Macam Penyakit Menular dan Komplikasinya bila Anak Tak Imunisasi

Reporter

Antara

Sabtu, 17 Agustus 2024 17:51 WIB

Peserta mengikuti imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan, dr. Prima Yosephine, meminta orang tua tak menyepelekan imunisasi anak khususnya saat Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Ia menjelaskan imunisasi penting untuk menghindarkan penyakit-penyakit berbahaya. Karena itu, dia berharap orang tua bijak dalam mengambil keputusan.

"Masih ada saja orang tua yang lebih percaya pada orang-orang yang bukan bidangnya. Misal teman arisan, tetangga, dan lain-lain. Padahal, ini penting sekali, jadi kita harus terus perkuat pengetahuan," kata Prima saat diskusi daring yang digelar Kementerian Kesehatan, Jumat, 16 Agustus 2024.

Misalnya penyakit campak, masih banyak orang tua yang menyepelekannya sebab mereka hanya memahami saat anak sakit campak maka hanya akan timbul gejala demam dan ruam merah yang nantinya sembuh dengan sendirinya. Padahal, campak bisa menyebabkan komplikasi seperti radang otak dan inilah yang perlu diwaspadai orang tua, khususnya yang memiliki anak usia sekolah.

“Saya yakin enggak ada orang tua yang mau anaknya cacat. Kalau anak sudah kena radang otak pasti ada bekasnya. Dia enggak akan berpikir dengan baik lagi. Dia juga seumur hidup akan butuh bantuan,” papar Prima.

Waspadai penyakit menular lain
Tak hanya campak, ia juga mengatakan orang tua perlu mewaspadai penyakit rubella. Apalagi anak bisa menjadi sumber penularan karena virus tersebut senang hidup di tubuh anak-anak.

Advertising
Advertising

"Sehingga anak-anak yang terinfeksi akan bisa menularkan. Misalnya anak menularkan pada ibu yang sedang mengandung, maka ibu akan terkena virus tersebut dan bayi yang dikandung memiliki kemungkinan lahir cacat," jelasnya.

Sementara untuk difteri, penyakit ini bisa menimbulkan selaput putih di tenggorokan yang menyebabkan anak mengalami sesak napas. Apabila hal ini terjadi, tenggorokan anak perlu dilubangi guna membantu pernapasan.

Karena itu, Prima berharap orang tua mengizinkan anak-anaknya mendapatkan imunisasi di sekolah. Ia menjelaskan BIAS dilaksanakan Agustus dan November, serentak di seluruh Indonesia. Pada Agustus, yang diberikan adalah imunisasi campak, rubella pada anak kelas 1 SD, dan HPV untuk siswi kelas 5 dan 6 SD. Pada November, yang diberikan adalah imunisasi difteri dan tetanus untuk seluruh anak yang duduk di bangku kelas 1, 2, dan 5 sekolah SD.

Apabila pada hari imunisasi anak tak hadir maka pihak sekolah akan menanyai orang tua dan memberikan surat rujukan agar anak tersebut bisa diimunisasi di puskesmas terdekat. Program ini juga tak hanya menyasar anak-anak yang bersekolah. Bagi yang tak bersekolah dan berusia sama bisa mendapatkan imunisasi dengan mendatangi sekolah-sekolah.

Pilihan Editor: Pentingnya Vaksin Polio sehingga Tak Boleh Dilewatkan

Berita terkait

Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

13 hari lalu

Apa Pentingnya Imunisasi Polio Secara Menyeluruh?

Empat kasus polio kembali terjadi di Indonesia pada 2024. Berikut pentingnya lakukan imunisasi polio secara menyeluruh.

Baca Selengkapnya

Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

14 hari lalu

Tangkal Virus Japanese Encephalitis, Dinkes Yogyakarta Gelar Imunisasi untuk Ratusan Ribu Anak

Dinas Kesehatan DIY menggelar imunisasi Japanese Encephalitis (JE) pada 3 September hingga 31 Oktober 2024. JE bisa memicu peradangan otak.

Baca Selengkapnya

Ayu Ting Ting Ungkap Kronologi Keponakannya, Tiba-tiba Sakit Usai Vaksinasi

17 hari lalu

Ayu Ting Ting Ungkap Kronologi Keponakannya, Tiba-tiba Sakit Usai Vaksinasi

Ayu Ting Ting mengungkap kronologi keponakannya, Rayaz Zoltan Fachrizal, meninggal setelah sakit usai vaksinasi polio.

Baca Selengkapnya

Orang Dewasa pun Perlu Vaksin, Simak Penjelasan Vaksinolog

24 hari lalu

Orang Dewasa pun Perlu Vaksin, Simak Penjelasan Vaksinolog

Pakar menjelaskan sebagian vaksin sudah diberikan di usia anak dan seiring waktu antibodinya menurun sehingga perlu penguat saat memasuki usia dewasa.

Baca Selengkapnya

IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

26 hari lalu

IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

Batuk rejan membuat anak sulit menarik napas hingga mengeluarkan bunyi ketika batuk sehingga perlu dicegah sejak awal dengan imunisasi.

Baca Selengkapnya

Bedanya Mpox dengan Cacar Air hingga Campak

28 hari lalu

Bedanya Mpox dengan Cacar Air hingga Campak

Dokter spesialis penyakit dalam jelaskan cara mendiagnosis Mpox hingga bedanya dengan penyakit lain.

Baca Selengkapnya

Dokter Gaza: Polio Bisa Merenggut Lebih Banyak Nyawa Daripada Bom-bom Israel

30 hari lalu

Dokter Gaza: Polio Bisa Merenggut Lebih Banyak Nyawa Daripada Bom-bom Israel

Virus polio telah ditemukan di Gaza pada anak berusia 10 bulan yang belum mendapatkan imunisasi sama sekali.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Risiko Menunda Imunisasi

30 hari lalu

Dokter Anak Sebut Risiko Menunda Imunisasi

Dokter anak mengatakan imunisasi merupakan prosedur penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya sehingga tak baik ditunda.

Baca Selengkapnya

Vaksin HPV Gratis Aman bagi Anak, Simak Penjelasan Kemenkes

36 hari lalu

Vaksin HPV Gratis Aman bagi Anak, Simak Penjelasan Kemenkes

Vaksin HPV gratis dipastikan aman dan berkualitas baik sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, kata Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Ingatkan Kebanyakan Kasus Polio tanpa Gejala

51 hari lalu

Dokter Anak Ingatkan Kebanyakan Kasus Polio tanpa Gejala

Semua orang perlu terlibat dalam kesuksesan imunisasi polio karena penyakit yang disebabkan virus ini dapat menyebabkan kelumpuhan.

Baca Selengkapnya