diterapkan ketika mereka mulai menjabat pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

7 Perbedaan Susu Ikan dan Susu Sapi yang Diusulkan di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

8 hari lalu

7 Perbedaan Susu Ikan dan Susu Sapi yang Diusulkan di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Menyelisik perbedaan susu ikan dengan susu sapi dalam Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran, mana yang terbaik?

Baca Selengkapnya

Relawan Prabowo-Gibran Bagikan Makan Siang Gratis di Jawa Timur

8 hari lalu

Relawan Prabowo-Gibran Bagikan Makan Siang Gratis di Jawa Timur

Relawan Prabowo-Gibran disebutkan masih gunakan dana swadaya dan donatur untuk penuhi program makan siang gratis tersebut.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Tangerang: Soal Pelaksanaan Hingga Lauk Telor dan Tempe

11 hari lalu

Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Tangerang: Soal Pelaksanaan Hingga Lauk Telor dan Tempe

Nurdin juga memberikan apresiasi ke Wapres Terpilih, Gibran Rakabuming, karena memilih Kota Tangerang sebagai lokasi percontohan makan bergizi gratis.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Uji Makan Siang Gratis Prabowo Gibran

13 hari lalu

4 Fakta Uji Makan Siang Gratis Prabowo Gibran

Program makan siang graris ini dirancang untuk memenuhi standar gizi 4 sehat 5 sempurna, dengan kebutuhan pangan yang signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bikin Badan Gizi Nasional Kelola Anggaran Rp 71 triliun, Buat Apa?

28 hari lalu

Jokowi Bikin Badan Gizi Nasional Kelola Anggaran Rp 71 triliun, Buat Apa?

Presiden Jokowi resmi membentuk Badan Gizi Nasional sebagaimana dilegasikan dalam Peraturan Presiden Nomor: 83 Tahun 2024. Rp 71 triliun anggarannya.

Baca Selengkapnya

Banyak Makan Buah Bisa Kurangi Risiko Depresi Untuk Usia Paruh Baya

31 hari lalu

Banyak Makan Buah Bisa Kurangi Risiko Depresi Untuk Usia Paruh Baya

Sebuah penelitian di Singapura menunjukkan orang yang banyak makan buah memiliki kemungkinan kecil risiko depresi

Baca Selengkapnya

Ketahui 7 Manfaat Banyak Makan Buah Buat Kesehatan

32 hari lalu

Ketahui 7 Manfaat Banyak Makan Buah Buat Kesehatan

Beberapa penelitian menunjukkan orang yang lebih banyak makan buah dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular

Baca Selengkapnya