Orthorexia atau Obsesi Terhadap Makanan Sehat Dapat Berakibat Buruk, Kenapa?

Rabu, 21 Agustus 2024 18:09 WIB

Ilustrasi pria makan-makanan sehat. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pola konsumsi makanan sehat memang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, jika penerapan pola makan sehat dilakukan secara berlebihan, hal itu menandakan orthorexia. Kondisi ini meliputi praktik diet kompulsif yang diyakini dapat meningkatkan kesehatan yang optimal hingga rasa takut yang berlebihan akan penyakit.

Apa itu Orthorexia?

Dikutip dari WebMD, orthorexia nervosa atau orthorexia merupakan kondisi ketika seseorang sangat terobsesi mengonsumsi makanan sehat. Istilah yang mengacu pada kekhawatiran berlebihan terhadap pola makan sehat itu pertama kali muncul dari dokter asal Amerika Serikat Steve Bratman, pada 1997.

Kata orthos dari bahasa Yunani yang berarti benar. Merujuk National Eating Disorders Association, seseorang yang mengalami orthorexia memilki kebiasaan makan yang sangat selektif. Terkadang menolak banyak makanan yang dianggap tidak sehat karena dianggap tak alami.

"Seseorang yang mengalami orthorexia nervosa memiliki obsesi untuk mendapat makanan yang berlebihan dan sehat," kata pakar kesehatan Sondra Kronberg, dikutip dari Fox News. Kronberg menambahkan, hal itu berlawanan dengan pandangan pada masa lalu, ketika seseorang didorong untuk menjadi kurus.

Adapun dinukil dari Psychology Today, kiteria diagnostik orthorexia meliputi praktik diet kompulsif yang diyakini dapat meningkatkan kesehatan yang optimal, rasa takut yang berlebihan akan penyakit akibat melanggar perilaku diet yang disertai dengan reaksi emosional seperti rasa takut dan malu, dan peningkatan pembatasan diet dari perilaku makan yang tidak teratur menjadi patologi makan.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut, berikut beberapa gejala yang bisa menjadi tanda seseorang mengidap orthorexia, antara lain:

  1. Menghindari jenis makanan tertentu tanpa ada saran medis yang jelas.
  2. Terlalu khawatir terhadap cara penyajian makanan tanpa alasan yang jelas.
  3. Merasa bersalah jika memakan makanan yang dianggap tidak sehat.
  4. Terlalu khawatir terhadap apa yang akan dimakan.
  5. Tidak mau mengonsumsi makanan yang disajikan oleh orang lain.

Untuk diketahui, orang dengan orthorexia cenderung menghindari acara makan bersama keluarga dan teman karena takut tidak bisa mengatur jenis makanan yang akan dikonsumsi.

Kondisi orthorexia tidak hanya berakibat buruk secara sosial, tapi juga berdampak secara fisik dan psikologis penderitanya. Gangguan itu memicu malanutrisi, kekurangan mineral tertentu atau gangguan tubuh akibat penerapan pola makan yang terlalu ketat. Secara psikologis, orthorexia bisa menimbulkan berbagai emosi negatif yang menimbulkan stres berlebih.

NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI | EIBEN HEIZAR
Pilihan editor: Dampak Buruk Orthorexia atau Obsesi Berlebihan Terhadap Pola Makan Sehat

Berita terkait

Ahli Gizi Bagi Saran Sehat buat Lansia, dari Makanan sampai Olahraga

4 hari lalu

Ahli Gizi Bagi Saran Sehat buat Lansia, dari Makanan sampai Olahraga

Selain mengonsumsi makanan sehat dengan kandungan gizi seimbang, lansia perlu rutin melakukan aktivitas fisik untuk menjaga badan tetap bugar.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

8 hari lalu

Perlunya Sekolah Beri Edukasi Makanan Sehat Cegah Anak Obesitas

Ahli gizi mengimbau sekolah turut memberi edukasi makanan sehat untuk mencegah risiko anak obesitas.

Baca Selengkapnya

12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

15 hari lalu

12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

Beberapa alasan yang mendasari banyak orang untuk pindah ke Jepang

Baca Selengkapnya

Cara Penanganan Pradiabetes dengan Pola Hidup Sehat

37 hari lalu

Cara Penanganan Pradiabetes dengan Pola Hidup Sehat

Penanganan pradiabetes dilakukan dengan menerapkan cara pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

12 Rekomendasi Metode Latihan Otak untuk Meningkatkan Daya Ingat

57 hari lalu

12 Rekomendasi Metode Latihan Otak untuk Meningkatkan Daya Ingat

Berikut adalah beberapa rekomendasi metode latihan otak yang dapat meningkatkan daya ingat.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Pencegah Pikun yang Wajib Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Otak

19 Juli 2024

8 Makanan Pencegah Pikun yang Wajib Dikonsumsi untuk Menjaga Kesehatan Otak

Ada banyak makanan pencegah pikun yang bisa Anda konsumsi. Di antaranya sayuran hijau, biji-bijian, hingga minyak zaitun.

Baca Selengkapnya

4 Faktor Penyebab Lansia Panjang Umur hingga 100 Tahun Hasil Riset FKUI

12 Juli 2024

4 Faktor Penyebab Lansia Panjang Umur hingga 100 Tahun Hasil Riset FKUI

Tim peneliti menemukan empat faktor utama lansia di dua daerah ini bisa panjang umur hingga mencapai usia 100 tahun.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Daya Tahan Tubuh Terjaga di Musim Pancaroba

11 Juli 2024

Saran Ahli Gizi agar Daya Tahan Tubuh Terjaga di Musim Pancaroba

Ahli gizi menjelaskan makanan tinggi gula akan menekan daya tahan tubuh yang dapat mempengaruhi kesehatan di musim pancaroba ini.

Baca Selengkapnya

Makanan Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan dan Tinggi Nutrisi

26 Juni 2024

Makanan Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan dan Tinggi Nutrisi

Ada banyak makanan paling sehat di dunia yang mudah ditemui, seperti alpukat, bayam, hingga kacang kenari. Makanan ini kaya akan nutrisi.

Baca Selengkapnya

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

14 Mei 2024

Perbaiki Suasana Hati dan Kesehatan Mental dengan Makanan Sehat Berikut

Pola makan seimbang secara keseluruhan yang mengandung banyak makanan padat nutrisi baik untuk kesehatan mental dan suasana hati.

Baca Selengkapnya