Aneka Bahaya Bromat pada Produk Minuman Menurut Peneliti, Termasuk Kanker

Reporter

Antara

Rabu, 17 Juli 2024 21:55 WIB

Ilustrasi air minum dalam botol plastik (Pixabay)

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Pusat Riset Sumber Daya Geologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rizka Maria, menyebut sejumlah riset telah mengungkapkan berbagai dampak kesehatan yang disebabkan bromat yang ada dalam setiap air konsumsi yang terkena ozonisasi untuk menghilangkan warna, rasa, aroma, dan mikroba.

Ia mengatakan dampak bromat meliputi gangguan pada sistem saraf pusat seperti hilangnya refleks dan kelelahan berlebihan. Ia mengatakan bromat juga dapat menyebabkan gangguan darah seperti anemia serta gejala gastrointestinal, termasuk mual, muntah, nyeri perut, diare, dan muntah darah. Bahkan, dalam beberapa kasus, dapat terjadi pembengkakan paru-paru hingga kanker.

"Sebagian besar gangguan kesehatan ini dapat sembuh setelah mendapat penanganan medis," katanya, Rabu, 17 Juli 2024.

Dia mengutip Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan lebih dari 100 zat kimia, virus atau bahkan obat-obatan dan paparan radiasi untuk medis bersifat karsinogenik dan salah satu zat yang dapat memicu pertumbuhan kanker adalah bromat.

Perlunya pengawasan pemerintah
Dalam keterangan yang sama, Ketua Himpunan Lembaga Konsumen Indonesia (HLKI), Firman Tumantara Endipraja, menilai pemerintah harus lebih ketat terhadap produk yang beredar di pasaran tanpa adanya tebang pilih aturan karena zat-zat yang menjadi isu merupakan senyawa yang berbahaya bagi kesehatan.

Advertising
Advertising

"Bisa jadi ada tebang pilih. Kalau demi keamanan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat tidak perlu ada tebang pilih. Dalam penindakan harus tegas. Pengawasan juga harusnya tidak pilih-pilih," sarn Firman.

Tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat selaku konsumen agar mendapatkan produk yang baik telah diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Artinya, pemerintah utamanya BPOM, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Perindustrian memiliki tanggung jawab untuk mengawasi peredaran produk di masyarakat.

Sebelumnya, riset yang dilakukan Zhao J dan tim di jurnal BMJ Oncology (2023) menemukan ada peningkatan signifikan penderita kanker di dunia pada kalangan muda atau usia di bawah 50 tahun. Penelitian dilakukan dengan memeriksa data dari 204 negara. Hasilnya, ditemukan 3,26 juta kasus kanker dini pada 2019. Jumlah ini meningkat 79,1 persen dibandingkan pada 1990.

Angka kematian akibat kanker di kalangan muda juga naik 27,7 persen. Zhao dan tim memprediksi peningkatan paparan kanker akan meningkat 31 persen dengan angka kematian 21 persen pada 2030. Lonjakan diduga akibat perubahan gaya hidup, terutama pola konsumsi dan lingkungan.

Pilihan Editor: 5 Hal yang Bisa Menurunkan Risiko Kanker Menurut Pakar

Berita terkait

Kate Middleton Pertama Kali Kembali Bekerja Setelah Selesaikan Kemoterapi

16 jam lalu

Kate Middleton Pertama Kali Kembali Bekerja Setelah Selesaikan Kemoterapi

Kate Middleton pertama kali kembali bekerja setelah pekan lalu mengumumkan telah menyelesaikan kemoterapi untuk melawan kanker.

Baca Selengkapnya

7 Gejala Kanker Laring yang Sering Diabaikan, Suara Parau sampai Sulit Menelan

17 jam lalu

7 Gejala Kanker Laring yang Sering Diabaikan, Suara Parau sampai Sulit Menelan

Selain suara parau, berikut gejala kanker laring lainnya sehingga pasien disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter.

Baca Selengkapnya

Istri Bruce Springsteen Mengidap Multiple Myeloma, Kenali Penyebab Kanker Darah Itu

3 hari lalu

Istri Bruce Springsteen Mengidap Multiple Myeloma, Kenali Penyebab Kanker Darah Itu

Istri musisi Bruce Springsteen mengungkapkan perjuangannya melawan kanker darah yang disebut multiple myeloma. Kenali penyebab dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

7 hari lalu

Gusur Gedung Klinik, Unpad dan Pertamedika Akan Dirikan Rumah Sakit Kanker di Bandung

Rumah sakit kanker itu akan dibangun di area seluas 8.600 meter persegi bekas bangunan klinik Unpad di Jalan Dipatiukur.

Baca Selengkapnya

Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

7 hari lalu

Elle Macpherson Tanggapi Kritik Pengobatan Kankernya dan Alasan Tolak Kemoterapi

Supermodel Elle Macpherson menjelaskan keputusannya menolak kemoterapi untuk kanker payudara dan lebih memilih pengobatan holistik.

Baca Selengkapnya

Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

9 hari lalu

Selesaikan Kemoterapi, Kate Middleton Siap Kembali Bekerja dan Berhikmat pada Cinta

Selama sembilan bulan menjalani kemoterapi, Kate Middleton dan Pangeran William mensyukuri hal sederhana tapi penting dalam hidup.

Baca Selengkapnya

Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

9 hari lalu

Tekan Kasus Kematian Kanker, Bio Farma Luncurkan Fasilitas Produksi Radiofarmaka

Dengan Bio Farma melakukan inisiatif ini, Menkes bilang rumah sakit tinggal beli PET Scan-nya saja.

Baca Selengkapnya

Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

9 hari lalu

Pesan Terakhir Puput Novel, Minta Keluarga Teruskan Rawat Tempat Penampungan Hewan

Sebelum meninggal, Puput Novel berpesan supaya keluarganya tetap kompak dan melanjutkan merawat tempat penampungan hewan terlantar miliknya.

Baca Selengkapnya

Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

9 hari lalu

Profil Puput Novel, Mantan Penyanyi Cilik yang Meninggal Karena Kanker

Profil Puput Novel, mantan penyanyi cilik dan artis kenamaan Tanah Air yang meninggal di usia 50 tahun karena kanker.

Baca Selengkapnya

Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

9 hari lalu

Puput Novel Dimakamkan, Ibunda: Selamat Jalan Sayang, Titip Anak Hamba Ya Allah

Ibunda Puput Novel tak kuasa menahan tangis di pemakaman putri tercintanya, sambil memanjatkan doa.

Baca Selengkapnya