Fakta-fakta Kematian Akibat Hepatitis di Indonesia Terbanyak ke-4 di Asia

Rabu, 31 Juli 2024 11:11 WIB

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan terkait hepatitis, terutama hepatitis B (HBV) dan hepatitis C (HCV). Data terakhir menunjukkan bahwa Indonesia memiliki prevalensi infeksi HBV dan HCV kronis yang tinggi, yang berkontribusi terhadap tingkat morbiditas dan mortalitas yang besar.

Indonesia menempati urutan keempat kematian akibat hepatitis. Data dari laman globalhep.org, menyatakan bahwa Prevalensi HBV kronis (HBsAg+) di Indonesia sekitar 7,1 persen, dan untuk HCV kronis (RNA+/cAg) sekitar 1,39 persen. Angka kematian yang terkait dengan HBV dan HCV cukup signifikan. Untuk HBV, angka kematian sekitar 8,72 per 100.000 penduduk, dan untuk HCV sekitar 12,7 per 100.000 penduduk.

Mengapa Indonesia Bisa Menempati Urutan ke-4?

Infeksi Hepatitis

Hepatitis adalah penyakit yang dapat disebabkan oleh virus (seperti Hepatitis B, C, dan lain-lain), yang dapat menimbulkan penyakit hati kronis atau akut. Infeksi ini dapat menyebar melalui berbagai cara, termasuk melalui transfusi darah, hubungan seksual tanpa pengaman, atau penggunaan jarum suntik bersama.

Advertising
Advertising

Keterbatasan Akses pada Layanan Kesehatan

Masalah akses terhadap layanan kesehatan yang memadai dapat membuat penduduk sulit mendapatkan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang tepat untuk hepatitis. Terutama di daerah pedesaan atau daerah yang terpencil, layanan kesehatan mungkin kurang tersedia atau sulit dijangkau.

Kesadaran dan Pendidikan Kesehatan Masyarakat

Kesadaran tentang hepatitis, cara penularannya, dan pentingnya vaksinasi atau tindakan pencegahan sering kali rendah di beberapa komunitas. Kurangnya pendidikan kesehatan tentang penyakit ini dapat menyebabkan masyarakat tidak mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

Faktor Risiko Komorbid

Beberapa faktor risiko seperti penggunaan obat-obatan terlarang, perilaku seksual berisiko tinggi, dan penggunaan alat-alat medis yang tidak steril dapat meningkatkan risiko terinfeksi hepatitis. Kondisi ini dapat lebih sering terjadi di beberapa kelompok populasi tertentu, seperti pekerja seks komersial, pengguna narkoba suntik, atau orang yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

Tingkat Vaksinasi yang Rendah

Meskipun vaksinasi Hepatitis B telah tersedia untuk waktu yang cukup lama, beberapa kelompok populasi mungkin belum menerima vaksinasi ini secara luas. Ini dapat meningkatkan risiko penyebaran hepatitis B di antara populasi yang rentan.

Menurut laman kemkes.go.id, pada 2022 pernah ditemukan 18 kasus infeksi hepatitis akut. Penemuan itu ada di provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati dan memiliki banyak jenis, antara lain:

1. Hepatitis A: Penularannya terutama melalui konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus hepatitis A. Biasanya penyakit ini bersifat akut dan jarang menyebabkan masalah jangka panjang.

2. Hepatitis B: Virus hepatitis B menyebar melalui darah, cairan tubuh, atau kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Ini bisa berlanjut menjadi infeksi kronis yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius, seperti sirosis atau kanker hati.

3. Hepatitis C: Penularannya terutama melalui kontak langsung dengan darah dari seseorang yang terinfeksi hepatitis C. Infeksi ini juga dapat berlanjut menjadi kronis dan menyebabkan kerusakan hati yang parah.

4.Hepatitis D: Virus hepatitis D hanya dapat menginfeksi orang yang sudah terinfeksi hepatitis B, karena hepatitis D membutuhkan virus hepatitis B untuk berkembang biak dalam tubuh. Infeksi ganda dapat menyebabkan hepatitis yang lebih parah dibandingkan hanya dengan hepatitis B saja.

5. Hepatitis E: Penularannya mirip dengan hepatitis A, melalui konsumsi air atau makanan yang terkontaminasi. Umumnya, hepatitis E bersifat akut dan jarang menyebabkan penyakit hati kronis, kecuali pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah.

Gejala umum hepatitis termasuk kelelahan yang berat, nyeri perut, hilangnya nafsu makan, mual, muntah, demam, kuning pada kulit dan mata (jaundice), serta urin gelap. Namun, gejala ini dapat bervariasi tergantung pada jenis hepatitis dan tingkat keparahannya.

Penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan medis yang tepat jika Anda mengalami gejala hepatitis atau memiliki risiko tinggi terkena infeksi hepatitis.

Pilihan Editor: Asal-usul Hari Hepatitis Sedunia

Berita terkait

Founder Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan yang Terdampak Konsumsi Makanan Sec Bowl Kuningan

2 jam lalu

Founder Janji Biayai Perawatan Medis Pelanggan yang Terdampak Konsumsi Makanan Sec Bowl Kuningan

Founder Sec Bowl Rius Vernandes mengumumkan menutup gerai Sec Bowl Kuningan secara permanen pada 18 September 2024.

Baca Selengkapnya

Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

8 hari lalu

Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.

Baca Selengkapnya

Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

9 hari lalu

Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

Hepatitis bisa menular melalui makanan dan minuman yang tercemar virus vepatitis, tangan kotor, hingga hubungan seksual.

Baca Selengkapnya

Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

9 hari lalu

Awas, Makanan Mentah dan Lingkungan Kotor Bisa Sebabkan Hepatitis A

Makanan dan minuman yang tidak matang atau jajan di lingkungan yang kotor dapat menyebabkan hepatitis A, jadi waspadalah.

Baca Selengkapnya

Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

9 hari lalu

Cina Umumkan Temukan Virus Baru akibat Gigitan Kutu, Menyerang Otak!

Cina mengumumkan telah menemukan virus baru yang resisten terhadap antibiotik dan dapat menyerang otak.

Baca Selengkapnya

Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

13 hari lalu

Pakar Ungkap Pentingnya Media Sosial untuk Sampaikan Informasi tentang Hepatitis

Upaya penyebaran informasi dengan memanfaatkan media sosial dapat menjadi strategi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap hepatitis.

Baca Selengkapnya

Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

14 hari lalu

Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

Dinas Kesehatan DIY menggelar imunisasi Japanese Encephalitis (JE) pada 3 September hingga 31 Oktober 2024. JE bisa memicu peradangan otak.

Baca Selengkapnya

Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

21 hari lalu

Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

Tips kurangi gejala perih akibat efel terkena semprotan gas air mata.

Baca Selengkapnya

WHO Pastikan Virus Mpox Dapat Dikendalikan

24 hari lalu

WHO Pastikan Virus Mpox Dapat Dikendalikan

WHO dan mitranya telah mengembangkan Rencana Strategis Kesiapsiagaan dan Respons Global untuk Virus Mpox demi menghentikan wabah melalui upaya global.

Baca Selengkapnya

Afghanistan Cari Bantuan untuk Atasi Mpox

27 hari lalu

Afghanistan Cari Bantuan untuk Atasi Mpox

Taliban mencari bantuan internasional untuk mencegah penyebaran kasus Mpox di Afghanistan

Baca Selengkapnya