Gejala Keracunan Kecubung dan Cara Menanganinya

Reporter

Antara

Minggu, 21 Juli 2024 15:32 WIB

Kecubung. Foto : Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Keracunan kecubung kerap terjadi dan menjadi kondisi serius dan harus mendapatkan penanganan tepat. Keracunan kecubung biasanya terjadi karena penyalahgunaan untuk mabuk dan dikonsumsi secara berlebihan.

Sebagian orang memang sengaja mengonsumsi buah kecubung agar bisa mabuk dan berhalusinasi. Tapi mereka tidak sadar bahaya mabuk kecubung.

Dari bentuknya, tanaman yang bisa tumbuh subur di berbagai daerah di Indonesia ini memiliki bunga berbentuk terompet dan buah bulat berduri yang menjadi ciri khas. Bunga-bunga indah itu menjadikan kecubung tanaman hias populer. Tanaman ini memiliki pesona yang indah, namun juga dapat menimbulkan efek halusinasi hingga keracunan.

Alkaloid belladonna ditemukan pada tanaman kecubung. Tanaman ini bisa menimbulkan keracunan dan pada tingkat yang lebih parah, dapat mengganggu sistem saraf pusat selain menyebabkan hilangnya kesadaran. Setelah makan kecubung dan terpapar racunnya, gejala akan muncul sekitar 30 menit setelahnya.

Berikut gejala keracunan kecubung. Dilatasi pupil atau membesarnya pupil mata dari ukuran biasanya, sekresi air liur terhambat atau mulut kering, hambatan detak jantung pada reseptor nodus Sinus Atrial, demam, hambatan pada kelenjar keringat.

Advertising
Advertising

Cara mengatasi
Bersihkan bagian tubuh yang terkena racun kecubung dengan air hangat dan sabun, diamkan selama 20-30 menit dan bilas dengan air bersih bila terkena mata. Bersihkan semua pakaian dan barang-barang yang terkena atau terdapat racun kecubung.

Jika kulit terkena racun kecubung dan terasa gatal, ruam, atau melepuh, gunakan kompres dingin. Selain itu, oleskan losion calamine atau minum obat antialergi untuk meringankan gejala alergi kulit. Minum obat kortikosteroid yang diresepkan dokter untuk mengatasi alergi yang lebih parah.

Hindari menggaruk area kulit yang terbuka karena dapat menyebabkan luka kulit yang terinfeksi bakteri. Bila merasakan gejala berat mabuk kecubung dapat diberikan penggunaan arang aktif untuk mengurangi penyerapan racun dalam sistem pencernaan dan obat penawar, seperti antidotum atau fisostigmin yang dapat digunakan untuk melawan efek racun. Obat ini harus diberikan di bawah pengawasan dokter.

Itulah cara penanganan keracunan kecubung. Jika penanganan tersebut belum bisa mengatasi gejala yang dirasakan artinya gejala sudah berat. Segara ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan dan pemantauan medis yang tepat.

Pilihan Editor: Viral Mabuk Kecubung, Pakar Ungkap Alasan Tanaman Ini Tak Lagi Digunakan untuk Obat Tradisional

Berita terkait

Mengenal Kegunaan Lesitin Kedelai pada Makanan dan Siapa yang Harus Menghindari

4 hari lalu

Mengenal Kegunaan Lesitin Kedelai pada Makanan dan Siapa yang Harus Menghindari

Lesitin kedelai tak hanya berguna pada makanan kemasan tapi juga diklaim sebagai suplemen diet. Namun, zat ini tak cocok untuk semua orang.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Jon Bon Jovi, Terbaru Selamatkan Upaya Percobaan Bunuh Diri

4 hari lalu

Fakta Menarik Jon Bon Jovi, Terbaru Selamatkan Upaya Percobaan Bunuh Diri

Jon Bon Jovi menjadi pahlawan lantaran menyelamatkan perempuan yang ingin mencoba bunuh diri di jembatan Nashville,

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Gatal pada Vagina

5 hari lalu

Ragam Penyebab Gatal pada Vagina

Beberapa penyebab gatal pada vagina juga disebabkan kebiasaan sehari-hari. Berikut di antaranya.

Baca Selengkapnya

Punya Alergi Tapi Ingin Miliki Hewan Peliharaan, Begini Solusinya

5 hari lalu

Punya Alergi Tapi Ingin Miliki Hewan Peliharaan, Begini Solusinya

Bagi Anda pecinta hewan peliharaan, tetapi memiliki alergi. Berikut cara mengatasi alergi tersebut.

Baca Selengkapnya

Arti Warna Gelang Medis yang Digunakan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

6 hari lalu

Arti Warna Gelang Medis yang Digunakan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit

Setiap pasien rawat inap di rumah sakit biasanya dipakaikan gelang medis yang memiliki warna berbeda-beda antar pasien. Ini artinya.

Baca Selengkapnya

Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

9 hari lalu

Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.

Baca Selengkapnya

Meski Tinggi Nutrisi, Tak Semua Orang Boleh Makan Biji Wijen. Ini Alasannya

15 hari lalu

Meski Tinggi Nutrisi, Tak Semua Orang Boleh Makan Biji Wijen. Ini Alasannya

Biji wijen kaya vitamin, mineral, dan lemak sehat. Namun tak semua orang boleh mengonsumsinya karena alasan tertentu.

Baca Selengkapnya

Setelah Makan Mi Instan Dicampur Kecubung, Santri Ditemukan Tewas Mengambang di PLTA Ubrug

18 hari lalu

Setelah Makan Mi Instan Dicampur Kecubung, Santri Ditemukan Tewas Mengambang di PLTA Ubrug

Seorang santri bernama M. Yusuf ditemukan tewas mengambang di pintu air PLTA Ubrug, Kampung Cikuya, Kabupaten Sukabumi.

Baca Selengkapnya

Istana Pantau Penyelidikan Kasus Keracunan Petugas Pengamanan Jokowi

21 hari lalu

Istana Pantau Penyelidikan Kasus Keracunan Petugas Pengamanan Jokowi

Istana Kepresidenan masih memperdalam informasi puluhan petugas pengamanan kunjungan kerja Presiden Jokowi ke Jawa Barat yang mengalami keracunan.

Baca Selengkapnya

Puluhan Petugas Pengamanan Kunjungan Jokowi ke Jawa Barat Keracunan Nasi Box

21 hari lalu

Puluhan Petugas Pengamanan Kunjungan Jokowi ke Jawa Barat Keracunan Nasi Box

Istana Kepresidenan masih memperdalam kasus keracunan petugas pengamanan kunjungan Jokowi ke Jawa Barat.

Baca Selengkapnya