Efek Merkuri dalam Ikan, Begini Panduan Konsumsi Ikan yang Aman

Editor

Nurhadi

Minggu, 18 Agustus 2024 15:44 WIB

Pedagang ikan Bandeng di Pasar Kosambi, Bandung (13/2). Tahun ini, pedagang tidak menyediakan banyak ikan Bandeng, sajian khas Imlek, yang dijual dengan harga Rp 28.000/kg tersebut. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Merkuri merupakan logam berat yang dapat ditemukan di udara, air, dan tanah. Meskipun sering berada dalam konsentrasi rendah, merkuri dapat menjadi masalah kesehatan serius jika terakumulasi dalam tubuh, terutama melalui konsumsi ikan dan makanan laut.

Jenis-jenis Merkuri

Dilansir dari Healthline, berikut jenis-jenis merkuri dan cara paparannya:

- Elemental Merkuri

Ini adalah bentuk logam merkuri yang sering ditemukan dalam bentuk uap di lingkungan industri. Paparan dapat terjadi melalui pernapasan uap merkuri, yang berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan jika terpapar dalam jangka panjang.

Advertising
Advertising

- Inorganik Merkuri

Ditemukan dalam beberapa produk industri dan sebagai hasil sampingan dari proses penambangan atau pembuangan limbah. Bentuk ini dapat mengkontaminasi tanah dan air.

- Methylmercury (Merkuri Organik)

Bentuk paling toksik dari merkuri, sering kali ditemukan dalam ikan dan makanan laut. Methylmercury terbentuk ketika merkuri anorganik diubah oleh mikroorganisme di lingkungan air.

Ikan menyerap merkuri dari lingkungan. Proses ini disebut bioakumulasi. Ikan yang lebih besar dan lebih lama hidup cenderung memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi karena mereka memakan ikan yang lebih kecil yang mengandung merkuri dalam jumlah lebih rendah.

Proses ini dikenal sebagai biomagnifikasi, yang berarti bahwa ikan pemangsa bisa mengandung kadar merkuri hingga 10 kali lebih tinggi daripada ikan yang mereka konsumsi.

Tingkat Merkuri dalam Berbagai Jenis Ikan

Dilansir dari js.bsn.go.id, berikut adalah tingkat merkuri rata-rata dalam berbagai jenis ikan dan makanan laut yang diukur dalam bagian per juta (ppm):

Kadar merkuri tinggi:

- Ikan todak: 0,995 ppm

- Ikan hiu: 0,979 ppm

- Ikan tenggiri raja: 0,730 ppm

- Ikan tuna mata besar: 0,689 ppm

- Ikan marlin: 0,485 ppm

Sedang:

- Ikan tuna kaleng: 0,128 ppm

- Ikan kod: 0,111 ppm

- Lobster Amerika: 0,107 ppm

Rendah:

- Ikan salmon: 0,022 ppm

- Ikan teri: 0,017 ppm

- Ikan sarden: 0,013 ppm

- Udang: 0,001 ppm

Kelompok Rentan terhadap Paparan Merkuri

- Wanita Hamil

Merkuri dapat menyeberang melalui plasenta dan mempengaruhi perkembangan otak janin, berpotensi menyebabkan gangguan perkembangan neurologis dan kognitif.

- Ibu Menyusui

Merkuri dapat diteruskan melalui ASI, mempengaruhi perkembangan bayi yang sedang menyusu.

- Anak-anak

Anak-anak lebih rentan terhadap dampak merkuri pada perkembangan otak dan fungsi kognitif, yang dapat mengganggu perhatian, memori, bahasa, dan fungsi motorik.

Beberapa kelompok dengan pola makan tinggi ikan, seperti penduduk asli Amerika, Asia, dan Kepulauan Pasifik mungkin menghadapi risiko lebih tinggi dari paparan merkuri karena konsumsi ikan yang lebih sering.

Mengonsumsi ikan memberikan manfaat gizi yang signifikan, termasuk asam lemak omega-3 yang penting untuk kesehatan jantung dan otak. Namun, penting untuk memilih ikan dengan kadar merkuri rendah, terutama bagi kelompok yang lebih rentan.

Panduan Konsumsi Ikan yang Aman

- Konsumsi rutin

Disarankan untuk makan ikan setidaknya dua kali seminggu, mengutamakan ikan yang rendah merkuri untuk mendapatkan manfaat kesehatan maksimal.

- Pilih ikan dengan merkuri rendah

Pilihlah ikan seperti salmon, cod, sardines, dan shrimp, yang cenderung memiliki kadar merkuri yang lebih rendah.

- Hindari ikan dengan merkuri tinggi

Batasi konsumsi ikan seperti shark, swordfish, king mackerel, dan tilefish dari Teluk Meksiko, yang mengandung merkuri tinggi.

- Periksa peringatan ikan

Untuk ikan segar dari sungai atau danau tertentu, pastikan untuk memeriksa peringatan lokal tentang keamanan konsumsi.

Pilihan Editor: Ikan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berita terkait

KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

1 hari lalu

KKP Klaim Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Revolusi Tata Kelola Kesehatan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengklaim program makan bergizi gratis Prabowo Subianto sebagai revolusi tata kelola kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

1 hari lalu

Kementerian Kelautan Dorong Susu Ikan untuk Program Makan Bergizi Gratis

Program susu ikan ini diklaim sebagai satu gerakan mengurangi stunting di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Gizi Sebut Susu Ikan Alternatif Anak yang Tak Suka Makan Ikan

5 hari lalu

Guru Besar Gizi Sebut Susu Ikan Alternatif Anak yang Tak Suka Makan Ikan

Guru Besar Gizi Klinik FK Unhas mengatakan ekstrak ikan yang dijadikan produk susu ikan bisa menjadi alternatif anak yang tak suka makan ikan.

Baca Selengkapnya

Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

6 hari lalu

Ingin Berat Badan Ideal? Kenali 5 Jenis Diet Sehat Berikut Ini

Memilih jenis diet yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pribadi Anda sangat penting untuk keberhasilan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

5 Alasan Pepaya Wajib Masuk dalam Daftar Makanan Diet Anda

6 hari lalu

5 Alasan Pepaya Wajib Masuk dalam Daftar Makanan Diet Anda

Dengan kandungan gula alami yang rendah dan efek kenyang yang lama, pepaya membantu mengontrol nafsu makan tanpa menambah kalori berlebih.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

7 hari lalu

Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

Periset menyebut kelebihan susu ikan dibanding susu sapi biasa, yakni tidak mengandung alergen jika alergi terhadap laktosa.

Baca Selengkapnya

Pakar Gizi IPB Ungkap Kelebihan Susu Ikan Dibanding Sapi

7 hari lalu

Pakar Gizi IPB Ungkap Kelebihan Susu Ikan Dibanding Sapi

Kandungan omega-3 pada susu ikan lebih tinggi dari sumber protein susu lain, termasuk susu sapi, dan berguna bagi perkembangan fungsi otak anak.

Baca Selengkapnya

Ikan Aligator Tergolong Spesies Hewan Air Invasif

7 hari lalu

Ikan Aligator Tergolong Spesies Hewan Air Invasif

Ikan aligator dilarang dipelihara di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

8 hari lalu

Pakar Diet Sebut Plus Minus Susu Ikan

Susu yang dibuat dari ekstrak daging ikan bisa menjadi pilihan sumber protein hewani. Simak juga plus dan minusnya.

Baca Selengkapnya

Banyak Tenaga Medis Tak Terima Upah Layak, Serikat Pekerja: Kami Selalu Kalah

10 hari lalu

Banyak Tenaga Medis Tak Terima Upah Layak, Serikat Pekerja: Kami Selalu Kalah

Banyak tenaga medis dan kesehatan tak mendapatkan upah layak. Ada yang tidak menerima pesangon.

Baca Selengkapnya